Matarantai kegiatan yang terkait dengan industri pariwisata akan mampu menghasilkan devisa dan dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran dan meningkatkan angka kesempatan kerja di Indonesia. Selain itu industri pariwisata akan mampu meningkatkan pendapatan nasional Indonesia. Dalam mengelolah industri
pariwisata dapat digunakan berbagai wahana diantaranya teknologi informasi dan telekomunikasi. Menurut teknologi informasi dan telekomunikasi adalah alat yang strategi untuk menambah keindahan
dan manfaat ekonomi, sosial, kebudayaan, dan lingkungan dari suatu daerah tujuan wisata. Dengan demikian pengelolaan industri pariwisata tidak hanya sekedar memelihara dan
mempromosikan daerah tujuan wisata, dan mengundang wisatawan nusantara wisnu dan wisatawan mancanegara wisman untuk mengunjungi daerah tujuan wisata, tetapi juga harus mengemas segala
upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Indonesia sebagai daerah tujuan wisata dengan ramuan informasi dan teknologi agar diperoleh hasil optimal dan akhirnya wisatawan
akan memperoleh kepuasan.
1.2 Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan penulisan kertas karya ini yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III
Bidang Keahlian Usaha Wisata yang diwajibkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
b. Untuk memperkenalkan Pulau Berhala sebagai objek wisata sehingga dapat dikenal secara
luas.
Universitas Sumatera Utara
c. Sebagai bahan kajian dan masukan untuk masyarakat setempat serta pihak–pihak yang
berkepentingan dalam sektor pariwisata dan proses pengembangan daerah tujuan wisata.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Adapun pembatasan masalah adalah untuk membatasi penelitian maksud dan tujuan dalam penulisan mengingat luasnya ruang lingkup kepariwisataan oleh sebab itu penulis membuat rumusan
masalah dari judul ini sebagai berikut : 1.
Agar suatu objek wisata yang belum terkenal dimasyarakat luas menjadi terkenal, bagaimana solusinya untuk menyikapi masalah ini ?
2. Potensi yang dimiliki oleh Pulau Berhala untuk dapat menjadi salah satu objek wisata yang
menarik untuk dikunjungi ? 3.
Upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan Pulau Berhala sehingga dapat dikenal secara luas ?
1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan Kertas Karya ini, penulis mengumpulkan data dengan cara : a.
Penelitian pustaka Library Research penulis mencari dan mengumpulkan data dari bahan – bahan pustaka seperti buku, diktat, berhubungan dengan judul.
b. Penelitian lapangan, penulis melaksakan penelitian langsung ke objek dan wawancara dengan
pihak–pihak yang dianggap tahu tentang objek penulisan.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Kertas Karya ini dibagi dalam beberapa BAB dan Sub BAB, yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I : PENDAHULUAN
Pada Bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi pembahasan mengenai Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan Ruang Lingkup Permasalahan, Metode Penulisan,
dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LATAR BELAKANG KONSEP DAN DEFENISI
WISATA BAHARI Bab ini menjelaskan tentang asal mula dinamakan Pulau Berhala, defenisi wisata
bahari, panorama yang menjual, menjaga kelestarian alam, memperkenalkan Pulau Berhala lebih luas, meningkatkan Sumber Daya Alam SDA dan Sumber Daya
Manusia SDM, meningkatkan daya tarik objek wisata tersebut. Agar tidak vacum, memberikan dampak keuntungan ekonomi secara langsung bagi konservasi, adanya
penghargaan terhadap objek tersebut.
BAB III : GAMBARAN UMUM KAWASAN PULAU BERHALA
Keberadaan pariwisata dalam suatu daerah bisa dikatakan merupakan suatu gejala yang kompleks didalam masyarakat. Disini terdapat suatu keterkaitan antara daerah
objek wisata yang memiliki daya tarik masyarakatpenduduk setempat dan wisatawan itu sendiri.
BAB IV : POTENSI PULAU BERHALA
Dalam pembahasan ini akan lebih dijelaskan tentang Pulau Berhala yang memiliki pesona dan daya tarik tersendiri seperti pantainya, keadaan hutan rimbanya,
berwisata sambil belajar, memahami prasasti sejarahnya dan pelanggaran hukum.
Universitas Sumatera Utara
BAB V : PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA Lampiran
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
Peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi diberbagai negara tidak diragukan lagi. Banyak negara mengembangkan potensi pariwisata dengan serius karena pariwisata bisa
mendatangkan devisa bagi negara, pengurangan angka pengangguran serta pengentasan kemiskinan. Umumnya pariwisata dianggap dan diperlakukan hanya sebagai sebuah “industri”, padahal
sebagaimana dikemukakan oleh Smith dan Eadington dalam buku pengantar pariwista I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta 2009 pariwisata sangat layak untuk dipandang sebagai objek
kajian dan dikembangkan sebagai ilmu, karena mempunyai sejarah, pustaka, dan prinsip–prinsip yang terstruktur serta berbagai aspek keilmuan lainnya.
Oka A. Yoeti memberikan defenisi pariwisata sebagai berikut :
• Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha business atau mencari nafkah
ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi.
• Defenisi pariwisata yang dikemukakan oleh para pakar pariwisata tidak dapat persis sama karena pariwisata bersifat fleksibel apa yang dilihat dan dirasakan itu yang tertuang dalam
pemaknaan pariwisata.
• Berbeda dengan pengertian pariwisata kata kepariwisataan mengandung arti yaitu keseluruhan dari pada gejala–gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang–orang asing
Universitas Sumatera Utara
serta penyediaan tempat tinggal sementara dengan maksud tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu.
Menurut para ahli pariwisata mengemukakan defenisi kepariwisataan sesuai dengan beberapa batasan tentang pariwisata antara lain :
Dr. Hubert Gulden dalam Yoeti, 1983:108
• Kepariwisataan adalah suatu seni dari lalu lintas orang, dalam mana manusia - manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamannya itu
tidak boleh dimaksudkan akan tinggal menetap untuk melakukan pekerjaan selama - lamanya atau meskipun sementara waktu.
Dr. R. Gluckmann dalam Yoeti, 1982:115
• Kepariwisataan diartikan sebagai keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada sementara waktu dalam suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia
yang tinggal di tempat itu.
Ketetapan MPRS No. I-II Tahun 1960 • Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam member liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat–lihat daerah lain pariwisata dalam negeri atau
negara–negara lain pariwisata luar negeri. Dalam pengertian kepariwisataan yang telah dikemukakan diatas terdapat beberapa faktor penting yang
ada dalam batasan suatu defenisi pariwisata antara lain : a
Perjalanan itu dilakukan sementara waktu.
Universitas Sumatera Utara
b Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ketempat lainnya.
c Perjalanan yang dilakukan walaupun apa bentuknya harus selalu dikaitkan dengan
bertamasya atau rekreasi. d
Orang yang melakukan perjalanan itu tidak bermaksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata - mata sebagai konsumen di tempat tersebut.
2.1 Latar Belakang, Konsep Dan Defenisi Wisata Bahari