BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan 2.1.1
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior Heri, 2009.
2.1.2 Fungsi Pengetahuan
Setiap kegiatan yang dilakukan umumnya memberi manfaat. Pengetahuan merupakan upaya manusia yang secara khusus dengan objek
tertentu, terstruktur, tersistematis, menggunakan seluruh potensi kemanusiaan dan dengan menggunakan metode tertentu. Pengetahuan merupakan sublimasi atau
intisari dan berfungsi sebagai pengendali moral daripada pluralitas keberadaan
ilmu pengetahuan Watloly, 2005. 2.1.3
Sumber-sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan dapat dibedakan atas dua bagian besar yaitu bersumber pada daya inderawi, dan budi intelektual manusia. Pengetahuan
inderawi dimiliki oleh manusia melalui kemampuan inderanya tetapi bersifat relasional. Pengetahuan diperoleh manusia juga karena ia juga mengandung
kekuatan psikis, daya indera memiliki kemampuan menghubungkan hal-hal konkret material dalam ketunggalannya. Pengetahuan inderawi bersifat parsial
disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan tiap indera. Pengetahuan intelektual adalah pengetahuan yang hanya dicapai oleh manusia, melalui rasio
intelegensia. Pengetahuan intelektual mampu menangkap bentuk atau kodrat objek dan tetap menyimpannya di dalam dirinya Watloly, 2005.
2.1.4 Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1. Tahu know. Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, dan mengatakan. 2. Memahami comprehension. Memahami berarti kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang paham
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan meramalkan.
3. Aplikasi penerapan application. Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum- hukum, rumus, metode, dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata.
4. Analisis analysis. Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu
struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan,
membuat bagan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan. 5. Sintesis synthesis. Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah
ada. Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dan dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan kriteria atau kriteria yang telah ada Heri, 2009.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan