4.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik dan suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel.
Tabel 4.4
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.906 17
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua butir instrument reliabel karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0,906 atau lebih besar dari 0,80. Ketentuan untuk
pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro 2003 : 40 menyatakan instrument dapat dikatakan reliabel andal jika memiliki nilai
cronbach’s alpha 0,80.
4.2.3 Analisis Deskriptif
4.2.3.1 Deskriptif Responden Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang
dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang diisi oleh
responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala likert untuk membedakan kinerja karyawan tetap dan karyawan
outsourcing : pada PT Telkom Divisi Telkom Flexi Regional I Jl. Gaharu No. 1 Medan. Pernyataan terdiri dari 17 butir pertanyaan mengenai kinerja karyawan.
Responden penelitian adalah karyawan tetap dan karyawan outsourcing PT
Telkom Divisi Telkom Flexi Regional I Jl. Gaharu No. 1 Medan. 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden karyawan tetap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.5, dan karakteristik responden karyawan
outsourcing berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.6:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Karyawan Tetap
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Pria
29 76,3
Wanita 9
23,7 Jumlah
38 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Karyawan
Outsourcing Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Pria
19 61,3
Wanita 12
38,7 Jumlah
31 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden baik karyawan tetap maupun karyawan
outsourcing mayoritas adalah pria. Dengan persentase responden karyawan tetap pria sebesar 76,3, dan responden
dari karyawan outsourcing pria sebesar 61,3. Hal ini menunjukkan
bahwa PT Telkom Divisi Telkom Flexi Regional I Jl. Gaharu No. 1 Medan lebih banyak mempekerjakan karyawan pria. Ini disebabkan karena
perusahaan membutuhkan produktivitas yang tinggi dari setiap karyawan. Sedangkan karyawan wanita lebih banyak membutuhkan waktu cuti
dibandingkan pria cuti hamil, cuti menstruasi dll., yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja mereka.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik responden karyawan tetap berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada tabel 4.7, dan karakteristik responden karyawan outsourcing berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.8:
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Karyawan Tetap
Berdasarkan Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi
Persentase SLTA
4 10,5
D3 11
28,9 S1
21 55,3
S2 2
5,3 Jumlah
38 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan karyawan tetap terdiri dari 4 jenjang pendidikan yaitu SLTA, D3, S1, dan S2. Mayoritas
tingkat pendidikan responden adalah S1 sebesar 55,3, sisanya yaitu D3 sebesar 28,9, SLTA sebesar 10,5, dan S2 sebesar 5,3. Hal ini
menunjukkan bahwa pada masa penerimaan karyawaan PT Telkom puluhan tahun yang lalu, tingkat pendidikan SLTA masih diterima
menjadi karyawan tetap. Namun tetap dengan kemampuan skill yang
baik, yang sesuai dengan harapan perusahaan. Biasanya mereka menempati posisi pekerjaan di bidang teknis atau administrasi. Begitu
juga dengan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D3. Dalam masa kerjanya, karyawan tetap banyak yang melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu S1 dan S2. Mereka menyadari bahwa tingkat pendidikan dapat meningkatkan kredibilitas, daya saing
perusahaan, dan memperbaiki produktivitas perusahaan.
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Karyawan
Outsourcing Berdasarkan Tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi
Persentase D3
17 54,8
S1 14
45,2 Jumlah
31 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan karyawan outsourcing terdiri dari D3 dan S1. Mayoritas tingkat pendidikan
karyawan outsourcing adalah D3 sebesar 54,8, sisanya yaitu S1 sebesar
45,2. Hal ini menunjukkan bahwa peminat untuk bekerja di PT Telkom bahkan hanya sebagai karyawan
outsourcing adalah orang-orang yang memiliki dasar dan tingkat pendidikan yang baik. Kebanyakan dari mereka
membuat pekerjaan ini sebagai batu loncatan untuk mencari pekerjaan tetap yang lebih baik.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Karakteristik responden karyawan tetap berdasarkan masa kerja dapat
dilihat pada tabel 4.9 dan karakteristik responden karyawan outsourcing
berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel 4.10:
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Karyawan Tetap
Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Tahun Frekuensi
Persentase 1-10
4 10,5
11-20 9
23,7 21-30
22 57,9
31-35 3
7,9 Jumlah
38 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 4.9 menunjukkan mayoritas masa kerja responden adalah 21- 30 tahun yaitu sebesar 57,9, untuk masa kerja 1-10 tahun sebesar 10,5,
untuk masa kerja 11-20 tahun sebesar 23,7, dan untuk masa kerja 31-35 tahun sebesar 7,9. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan ini
mempunyai angka turn over yang rendah, dan juga mempunyai karyawan
yang loyalsetia.
