Cara penggunaan obat Informasi Umum Obat .1

bebas dan bebas terbatas agar penggunaannya tepat dan aman. Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu dicantumkan: • Nama obat • Komposisi • Indikasi • Informasi cara kerja obat • Aturan pakai • Peringatan khusus untuk obat bebas terbatas • Perhatian • Nama produsen • Nomor batchlot • Nomor registrasi. Nomor registrasi dicantumkan sebagai tanda izin edar absah yang diberikan oleh pemerintah pada setiap kemasan obat. • Tanggal kadaluarsa Muchid, 2006.

2.4.3. Cara penggunaan obat

• Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus. • Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur. • Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan tanyakan kepada Apoteker dan dokter. • Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama. • Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada Apoteker Muchid, 2006. Cara penggunaan obat tetes mata yang benar adalah sebagai berikut: 1. Posisikan kepala pasien mendongkak ke atas. 2. Pegang palpebra inferior dibawah bulu mata dan tarik palpebra menjauhi mata dengan hati-hati Gambar 1. 3. Berikan 1 tetes obat ke dalam cul-de-sac inferior yang paling dekat dengan daerah yang “sakit.” Usahakan jangan sampai ujung botol penetes menyentuh bulu mata atau palpebra untuk mencegah kontaminasi Gambar 2. 4. Agar cul-de-sac inferior menjadi lebih dalam, tarik palpebra inferior dengan hati-hati ditarik ke atas sampai menyentuh palpebra superior sambil mata melihat ke bawah Gambar 3. 5. Palpebra harus tetap ditutup selama 3 menit agar tidak berkedip, yang akan memompa obat ke dalam hidung dan meningkatkan absorpsi sistemik. Kepada pasien diperagakan cara menutup sistem drainase lakrimal dengan menekan kuat sudut-dalam palpebra yang sedang ditutup; bahkan tindakan ini lebih penting dibandingkan penutupan palpebra Gambar 4. 6. Kelebihan obat di kantus medialis harus dihapus sebelum penekanan dihentikan atau palpebra dibuka. Pasien yang mendapatkan beberapa macam obat tetes mata harus menunggu 10 menit antar-dosis sehingga obat pertama tidak terbilas keluar oleh obat yang kedua Vaughan Ashbury, 2010. Gambar 1. Kepala pasien didorongkan ke atas; pegang palpebra inferior di bawah bulu mata dan tarik menjauhi mata dengan hati-hati. Gambar 2. Pasien harus melihat ke atas untuk mencegah obat langsung menetes tepat ke kornea, yang akan merangsang pengeluaran air mata dan menyebabkan delusi obat. Satu tetes larutan diletakkan di cul-de-sac inferior, tanpa menyentuhkan botol ke bulu mata atau palpebra untuk mencegah kontaminasi. Gambar 3. Pasien diminta ke bawah, tarik palpebra inferior dengan hati-hati sampai menyetuh palpebra superior. Gambar 4. Selama 2 menit atau lebih, tekan kuat sudut dalam palpebra yang tertutup dengan jari telunjuk dan ibu jari. Penekanan saccus lacrimalis lebih penting daripada penutupan palpebra dalam mengurangi absorpsi sistemik. Kelebihan obat yang ada harus diusap sebelum penekanan dilepaskan atau sebelum membuka mata Vaughan Ashbury, 2010. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan tetes mata: • Ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun termasuk mata dan selalu ditutup rapat setelah digunakan. • Untuk glaukoma atau inflamasi, petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan harus diikuti dengan benar. • Cucilah tangan sebelum dan sesudah pemberian tetes mata untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan. • Obat yang telah terbuka dan dipakai tidak boleh disimpan 30 hari untuk digunakan lagi, karena mungkin sudah terkontaminasi dengan kuman. • Sebelum menggunakannya perhatikan tanggal kadaluarsa obat. Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat. Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Obat rusak merupakan obat yang mengalami perubahan seperti: cairan menjadi keruh atau timbul endapan, konsistensi berubah, warna atau rasa berubah, botol plastik rusak atau bocor. • Jika terlupa memakai atau minum obat, maka gunakanlah dosis yang terlupa segera setelah ingat, tetapi jika hampir mendekati dosis berikutnya, maka abaikan dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal sesuai aturan. Jangan menggunakan dua dosis sekaligus atau dalam waktu yang berdekatan. • Mengetahui kontraindikasinya, bila ragu tanyakan kepada apoteker bila sakit berlanjut hubungi dokter Badan Fom, 2004.

2.4.4 Cara Pemilihan Obat