1. Awal Pengoperasian Terminal Pinang Baris

BAB III PERKEMBANGAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS

3. 1. Awal Pengoperasian Terminal Pinang Baris

Terminal adalah sebuah prasarana guna mengatur kedatangan, pemberangkatan, serta tempat berpangkalnya kenderaan bermotor angkutan berpenumpang baik antar propinsi, antar kota, dan angkutan dalam kota. Untuk menampung kegiatan angkutan penumpang antar propinsi dan antar kota yang mencapai 24 jam setiap hari menyebabkan penyediaan fasilitas pelayanan yang semakin baik merupakan sebuah keharusan. Terminal merupakan tempat untuk melakukan pergantian dan perpidahan dari angkutan dalam kota dan menjadi angkutan luar kota dan sebaliknya oleh penumpang. Terminal memiliki fungsi untuk menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan antar angkutan seperti antar transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara. Fungsi yang lain adalah menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas seperti misalnya antar transportasi darat, dan menyediakan tempat untukmenyiapkan kenderaan pada pemberangkatan berikutnya. Terminal terpadu dalam hal ini adalah terminal yang pengelolannya dilakukan oleh tiga instansi pemerintah dan dipadukan dalam satu unit kerja Terminal Pinang Baris. Instansi pemerintah yang melaksanakan tugasnya dalam terminal ini memiliki fungsi dan kewenangan masing – masing yaitu Dinas Pendapatan Kotamadya Medan untuk mengatur penerimaan pendapatan melalui Universitas Sumatera Utara retribusi kenderaan, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Sumatera Utara untuk mengatur sistem dan pengelolaan terminal serta PD Pembangunan Kotamadya Medan sebagai penanggung jawab jasa terminal Pinang Baris. Pada awal pengoperasian Terminal Pinang Baris ini pemerintah melakukan kegiatan sosialisasi kepada setiap pemilik perusahaan angkutan untuk melaksanakan kegiatan usahanya dari dan ke dalam terminal seperti menaikkan dan menurunkan penumpang, memarkirkan armadanya hingga menjual tiket keberangkatan. Loket – loket yang ada dalam terminal disewakan kepada setiap perusahaan angkutan. Kemudian mewajibkan setiap supir angkutan umum baik untuk angkutan luar kota maupun angkutan dalam kota untuk masuk dan beraktifitas di dalam terminal Pinang Baris guna menaikkan – menurunkan penumpangnya atapun sekedar parker dan beristirahat. Kemudian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mau memanfaatkan terminal Pinang Baris ketika hendak bepergian ke luar kota dengan menggunakan angkutan yang sesuai dengan tujuannya. Sesuai dengan prinsip pengoperasiannya, terminal ini merupakan pintu gerbang jalur darat untuk masuk ke kota Medan melalui arah Barat khususnya melalui provinsi D. I Aceh tetapi juga melayani rute khusus untuk wilayah selatan ke arah Tanah Karo dan Sidikalang. Angkutan dalam kota juga di alihkan untuk mengantarkan dan mengambil penumpang dari dalam terminal. Beberapa angkutan umum yang beroperasi didalam kota melalui terminal Pinang Baris adalah: 1 Angkutan umum jenis minibus Rahayu 120 melayani rute Pinang Baris – Amplas via Setia Budi - Padang Bulan, Universitas Sumatera Utara 2 KPUM 52 melayani trayek Pinang Baris – Terminal Amplas tetapi via Helvetia – Pringgan – Padang Bulan, 3 KPUM 63 untuk melayani trayek Pinang Baris – Tembung, dll. Sedangkan untuk angkutan antar kota antar propinsi terdapat bus – bus berukuran besar dan sedang yaitu, bus CV. Pelangi, PMTOH, P. O. Anugerah yang merupakan jurusan Medan – Aceh, ada juga bus Sinabung Jaya untuk tujuan Tanah Karo, kemudian bus Samosir Pribumi untuk tujuan Sidikalang, Dolok Sanggul, dan Pangururan. Pada Awal pengoperasian Terminal Pinang Baris ini hanya memiliki satu jalur untuk pintu masuk dan pintu keluar sehingga masih perlu dilakukan perbaikan dalam pengelolaannya. Setiap bus yang masuk harus melewati loket retribusi yang dijaga oleh petugas Dinas Pendapatan. Besarnya jumlah retribusi yang diberikan para supir pada waktu itu adalah Rp. 100. Kemudian bus – bus yang telah masuk harus parkir dan menunggu sesuai antrian di depan loket yang telah mereka sewa untuk kemudian diberangkatkan. Sedangkan untuk angkutan umum ditempatkan sesuai pada lajur trayeknya yang telah disediakan. Untuk hal ini diatur oleh pihak aparat dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya DLLAJR . Pada awal operasional terminal ini diakui beberapa kalangan bahwa masih membutuhkan waktu untuk memaksimalkan fungsi daripada terminal ini. Masih banyaknya para pengusaha dan para supir angkutan yang masih beroperasi di kawasan Simpang Barat yang berdampak pada masih belum banyaknya jumlah bus Universitas Sumatera Utara yang berangkat melalui terminal ini. Hal ini kemudian segera ditindak lanjuti oleh pemerintah dengan kembali melakukan sosialisasi kepada para pengusaha, supir, dan masyarakat. Sejalan dengan itu juga pemerintah melakukan penertiban terhadap kawasan Simpang Barat dan melakukan tindakan langsung tilang dalam bentuk razia di kawasan tersebut. Langkah selanjutnya adalah membenahi sistem layanan dalam terminal. Efektifitas terminal baik dalam hal kenyamanan pelayanan penumpang ataupun kecepatan pergerakan penumpang sangat menentukan kapasitas dan kredibilitas sebuah terminal. Oleh karena itu selain berfungsi sebagai fasiltas umum, terminal juga berfungsi sebagai tempat pengendalian, pengawasan dan pengaturan lalu lintas serta sebagai bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. 19 Selain itu terminal juga harus memiliki fasilitas penunjang meliputi kantor pengelola, kantor keamanan, pos keamanan, menara pengawas, ruang informasi, toilet umum, telepon umum, mushalla, dan kantor perwakilan bus. Hal ini segera dilengkapi oleh pihak pengelola untuk memaksimalkan fungsi terminal ini. Sedangkan untuk fasilitas kenderaan juga dilakukan pembenahan yaitu dengan memisahkan jalur kendaraan angkutan dalam kota dengan jalur angkutan antar kota. Selama kurang lebih dua tahun dilakukan ujicoba pengoperasian Terminal Pinang Baris. Hasil yang paling bisa terlihat adalah sebahagian kemacetan lalu lintas bisa di kurangi karena bus angkutan umum angkutan kota semakin teratur masuk kedalam terminal. 19 Undang - Undang Lalu Lintas dan Jalan Raya Tahun 1992 Pasal 1 ayat 5. Universitas Sumatera Utara

3. 2. Pemanfaatan Terminal Terpadu Pinang Baris