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Karyawan
Outsourcing Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Tahun Frekuensi
Persentase 1
3 10,5
1-3 17
23,7 4-6
11 57,9
Jumlah 31
100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Semakin lama karyawan bekerja dalam suatu perusahaan, maka karyawan akan semakin menguasai dan mengerti tentang pekerjaan
maupun peraturan yang ada di perusahaan. Dengan demikian kinerja karyawan akan semakin baik dan akan dapat memberikan dampak positif
bagi perusahaan.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden karyawan tetap berdasarkan usia dapat dilihat
pada tabel 4.11 :
Tabel 4.11 Karakteristik Responden Karyawan Tetap
Berdasarkan Usia
Usia Tahun Frekuensi
Persentase 25 – 30
3 7,9
31 – 35 2
5,3 36 – 40
7 18,4
41 – 45 9
23,7 46 – 50
11 28,9
51 – 55 6
15,8 Jumlah
38 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 4.11 menunjukkan mayoritas usia responden adalah 46-50 tahun yaitu sebesar 28,9, dan kelompok usia kedua terbanyak ialah yang
berusia 41-45 tahun dengan persentase sebesar 23,7. Sebagian besar karyawan tetap berusia di atas 36 tahun, hal ini menunjukkan bahwa PT
Telkom Divisi Telkom Flexi Regional I Jl. Gaharu No. 1 Medan memiliki karyawan yang loyal setia, serta memiliki angka
turn over tenaga kerja yang rendah.
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Karyawan
Outsourcing Berdasarkan Usia
Usia Tahun Frekuensi
Persentase 21 – 25
13 41,9
25 18
58,1 Jumlah
31 100
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April2012
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa mayoritas responden karyawan outsourcing berusia di atas 25 tahun yaitu sebesar 58,1, namun tidak
jauh berbeda dengan responden yang berusia 21-25 tahun yaitu sebesar 41,9. PT Telkom Divisi Telkom Flexi Regional I Jl. Gaharu No. 1
Medan banyak mempekerjakan karyawan outsourcing berusia muda
karena dianggap produktif dalam bekerja walaupun belum banyak pengalaman dan tingkat kompetensi yang belum memadai. Karyawan yang
berusia 25 tahun ke atas banyak dipekerjakan karena sudah memiliki pengalaman kerja yang memadai, kemampuan kerja yang cukup baik,
sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dengan kinerja yang baik pula.
4.1.3.2 Deskriptif Variabel Setelah mengetahui karakteristik-karakteristik dari responden penelitian,
berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai variabel Kinerja
Karyawan. Dalam penelitian ini hanya digunakan 1 satu variabel yaitu Kinerja
Karyawan, dengan 8 indikator yang kemudian masing-masing indikator tersebut dikembangkan dan dibuat pernyataan dalam kuesioner.
1. Deskrpitif Penilaian Terhadap Indikator Kualitas Pekerjaan
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Kualitas Pekerjaan No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
1 Hasil kerja
teliti 4
10,5 22
57,9 11
28,9 1
2,7 38
100 2
Dipercaya melakukan
tugas penting 3
7,9 26
68,4 9
23,7 38
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Kualitas Pekerjaan
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
1 Hasil kerja teliti
1 3,2
9 29
18 58,1
3 9,7
31 100
2 Dipercayakan melaku-
kan tugas penting 2
6,5 12
38,7 16
51,6 1
3,2 31
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.13 dan 4.14 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap mayoritas
menyatakan setuju bahwa hasil kerja mereka selalu teliti, yaitu sebesar 57,9. Sedangkan responden karyawan
outsourcing yang menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut hanya 29. Kebanyakan dari
mereka menyatakan kurang setuju bahwa hasil kerja mereka selalu
teliti, dengan persentase sebesar 58,1. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan tetap selalu berusaha menjaga performa kerja mereka tetap
baik dengan memberikan hasil kerja yang teliti. Sedangkan bagi karyawan
outsourcing sendiri, kebanyakan dari mereka merasa belum percaya diri akan hasil kerja mereka, mereka menyatakan bahwa hasil
kerjanya tidak selalu teliti. Ini karena mayoritas karyawan outsourcing
belum memiliki pengalaman kerja yang banyak dan dalam pekerjaan terkadang mereka masih merasa kesulitan dan sering dibantu oleh
karyawan tetap yang lebih senior. Sehingga diketahui bahwa hasil kerja karyawan tetap lebih teliti
dibandingkan karyawan outsourcing.
