Spektrofotometer Infra Merah FT-IR

2.4.2 Spektrofotometer Infra Merah FT-IR

Cahaya tampak terdiri dari beberapa range frekuensi elektomagnetik yang berbeda dimana setiap frekuensi bisa dilihat sebagai warna yang berebeda. Radiasi inframerah juga mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh mata. Pengukuran pada spektrum inframerah dilakukan pada daerah cahaya inframerah tengah yaitu pada panjang gelombang 2,5- 50 μm atau bilangan gelombang 4000-200 cm -1 . Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorbsi inframerah sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Jika suatu frekuensi tertentu dari radiasi inframerah dilewatkan pada suatu sampel senyawa organik maka akan terjadi penyerapan frekunsi oleh senyawa tersebut. Detektor akan mendeteksi frekuensi yang dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawa. Banyaknya frekuensi yang melewati senyawa atau yang tidak diserap akan diukur sebagai persen transmitan. Spektrum yang dihasilkan berupa grafik yang akan menunjukkan persentase transmitan yang bervariasi pada setiap frekuensi radiasi inframerah. Satuan frekunsi yang digunakan dinyatakan dalam bilangan gelombang Dachriyanus, 2004. Terdapat dua macam getaran molekul, yaitu getaran ulur dan getaran tekuk. Getaran ulur adalah suatu gerakan berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga jarak antar atom bertambah atau berkurang. Getaran tekuk dapat terjadi karena perubahan sudut-sudut ikatan antara ikatan-ikatan pada sebuah atom atau karena gerakan sebuah gugusan atom terhadap sisa molekul tanpa gerakan nisbi atom- atom dalam gugusan Silverstein, 1986. Instrumen yang digunakan untuk mengukur resapan radiasi inframerah pada berbagai macam panjang gelombang disebut spektrofotometer inframerah Fessenden, 1982. Spektrofotometer inframerah pada umumnya digunakan untuk: 1. Menentukan gugus fungsi suatu senyawa organik 2. Mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya Dachriyanus, 2004. Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Spektrometer Resonansi Magnetik Inti proton