diukur secara rentabilitas yang terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan. Penilaian ini meliputi:
a. Rasio laba terhadap Total Aset ROA. b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi
BOPO. 5. Aspek Likuiditas liquidity
Aspek kelima adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang
bersangkutan mampu membayar semua utangnya terutama utang-utang jangka pendek. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan utang-utang jangka pendek yang ada di bank antara lain adalah simpanan masyarakat seperti simpanan tabungan, giro,
dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar. Kemudian bank juga harus dapat pula
memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
2.10 Penelitian Terdahulu
Beberapa studi yang berhubungan dengan penelitian kinerja keuangan perbankan dengan menggunakan indikator rasio keuangan antara
lain : 1. Indra Prasetyo 2008 berusaha membandingkan kinerja keuangan
perbankan syari’ah dan yang menggunakan sistem bagi hasil dengan perbankan konvensional yang menggunakan sistem bunga dan
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi rasio keuangan yang paling membedakan antara sistem bank syari’ah dan sistem bank.
2. Rubitoh 2003, melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam
bank konvensional selama 1997-2001. Kriteria yang digunakan dalam penelitian itu adalah RORA profitabilitas, CAR rasio kecukupan
modal, LDR rasio penyaluran terhadap dana pihak ketiga, FBI, NNRF, hasil kredit, dan produktifitas karyawan. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa secara umum kinerja bank syariah di bawah bank konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah
mencapai 53 persen, sedangkan bank konvensional hanya lima persen. 3. Sabi 1996, melakukan penelitian perbandingan kinerja bank antara
bank domestik dengan bank asing pada masa transisi menuju ekonomi yang berorientasi pasar market-oriented economy di Hungaria periode
1992-1993. Ukuran kinerja yang digunakan adalah rasio keuangan yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu profitabilitas, likuiditas dan
komitmen terhadap ekonomi domestik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, dibanding dengan bank lokal, profitabilitas bank asing lebih
tinggi, tingkat likuiditas dan penyaluran kredit berisiko lebih kecil. 4. Samad dan Hasan 2000, melengkapi penelitian Sabi 1996 dengan
menggabungkan metode inter-temporal dan inter-bank. Metode inter- temporal digunakan untuk membandingkan kinerja Bank Islam
Malaysia Berhad BIMB pada awal dan akhir pendiriannya. Hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian tersebut menunjukkan bahwa ROA dan ROE akhir periode lebih baik dibandingkan awal periode. Metode inter-bank digunakan
untuk membandingkan kinerja BIMB dengan 8 bank konvensional di Malaysia selama periode 1984-1997. Hasilnya menunjukkan bahwa
BIMB mempunyai likuiditas relatif lebih baik dari risiko kecil dibandingkan 8 bank konvensional.
Tabel 2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama
Penelitian dan tahunnya
Variabel penelitian
Hasil Penelitian
1. Indra Prasetyo
2008 CAR, RORA,
NPM, ROA, LDR
Rasio keuangan yang membedakan adalah rasio
NPM dan LDR. Pada rasio NPM, bank konvensional
dengan penerapan sisitem bunga lebih pasti dalam
perolehan laba. Sedangkan bank syari’ah menggunakan
sistem bagi hasil. Untuk rasio LDR, bank syari’ah lebih
efektif dibandingkan bank konvensional.
2. Rubitoh 2003
RORA, CAR, LDR, FBI,
NNRF, hasil kredit, dan
produktifitas karyawan.
Menunjukkan bahwa secara umum kinerja keuangan
bank syariah lebih baik, walaupun
ada juga kinerja bank syariah dibawah bank
konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah
mencapai 53 persen, sedang bank konvensional hanya
lima persen.
3. Sabi 2006
ROA, ROE, CDR, LDR, CAR
Menyimpulkan bahwa, dibanding dengan bank
lokal, profitabilitas bank asing lebih tinggi, tingkat
likuiditas dan penyaluran kredit berisiko lebih kecil.
4. Samad dan
ROA,ROE, Menunjukkan bahwa ROA
Universitas Sumatera Utara
Hasan 2000 PER,CDR, LDR,
CR, CAR,DER, DTAR,EM,
LTA,GBD, MML
dan ROE akhir periode lebih baik dibandingkan
awal periode. Metode interbank digunakan untuk
membandingkan kinerja BIMB dengan 8 bank
konvensional di Malaysia selama periode 1984-1997.
2.11 Kerangka Konseptual