b. Pada pernyataan kedua, dari 38 responden karyawan tetap mayoritas menyatakan setuju bahwa mereka sering dipercayakan untuk
melakukan tugas penting, yaitu dengan persentase sebesar 68,4. Sedangkan dari 31 responden karyawan
outsourcing, paling banyak menyatakan kurang setuju bahwa mereka sering dipercayakan untuk
melakukan tugas penting, dengan persentase sebesar 51,6. Namun berbeda tipis dengan yang menyatakan setuju yaitu sebesar 38,7.
Hal ini menunjukkan bahwa baik karyawan tetap maupun karyawan outsourcing tetap menjaga kualitas kerja mereka sehingga mereka
sering dipercayakan untuk melakukan tugas penting. Namun diketahui bahwa lebih banyak karyawan tetap yang sering dipercaya melakukan
tugas penting dibandingkan dengan karyawan outsourcing.
2. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Kejujuran Karyawan
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Kejujuran Karyawan No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
3 Dipercayakan
mengerjakan tugas yang
membutuhkan kejujuran
9 23,7
27 71,1
2 5,3
38 100
4 Dapat dipercaya
5 13,2
32 84,2
1 2,6
38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Kejujuran Karyawan
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
3 Dipercayakan
mengerjakan tugas yang membutuhkan
kejujuran 3
9,7 21
67,7 5
16,1 2
6,5 31
100
4 Dapat dipercaya
3 9,7
23 74,2
4 12,9
1 3,2
31 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.15 dan 4.16 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa sebagian besar dari mereka menyatakan setuju bahwa mereka selalu dipercayakan mengerjakan tugas yang membutuhkan kejujuran
di dalamnya, yaitu sebesar 71,1. Begitu pula dengan 31 orang responden karyawan
outsourcing, mayoritas dari mereka yaitu sebanyak 67,7 menyatakan setuju atas pernyataan tersebut.
b. Pada pernyataan kedua, dari 38 responden diketahui bahwa hampir seluruh responden menyatakan setuju dan sangat setuju jika mereka
dapat dipercaya oleh atasan dan rekan kerja mereka. Hanya 2,6 yang menyatakan kurang setuju. Begitu pula dengan responden karyawan
outsourcing, dari 31 orang karyawan diketahui bahwa sebagian besar menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut
.Hanya 12,9 menyatakan kurang setuju. Maka dari kedua pernyataan ini diketahui bahwa baik karyawan tetap
maupun karyawan outsourcing selalu menjunjung tinggi nilai
kejujuran dalam bekerja dan selalu menjaga kepercayaan atasan dan rekan kerja mereka. Mereka menyadari bahwa kejujuran merupakan
hal yang sangat penting dalam menjalin hubungan kerjasama dan dalam melakukan pekerjaan.
3. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Kehadiran
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Kehadiran No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
5 Selalu hadir
sebelum jam kerja, pulang
setelah semua pekerjaan selesai
3 7,9
28 73,7
6 15,8
1 2,6
38 100
6 Merasa bersalah
jika datang terlambat
5 13,2
30 78,9
3 7,9
38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Kehadiran
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
5 Selalu hadir
sebelum jam kerja, pulang
setelah semua pekerjaan
selesai 2
6,5 19
61,3 10
32,2 31
100
6 Merasa
bersalah jika datang
terlambat 3
9,7 23
74,2 5
16,1 31
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa sebesar 73,7 karyawan tetap menyatakan setuju bahwa mereka selalu hadir sebelum jam kerja dan pulang setelah semua
pekerjaan selesai. Begitu juga dengan 31 responden karyawan outsourcing, diketahui bahwa sebesar 61,3 dari mereka menyatakan
setuju bahwa mereka selalu hadir sebelum jam kerja dan pulang setelah semua pekerjaan selesai. Namun ada sebanyak 32,2
karyawan yang kurang setuju atas pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa baik karyawan tetap maupun karyawan
outsourcing memiliki kedisiplinan dalam hal jam kerja, dan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya bahkan lewat dari
jam kerja. Namun masih ada sebagian dari karyawan outsourcing yang
belum memiliki kedisiplinan tersebut.
b. Pada pernyataan kedua, sebanyak 78,9 karyawan dari 38 responden karyawan tetap menyatakan setuju bahwa mereka merasa bersalah jika
datang terlambat. Dan sebagian besar karyawan outsourcing yaitu
74,2 dari 31 orang, juga menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka merasa jam kerja itu
sangat penting untuk menyelesaikan semua pekerjaan tepat pada waktunya. Dan mereka menyadari bahwa akan ada sangsi yang mereka
terima jika terus datang terlambat tidak tepat waktu.
4. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Sikap
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Sikap No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F F F F
7 Memberi dukungan dan
perhatian kepada sesama karyawan
9 23,7
29 76,3 0 0 0 0 0 0 38
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Sikap
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F F F
7 Memberi dukungan dan
perhatian kepada sesama karyawan
7 22,6
24 77,4 0 0 0 0 0 0 31 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.19 dan 4.20 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan tersebut, baik karyawan tetap maupun karyawan
outsourcing seluruhnya menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa mereka selalu memberi dukungan dan perhatian kepada sesama
karyawan. Dengan persentase karyawan tetap sebesar 23,7 menyatakan sangat setuju dan 76,3 setuju, dan persentase karyawan
outsourcing sebesar 22,6 menyatakan sangat setuju dan 77,4 setuju. Hal ini menunjukkan bahwa setiap karyawan saling membantu
dan mendukung satu sama lain, karena mereka menyadari bahwa mereka saling membutuhkan, dan kerjasama dengan rasa menghargai
itu sangat bermanfaat bagi pencapaian tujuan organisasi.
5. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Kerjasama
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Kerjasama No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
8 Bekerjasama
dengan baik 8
21,1 26
68,4 4
10,5 38
100 9
Pekerjaan yang dikerjakan dalam
tim selalu berhasil 9
23,7 25
65,8 4
10,5 38
100
10 Dapat menerima
pendapat orang lain
11 28,9
27 71,1
38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Kerjasama
No Item
Butir Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
8 Bekerjasama
dengan baik 3
9,7 20
64,5 8
25,8 31
100 9
Pekerjaan yang dikerjakan dalam
tim selalu berhasil 5
16,1 18
58,1 6
19,3 2
6,5 31
100
10 Dapat menerima
pendapat orang lain 5
16,1 24
77,4 2
6,5 31
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.21 dan 4.22 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa sebagian besar dari mereka menyatakan setuju dapat bekerjasama dengan baik, yaitu sebesar 68,4. Dan dari 31 responden
karyawan outsourcing juga diketahui bahwa sebagian besar dari
mereka menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut, yaitu sebesar 64,5, namun ada pula yang menyatakan kurang setuju yaitu sebanyak
25,8. b. Pada pernyataan kedua, mayoritas dari karyawan tetap menyatakan
setuju bahwa pekerjaan yang dikerjakan dalam tim selalu berhasil, yaitu sebesar 65,8. Sebagian besar dari karyawan
outsourcing juga menyatakan setuju bahwa pekerjaan yang dikerjakan dalam tim selalu
berhasil, yaitu sebesar 58,1. Namun sebanyak 19,3 menyatakan kurang setuju, dan 6,5 tidak setuju.
c. Pada pernyataan ketiga, seluruh responden karyawan tetap menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa mereka dapat menerima pendapat
orang lain. Begitu juga dengan karyawan outsourcing, semua
responden setuju dan sangat setuju dengan pernyataan tersebut, hanya 2 orang 6,5 yang kurang setuju.
Ketiga pernyataan ini menunjukkan bahwa banyak karyawan tetap yang dapat bekerjasama dengan orang lain, menjaga hubungan baik
dengan rekan kerjanya, mau menerima pendapat orang lain, yang pada akhirnya dapat membuat pekerjaan selesai tepat waktu dan tujuan
perusahaan dapat tercapai. Begitu juga dengan karyawan outsourcing,
sebagian dari mereka dapat bekerjasama dengan orang lain, dan berusaha memberikan yang terbaik di dalam tim kerja. Namun masih
ada sebagian dari mereka yang susah menjalin hubungan kerjasama.
6. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Tanggung Jawab
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Tanggung Jawab No
Item Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
11 Menyesal
meninggalkan pekerjaan
terbengkalai 14
36,8 24
63,2 38
100 12
Bertanggungjawab atas hasil kerja tim
5 13,2
30 78,9
3 7,9
38 100
13 Tidak berpikir
mencari pekerjaan lain
13 34,2
21 55,3
4 10,5
38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Tanggung Jawab
No Item
Butir Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
11 Menyesal
meninggalkan pekerjaan
terbengkalai 4 12,9
24 77,4
3 9,7
31 100
12 Bertanggungjawab
atas hasil kerja tim 2
6,5 17
54,8 9
29 3
9,7 31
100 13
Tidak berpikir mencari pekerjaan
lain 3
9,7 6
19,3 12
38,7 7
22,6 3
9,7 31 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.23 dan 4.24 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa seluruh responden menyatakan sangat setuju 36,8 dan setuju 63,2 bahwa mereka merasa menyesal jika meninggalkan pekerjaan
dalam keadaan terbengkalai. Namun bagi 31 responden karyawan outsourcing tidak seluruh resppnden menyatakan setuju bahwa mereka
merasa menyesal jika meninggalkan pekerjaan dalam keadaan terbengkalai, hanya sebagian besar dari mereka yang menyatakan
setuju yaitu sebesar 77,4. Ini menunjukkan bahwa karyawan tetap masih memegang komitmen dan tanggung jawab nya untuk tidak
meninggalkan tugas jika belum selesai. Sedangkan karyawan outsourcing¸ sebagian besar sudah punya komitmen untuk
menyelesaikan tugas hingga selesai, namun masih ada juga sebagian yang belum mempunyai rasa tanggung jawab itu
b. Pada pernyataan kedua, diketahui bahwa sebagian besar dari responden karyawan tetap menyatakan setuju bertanggungjawab atas hasil kerja
tim, yaitu sebesar 78,9. Dan sebagian besar dari responden karyawan outsourcing juga menyatakan setuju bertanggung jawab atas hasil kerja
tim, yaitu sebesar 54,8. Namun sebagian dari mereka menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa karyawan tetap lebih banyak yang merasa bahwa mereka merupakan bagian dalam tim, dan bagian pekerjaan mereka juga
mempengaruhi kinerja tim. Jika hasil kerja tim kurang memuaskan mereka bertanggung jawab atas hal tersebut. Sedangkan karyawan
outsourcing hanya sebagian yang sudah memiliki tanggung jawab tersebut, namun ada sebagian yang masih merasa bahwa tidak harus
mereka yang bertanggung jawab jika kerja tim kurang memuaskan, apalagi jika ia merasa sudah mengerjakan bagiannya dengan baik.
c. Pada pernyataan ketiga, hampir seluruh responden karyawan tetap menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa mereka tidak berpikir
mencari pekerjaan yang lain, hanya sebagian kecil dari mereka yang berpikir seperti itu yaitu 10,5. Hal ini karena mereka sudah memiliki
posisi yang tetap dalam perusahaan, penghasilan dan fasilitas yang diterima baik, dan rata-rata sudah memiliki masa kerja yang cukup
lama yang menunjukkan mereka nyaman bekerja di PT Telkom, sehingga tidak lagi berpikir untuk mencari pekerjaan yang lain. Namun
bagi karyawan outsourcing, pada pernyataan ini terdapat beragam
jawaban. Yang paling banyak ialah yang menyatakan kurang setuju bahwa mereka tidak pernah berpikir mencari pekerjaan yang lain, yaitu
sebesar 38,7. Yang menyatakan tidak setuju ada 22,6, dan sangat tidak setuju sebanyak 9,7. Bagi karyawan
outsourcing pekerjaan ini hanyalah sebagai batu loncatan dalam karir kerja mereka atau dengan
kata lain hanya mencari pengalaman kerja, karena sesungguhnya setiap karyawan pasti menginginkan posisi yang tetap dalam pekerjaan,
adanya jaminan masa depan, dan kesejahteraan kehidupan. Oleh karena itu, sudah pasti karyawan
outsourcing pernah berpikir untuk mencari pekerjaan yang lain.
7. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
14 Mengerjakan tugas pada
jam istirahat 6 15,8
25 65,8
7 18,4
38 100 15
Tepat waktu menyelesaikan pekerjaan
4 10,5 26
68,4 8
21,1 38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
14 Mengerjakan tugas
pada jam istirahat 4
12,9 16
51,6 8
25,8 3
9,7 31
100 15
Tepat waktu menyelesaikan
pekerjaan 2
6,5 19
61,3 8
25,7 2
6,5 31
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.25 dan 4.26 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa sebagian besar menyatakan setuju bahwa mereka mengerjakan tugas pada jam istirahat yaitu sebanyak 65,8. Sedangkan dari 31
responden karyawan outsourcing diketahui bahwa sebagian besar
menyatakan setuju bahwa mereka mengerjakan tugas pada jam istirahat yaitu sebanyak 51,6, namun sebanyak 25,8 menyatakan
kurang setuju, dan 9,7 tidak setuju. b. Pada pernyataan kedua, diketahui bahwa sebanyak 68,4 karyawan
tetap menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Dan diketahui bahwa sebanyak 61,3 karyawan
outsourcing menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Namun sebanyak 25,7 dari
mereka menyatakan kurang setuju, dan 6,5 tidak setuju. Kedua pernyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan
tetap dapat memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan
efisien. Tetapi bagi karyawan outsourcing, hanya sebagian dari mereka
yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugasnya, namun ada sebagian yang merasa tidak perlu menghabiskan
jam istirahat untuk bekerja karena semua ada waktunya masing- masing. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya hal-hal yang dapat
memotivasi mereka untuk menyelesaikan tugas secepatnya.
8. Deskriptif Penilaian Terhadap Indikator Pencapaian Target
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Karyawan Tetap
Terhadap Indikator Pencapaian Target No
Item Butir
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total F
F F
F F
F
16 Memenuhi target
kerja perusahaan 8
21,1 25
65,8 5
13,1 38
100 17
Berusaha keras untuk mencapai target kerja
17 44,7
21 55,3
38 100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Karyawan
Outsourcing Terhadap Indikator Pemanfaatan Waktu
No Item
Butir Pernyataan
SS S
KS TS
STS Total
F F
F F
F F
16 Memenuhi target
kerja perusahaan 18
58 10
32,3 3
9,7 31
100 17
Berusaha keras untuk mencapai target kerja
3 9,7 28
90,3 31
100
Sumber: Data Primer diolah peneliti Maret 2012
Berdasarkan tabel 4.27 dan 4.28 dapat dilihat bahwa: a. Pada pernyataan pertama, dari 38 responden karyawan tetap diketahui
bahwa sebanyak 65,8 dari mereka menyatakan setuju dan 21,1 menyatakan sangat setuju bahwa mereka selalu memenuhi target kerja
yang ditetapkan perusahaan. Sedangkan dari 31 responden karyawan outsourcing diketahui bahwa hanya sebagian dari mereka yang
menyatakan setuju bahwa mereka dapat memenuhi target kerja yang ditetapkan perusahaan, yaitu sebesar 58. Namun sisanya menyatakan
kurang setuju sebanyak 32,3, dan tidak setuju sebanyak 9,7. b. Pada pernyataan kedua, seluruh responden karyawan tetap menyatakan
setuju 55,3 dan sangat setuju 44,7 bahwa mereka selalu
berusaha keras untuk mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan. Begitu juga dengan seluruh responden karyawan
outsourcing menyatakan setuju 90,3 dan sangat setuju 9,7 bahwa mereka selalu berusaha keras untuk mencapai target kerja yang
ditetapkan perusahaan. Dari kedua pernyataan ini diketahui bahwa baik karyawan tetap
maupun karyawan outsourcing selalu berusaha keras memberikan
performa yang terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Namun para karyawan tetap lebih yakin bahwa mereka
selalu mencapai target yang ditetapkan perusahaan, sedangkan karyawan
outsourcing, masih ada sebagian dari mereka yang tidak yakin selalu mencapai target perusahaan.
Para karyawan tetap merasa termotivasi karena pencapaian target kerja ini juga merupakan salah satu penilaian kinerja karyawan, jika mereka
berhasil sudah pasti ada imbalan yang akan mereka dapatkan, namun jika gagal maka akan ada sanksi ataupun teguran atas kinerja mereka
yang kurang memuaskan tersebut. Begitu juga dengan karyawan outsourcing, walaupun banyak dari mereka yang belum yakin akan
hasil kerjanya apakah selalu mencapai target kerja, namun hal yang pasti ialah seluruh karyawan
outsourcing juga selalu berusaha keras dan memberikan yang terbaik untuk mencapai target kerja yang
ditetapkan perusahaan. Hal ini juga didorong dengan adanya pengaruh dari pencapaian target kerja ini terhadap penilaian kinerja. Jika mereka
tidak mencapai target, maka kinerja mereka dinilai kurang baik, dan itu bisa mempengaruhi perpanjangan kontrak kerja mereka.
4.2.4 Analisis Chi Square