Dampak dan Penanggulangan Gizi Tidak seimbang

penimbangan balita, pemberian suplemen vitamin A, penanganan diare dengan oralit serta imunisasi. e. Budaya keluarga Budaya berperan dalam status gizi masyarakat karena ada beberapa kepercayaan seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan masyarakat yang kadang- kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Misalnya terdapat budaya memprioritaskan anggota keluarga tertentu untuk mengonsumsi hidangan keluarga yang telah disiapkna yaitu umumnya kepala keluarga. Apabila keadaan tersebut berlangsung lamadapat berakibat timbulnya masalah gizi kurang terutama pada golongan rawan gizi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita Suhardjo, 2008. f. Sosial ekonomi Banyaknya anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk disebabkan ketidaktahuan orang tua akan pentingnya gizi seimbang bagi anak balita yang pada umunya disebabkan pendidikan orang tua yang rendah serta faktor kemiskinan. Kurangnya asupan gizi disebabkan oleh terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial ekonomi yaitu kemiskinan Soetjiningsih, 2001.

2.3.6 Dampak dan Penanggulangan Gizi Tidak seimbang

a. Dampak gizi lebih Obesitas gizi lebih jika tidak teratasi akan berlanjut sampai remaja dan dewasa, hal ini akan berdampak tingginya kejadian berbagai penyakit infeksi. Pada orang dewasa tampak dengan semakin Universitas Sumatera Utara meningkatnya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi dan penyakit hati Almatsier, 2004. Penanggulannya adalah dengan menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan dan penambahan latihan fisik atau olah raga serta menghindari tekanan hidup atau stres Almatsier, 2004. b. Dampak gizi kurang Pertumbuhan fisik terhambat anak akan mempunyai tinggi badan lebih pendek, perkembangan mental dan kecerdasan terhambat, daya tahan anak menurunsehingga mudah terserang penyakit infeksi. Penanggulangannya adalah perlu dilakukan secara terpadu antar departemen dan kelompok profesi melalui upaya-upaya peningkatan pengadaan pangan, penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan, peningkatan status sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat serta peningkatan teknologi hasil pertanian dan teknologi pangan Almatsier, 2004. c. Dampak gizi buruk Gizi buruk akan banyak mempengaruhi banyak organ dan sistem organ yang akan merusak sistem pertahan tubuh terhadap mokroorganisme maupun pertahanan mekanik. Dampak selanjutnya dapat terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan mental serta penurunan skor IQ. Penurunan fungsi otak berpengaruh terhadap kemampuan belajar, kemampuan otak bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungannya dan perubahan kepribadian anak. Penanggualangan masalah gizi buruk antara lain upayya pemenuhan persediaan pangan nasional, Usaha Peningkatan Gizi Keluarga UPGK, peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan yang dimulai dari tingkat posyandu hingga puskesmas dan rumah sakit. Intervensi langsung pada sasaran melalui Pemberian Universitas Sumatera Utara Makanan Tambahan PMT, distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta tablet iodium Almatsier, 2004.

2.4 Konsep Perilaku

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Balitaterhadap Kunjungan Ke Posyandu Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Rejo Kec. Percut Sei Tuankabupaten Deli Serdangtahun 2014

8 153 104

Status Gizi Balita Di Posyandu Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

1 23 58

Hubungan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu dengan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Ibu Balita serta Status Gizi Balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor

0 16 183

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi dan Posyandu dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Pasar Rebo

0 4 43

Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dengan status gizi anak balita

0 3 88

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

Hubungan Keaktifan Keluarga Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek.

0 0 16

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Tingkat Ekonomi Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Air Tawar Barat Kota Padang

0 0 7