2. Pemanfaatan Terminal Terpadu Pinang Baris

3. 2. Pemanfaatan Terminal Terpadu Pinang Baris

Pengelolaan Terminal Pinang Baris dikelola oleh 3 instansi sehingga di katakan menjadi Terminal Terpadu Pinang Baris yaitu : a. Perusahaan Daerah Pembangunan PD Pembangunan Kotamadya Medan yang berwenang dalam urusan administrasi serta perawatan gedung. b. Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Medan yang bertindak untuk mengelola sektor pendapatan Tanda Pengutipan Retribusi TPR c. Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Kotamadya Medan yang bertugas untuk pengendalian dan pengoperasian lalu lintas. Ketiga instansi ini bertugas sebagai Unit Pengelola Terminal UPT Pinang Baris yang berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Medan No. 551.22565SK91 tahun 1991 menyerahkan pengelolaanya kepada PD Pembangunan Kotamadya Medan. Pengelolaan Terminal Pinang Baris dipimpin oleh Kepala Unit Pengelola Terminal Pinang Baris yang dalam tekhnis operasionalnya bertugas untuk mengelola dan bertanggung jawab pada pemeliharaan Terminal Pinang Baris. Susunan Organisasi Unit Pengelola Terminal Pinang Baris 20 a. Kepala UPT Pinang Baris terdiri dari : b. Kepala Tata Usaha c. Kepala Urusan Pengendalian Lalu Lintas 20 Wawancara dengan Bapak Haidir Kepala Tata Usaha UPT Pinang Baris. Universitas Sumatera Utara d. Kepala Urusan Keuangan e. Kepala Urusan Perawatan dan Kebersihan Terminal f. Staf ataupun Anggota. Adapun bagan organisasi Unit Pengelola Terminal Pinang Baris ini dapat dilihat pada daftar gambar. Ditinjau dari sistem kota, untuk model terminal Pinang Baris ini menggunakan konsep nearside terminating 21 1 Tersedianya lahan yang cukup luas di pinggiran kota Medan sehingga memberikan peluang untuk pengembangan Terminal Pinang Baris, dimana dalam konsep ini terminal dikembangkan di daerah pinggiran kota dan untuk pergerakan di dalam kota dilayani oleh angkutan kota yang berawal dan berakhir di dalam terminal. Konsep ini merupakan salah satu usaha untuk memisahkan lalu lintas regional dengan lalu lintas lokal, sehingga dapat mengurangi permasalahan lalu lintas dalam kota. Konsep pengembangan Terminal Pinang Baris ini dilakukan karena : 2 Aktivitas di pinggiran kota tidak terlalu padat sehingga diharapkan pembangunan maupun pengembangan Terminal Pinang Baris ini mampu meningkatkan aktivitas penduduk di daerah pinggiran apalagi pada saat pembangunannya tidak terjadi penggusuran terhadap tempat tinggal masyarakat, 21 Dephub 1998. hal: 58 Universitas Sumatera Utara 3 Menghindari tumpang tindih perjalanan karena arus lalu lintas regional tidak akan masuk ke dalam kota karena perjalanan didalam kota akan dilayani oleh angkutan dalam kota dari terminal Pinang Baris ke seluruh bagian kota. Setelah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara Raja Inal Siregar pada tanggal 14 Oktober 1993, maka resmilah terminal ini beroperasi. Antusiasme masyarakat meningkat untuk memanfaatkan terminal ini. Kenderaan angkutan umum semakin teratur untuk masuk terminal. Loket – loket mulai ramai disebabkan sudah banyak pengusaha angkutan yang melakukan kegiatan usahanya di terminal ini. Operasional Terminal Pinang Baris selama kurun waktu 10 tahun ini akan coba di simpulkan menurut persepsi penggunanya berdasarkan beberapa poin yaitu : A. Jarak Berjalan Kemudahan dalam lalu lintas utama yang mendukung kemudahan pencapaian dari dan ke Terminal Pinang Baris sudah ada karena sudah didukung oleh penyediaan jaringan jalan yang sudah baik dan angkutan umumyang sudah memadai. Akses jalan untuk mencapai Terminal Pinang Baris melalui lalu lintas utama adalah Jalan Gatot Subroto yang merupakan