Diagnosis Komplikasi Kerangka konsep penelitian Defenisi Operasional

2.5. Diagnosis

Anamnesis 1. Sejak kapan mengalami keputihan. 2. Bagaimana konsistensi, warna, bau, jumlah dari keputihannya. 3. Riwayat penyakit sebelumnya. 4. Riwayat penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid. 5.Riwayat penggunaan bahan-bahan kimia dalam membersihkan alat genialia 6. Higienis alat genitalia Pemeriksaan Fisis 1. Inspeksi : kekentalan, bau dan warna leukore 2. Warna kuning kehijauan berbusa:parasit 3. Warna kuning, kental : GO 4. Warna putih : jamur 5. Warna merah muda : bakteri non spesifik 6. Palpasi : pada kelenjar bartolini Pemeriksaan ginekologi 1. Inspekulo 2. Pemeriksaan bimanual 3. Laboratorium 4. Pemeriksaan pH normal vagina : 3,8 – 4,5 • Pulasan dengan pewarnaan gram • Pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10 • Kultur

2.6. Komplikasi

Komplikasi yang sering adalah bila kuman telah naik ke panggul sehingga terjadi penyakit yang dikenal dengan penyakit radang panggul. Komplikasi jangka panjang lebih mengerikan lagi yaitu kemungkinan wanita tersebut akan mandul Universitas Sumatera Utara akibat rusak dan lengketnya organ organ dalam kemaluan terutama tuba fallopii.

2.7. Pengobatan

 cari dan obati penyebabnya,  menghilangkan gejala,  mengobati pasangan,  mencegah kekambuhan,  antimikroba seperti : • antifungi • antivirus • antitrichomonas • antibiotik  vagina douche,  rendam duduk. Cara –cara pencegahan.  Membersihkan bahagian luar kemaluan selepas buang air kecil atau air besar, seelok-eloknya menggunakan air.  Ketika haid, wanita dinasihatkan kerap menukar pembalut wanita terutama pada hari-hari yang banyak darah keluar. Ini kerana darah adalah media yang sesuai untuk kuman membiak. Bagi wanita yang menggunakan tampon mereka perlu ingat untuk menukarnya.  Hindari daripada sering mengamalkan douching yaitu memasukkan jari atau pancutan ke dalam vagina dengan tujuan membersihkan bahagian dalam vagina. Perbuatan ini akan menyingkirkan sejenis bakteria lactobacilli dari vagina disamping mendedahkan vagina dan bahagian luar kemaluan kepada bahan kimia yang boleh mengakibatkan iritasi kulit.  Hindari menyabun pada alat kelamin kerana ia mungkin menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal. Sesetengah wanita sensitif dan allergi pada pewangi dalam buih sabun. Universitas Sumatera Utara  Pasangan suami isteri digalakkan membersih alat kelamin dengan air sebelum dan selepas hubungan seks untuk kebersihan yang optimal.  Amalkan membuang air kecil lebih kurang setengah jam selepas hubungan seks untuk mengurangkan risiko jangkitan kuman pada pundi kencing. Amalan ini berkesan untuk wanita yang sering mengalami infeksi saluran kemih urinary tract infection.  Hindari memakai pakaian dalam sintetik yang terlalu ketat kerana ia menyebabkan kulit berpeluh, tiada peredaran udara pada kulit dan akhirnya menggalakkan kuman membiak. Pakaian dalam perlu ditukar setiap hari dan pada hari-hari mengalami keputihan, elok memakai panty liner supaya ia tidak melekat pada pakaian dalam yang menyebabkan ketidakselesaan.  Diet. Perbanyak antioksidan vitamin seperti vitamin A, C, dan E. Begitu juga vitamin B kompleks dan D direkomendasikan untuk daya tahan tubuh. Penggunaan yogurt sebagai terapi oral lactobacillus dapat menurunkan angka rekuren. Pengendalian faktor risiko dengan tidak melakukan hubungan seksual sebelum dinyatakan sembuh atau menggunakan kondom. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka konsep penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Tingkat Pengetahuan Mahasiswi FK USU Keputihan • Penyebab • Cara pencegahan Universitas Sumatera Utara

3.2 Defenisi Operasional

Secara alami cairan yang keluar merupakan produksi dari kelenjar di mulut rahim, bercampur dengan sel-sel vagina, bakteri dan sekresi kelenjar-kelenjar di jalan lahir. Getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Keputihan fisiologis • Infeksi yang di akibatkan oleh bakteri, jamur, atau protozoa Keputihan patologis • Keganasan kanker leher rahim • Benda asing di dalam vagina misalnya : kondom yang tertinggal . Infeksi akibat kuman bakteri, misalnya Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama. Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa. Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan. Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan. Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih susu sering berbentuk kepala susu, dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat radang. Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB. Parasit penyebab keputihan terbanyak adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak, berbuih seperti air sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan Universitas Sumatera Utara atau perih saat buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus HPV dan Herpes simpleks. Mahasiswi: Adalah yang berkelamin perempuan serta mengikuti program studi di Fakultas Kedokteran, USU dalam angkatan 2007. Pengetahuan: Ilmu tentang penyebab keputihan,gejala klinisnya serta cara-cara pencegahannya.

3.3 Cara Ukur : Wawancara