lalu lintas regional menuju ke luar kota. Tetapi posisi terminal ini menggunakan jalan arteri yaitu Jalan Pinang Baris Sekarang Jalan TB. Simatupang yang berjarak 500 meter dari persimpangan jalan utama. Namun ini tidak menjadi kendala karena sudah banyak angkutan umum yang langsung menuju Terminal Pinang Baris yang mencakup seluruh penjuru kota Medan. Angkutan Umum yag dimaksud adalah : Rahayu 120 jurusan Pinang Baris – Amplas via Setiabudi, Universitas Sumatera Utara Padang Bulan ; KPUM 52 Jurusan Pinang Baris – Amplas via Perumnas Helvetia, Pringgan, Titi Kuning ; KPUM 63 Jurusan Pinang Baris – Tembung, KPUM 31 Jurusan Pinang Baris – Belawan, Morina 138 Jurusan Pinang Baris – Amplas via Pasar MerahMenteng ; Gajah Mada 99 Jurusan Pinang Baris – Martubung ; Nasional 38 Jurusan Pinang Baris – Amplas via Sunggal ; dsb. B. Kemudahan Pencapaian. Keberadaan Terminal Pinang Baris berlokasi paling dominan merupakan akhir daripada trayek angkutan umum sehingga menjadi sangat mudah dicapai oleh para calon penumpag maupun kenderaan umum dan pribadi meskipun terletak di pinggiran kota. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan terciptanya terminal – terminal bayangan di sekitar terminal Pinang Baris. C. Pelayanan Fasilitas Keberadaan fasilitas terminal sangat menentukan kelancaran sirkulasi kendaraan serta menunjang keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa angkutan umum. Secara garis besar fasilitas yang ada dalam Terminal Pinang Baris meliputi fasilitas penumpang, fasilitas kendaraan, dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas – fasilitas tersebut merupakan bagian integral yang saling terkait dan harus diakui peran sertanya dalam memajukan terminal Pinang Baris ini. a. Fasilitas Penumpang Fasilitas bagi penumpang dan calon penumpang yang ada di Terminal Pinang Baris adalah ruang tunggu, loket bus, loket karcis, dan ruang informasi. Ruang informasi berada di bangunan induk, sedangkan untuk Universitas Sumatera Utara loket bus walaupun dibangun sebanyak 38 unit namun semua ini tidak terpenuhi karena jumlah perusahaan angkutan juga tidak banyak. Kelebihan dari unit bangunan ini kemudian di alih fungsikan menjadi kios makanan dan minuman. Umumnya loket karcis di Terminal Pinang Baris langsung berada di dalam loket bus. Untuk ruang tunggu di Terminal Pinang Baris terdapat dua tempat yakni ruang tunggu keberangkatan dan ruang tunggu umum. Untuk ruang tunggu keberangkatan biasanya langsung berada di sekitar loket bus tujuan. Misalkan pemberangkatan untuk tujuan Banda Aceh menggunakan bus Anugerah, para calon penumpang bus yang telah membeli karcis menunggu diloket bus Anugerah. Untuk fasilitas di dalam ruang tunggu loket tersebut adalah tanggung jawab dari perusahaan angkutan. Sedangkan untuk ruang tunggu umum berada di gedung induk di depan pusat informasi. Fasilitas yang ada disini hanya tempat duduk. Sepanjang perjalanannya semua fasilitas penumpang yang disebutkan diatas masih ada walaupun sebagian tidak lagi berfungsi secara optimal. b. Fasilitas Kendaraan Fasilitas untuk kenderaan terdiri dari jalur kedatangan, jalur keberangkatan, dan jalur parkir sementara. Pada awalnya jalur keberangkatan dan kedatangan berada pada satu jalur. Namun pada tahun 1996 kedua jalur ini dipisahkan seiring dengan penambahan dari semula hanya satu pintu sebagai akses untuk masuk dan keluar terminal menjadi 2 pintu yaitu masing – masing sebagai pintu masuk dan pintu keluar Universitas Sumatera Utara terminal. Sedangkan fasilitas untuk parkir sementara di berlakukan di loket bus masing – masing dan boleh juga pada lahan kosong di dalam terminal dengan tidak menggangu sirkulasi kenderaan. Pada awal operasionalnya masih terdapat banyak lahan kosong seiring dengan perkembangan terminal ini maka untuk optimalisasi kinerja terminal maka untuk parkir kenderaan hanya dilakukan di depan masing – masing loket bus dan bersifat antrian memanjang sesuai keberangkatan. c. Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang yang terdapat pada Terminal Pinang Baris meliputi : 1. kantor pengelola terminal, 2. kantor keamanan, 3. pos keamanan, 4. menara pengawas, 5. ruang komunikasi, 6. pos penarikan retribusi, 7. kantor perwakilan perusahaan, 8. telepon umum, 9. mushalla, 10. toilet umum, 11. kios makanan dan minuman, 12. bengkel, dll. Universitas Sumatera Utara Fasilitas ini merupakan fasilitas dasar yang harus dimiliki sebuah terminal sehingga kedepannya diharapkan adanya penambahan fasilitas dan juga perawatan terhadap fasilitas tersebut. D. Keamanan Keamanan baik fisik maupun psikologis yang dirasakan pengguna angkutan umum dapat berupa bebas dari bahaya, bebas dari gangguan, terlindungi, tidak merasa takut atau khawatir menggunakannya. 22 22 Flaherty. Transport Planning on Traffic Enginering, 1997, hal: 86 “semua penumpang harus merasa aman ketika menggunakan fasilitas transportasi, baik di semua pemberhentian maupun di dalam angkutan umum.” Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja dari Terminal Pinang Baris. Kondisi keamanan Terminal Pinang Baris memang cukup meresahkan dimana seringkali terjadi tindakan kriminal berupa pencopetan serta pemaksaan oleh para calo. Hal dikarenakan petugas keamanan yang ditempatkan tidak sebanding dengan banyaknya penumpang dan luasnya terminal sehingga menyebabkan rasa ketidakamanan penumpang ketika berada di Terminal Pinang Baris. Berdasarkan informasi, terkadang korban kejahatan juga terjadi dalam angkutan umum dan melaporkan kejadiannya kepada pihak keamanan terminal sehingga timbul kesan negatif terhadap terminal. Walaupun demikian selama tahun 1990 – 2000 angka kejahatan yang paling tinggi adalah untuk kasus pencopetan saja sedangkan kasus yang lain seperti penipuan, pembiuasan, dll, sangat sedikit dan bahkan hampir tidak ada. Saat ini di Terminal Pinang Baris hanya terdapat sebuah pos pengamanan yang dijaga Universitas Sumatera Utara oleh polisi yang letaknya dekat dengan gedung pengelola. Akibat yang ditimbulkan dari masalah ini adalah pergerakan penumpang melalui terminal Pinang Baris semakin berkurang. Kelesuan mulai dialami oleh Terminal Pinang Baris ketika para penumpang mulai beraktifitas diluar terminal. Mereka kemudian memilih menaiki dan turun dari angkutan umum di sekitar persimpangan Jalan Gatot Subroto – jalan TB. Simatupang persis di depan Pasar Kampung Lalang. Inilah yang menyebabkan berdirinya terminal bayangan disekitar Terminal Pinang Baris. E. Kenyamanan yang dirasakan penumpang terkait dengan situasi ketika menggunakan terminal ini adalah ketika penumpang merasa tersedia ruangan yang cukup bagi mereka sehingga mereka dapat senang, sejuk, enak dan tidak kecewa ketika berada di Terminal Pinang Baris. 23 Kondisi kenyamanan penumpang di Terminal Pinang Baris sangat memprihatinkan, dimana tidak ada fasilitaspenunjang yang dapat memberikan kenyamanan bagi penumpang seperti ruang tunggu yang sejuk, tempat duduk yang mencukupi, jalur pedestrian yang teduh dan aman, toilet yang bersih dan layak pakai serta fasilitas lainnya. Saat ini di Terminal Pinang Baris, loket bus, jalur pedestrian dan kios menjadi satu sehingga penumpang menjadi tidak nyaman ketika berjalan maupun menunggu bus. 23 Ibid. hal. 86 Universitas Sumatera Utara 3. 3. Pasang Surut Fungsi Terminal Pinang Baris 1990 – 2000