Kondisi Perekonomian dan Mata Pencaharian Masyarakat Kondisi dan Potensi Wilayah

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi Data statistika masyarakat Pemerintah berupaya meningkatkan kontribusi investasi pariwisata diIndonesia dalam pendapatan devisa negara. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan lebih antusias mengembangkan potensi wisata di daerahnya, guna menarik lebih banyak investor. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan, tingkat kontribusi investasi pariwisata di Indonesia naik menjadi 8 persen dari 4,7 persen pada tahun 2011, dari total investasi di Indonesia. Menparekraf Mari Pangestu usai Konferensi Pariwisata Nasional di Jakarta, Senin 512 malam, menyatakan koordinasi antar daerah sangat penting, untuk mendongrak pariwisata serta investasi di berbagai daerah. Diharapkan, pemerintah di daerah lebih antusias mengembangkan potensi wisata di daerahnya, untuk menarik lebih banyak investor. Mari mengatakan, sumbangan langsung sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto PDB hanya sebesar lima persen.

3.3 Kondisi Perekonomian dan Mata Pencaharian Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Sektor ekonomi semakin berkembang di wilayah ini dimulai sejak pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai terpisah dari Kabupaten Deli Serdang dan membentuk Kabupaten sendiri sejak tahun 2004. Dimana terlihat program-program pemerintah Kabupaten mulai dicanangkan. Sistem mata pencaharian masyarakat Serdang Bedagai umumnya adalah nelayan, hal ini disebabkan dikarenakan tempat tinggal mereka merupakan daerah yang dekat pesisir pantai. Namun disamping itu sebagai nelayan penduduk tersebut ada juga diantara mereka yang bermata pencaharian sebagai pedagang di objek wisata pantai, Pegawai Negeri Sipil, Wiraswasta, buruh, dan lain sebagainya. Di Desa Pantai ini terdapat pasar tradisional yang beroperasi satu kali dalam seminggu atau sering disebut dengan pekan rabu. Hal tersebut dikarenakan keberadaan objek wisata pantai yang terletak di desa tersebut dan di khawatirkan akan mengganggu keberlangsungan kegiatan pariwisata. Karena kegiatan pasar tradisional tersebut berada di sekitar jalan menuju ke objek wisata tersebut, maka bila pasar tradisional tersebut beroperasi setiap hari akan menghambat perjalanan para wisatawan serta menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wisatawan. Di sepanjang jalan menuju desa ini yang ada hanya berupa took–took kelontong dan restoran- restoran yang berkualitas wisata. Untuk kebutuhan sehari-hari berupa sayur-sayuran, beras, serta berbagai jenis kebutuhan harian lainnya masyarakat Desa Pantai mendapatkannya dari kedai sampah yang menyediakan bahan-bahan tersebut, atau masyarakat dapat berbelanja ke kota Perbaungan karena di sana terdapat pasar tradisional yang beroperasi setiap hari serta lebih lengkap dan besar.

3.4 Kondisi dan Potensi Wilayah

Indikator perkembangan daerah dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Pada tahun 2004 total nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 3.668.853,42 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 1993 adalah sebesar Rp.1.98.721,95 juta. Peran Universitas Sumatera Utara sektoral dalam pembentukan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai cukup variasi, sektor yang memiliki peranan terbesar adalah sektor pertanian sebesar 47,45, industry 20,12 dan sektor perdagangan hotel dan restoran 20,01. Produk Domestik Regional Bruto dan persentase pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut: Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi Data statistika masyarakat Beberapa potensi wilayah yang dapat dikembangkan untuk menunjang pembangunan daerah meliputi potensi pengembangan ekonomi dimana Kabupaten Serdang Bedagai dalam konteks Sumatera Utara memiliki keunggulan komperatif pada sektor pertanian utamanya perkebunan dan tanaman pangan seperti pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi Data statistika masyarakat Di Kabupaten Serdang Bedagai sudah berkembang perkebunan sejak zaman kolonial Belanda serta terus bertambahnya keanekaragaman tanaman perkebunan rakyat dan banyak yang belum menghasilkan, merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Disamping itu komoditi palawija yang terdiri dari jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, masih dapat dikembangkan serta adanya potensi pertambangan yang ditandai dengan terdapatnya bahan galian C dan berbagai bahan tambang lainnya seperti pasir kuarsa, kapur, sinter, terumbu, trass dan zeolid. Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi Data statistika masyarakat Universitas Sumatera Utara • Kondisi Sarana dan Prasarana Panjang jalan diseluruh Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2004 mencapai 2.292,49 km yang terbagi atas jalan Negara 85,31 km, jalan propinsi 65,63 km dan jalan kabupaten 2.141,55 km. Sarana dan prasarana lain adalah listrik, PLN, air minum dan telepon. Sebaran sarana dan prasarana seperti tertera pada tabel berikut: Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi Data statistika masyarakat Universitas Sumatera Utara BAB IV POTENSI PULAU BERHALA SEBAGAI KAWASAN BARU DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1 Sejarah Pulau Berhala Pulau Berhala adalah sebuah pulau kecil dengan luasnya sekitar 5 hektar terletak ditengah- tengah Selat Malaka yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan dan diekspos oleh berbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik sehingga nama “Pulau Berhala” meluas kemana-mana. Pulau “Berhala” ini persisnya berada diwilayah Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada koordinat 99° 30 ‛ 00 BT dan 03° 46‛ 00 LU, disebelah Utara berbatasan dengan wilayah laut negara tetangga Kerajaan Malaysia yang berjarak sekitar 22 mil laut dari pinggir Pantai Merdeka Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Memang diakui setiap orang yang datang ke Pulau Berhala pasti berdecak kagum akan keindahan dan pesona alamnya yang indah dan asri dengan hijaunya berbagai jenis pepohonan buah-buahan, obat-obatan yang tumbuh, dan juga disana kita dapat temui berbagai jenis ungas burung liar. Jarak tempuh ke Pulau Berhala ini sekitar 3 - 4 jam dari Kuala Bedagai dengan menggunakan kapal motor dan Pulau Berhala ini adalah salah satu pulau terluar dari 12 pulau yang juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Karena Pulau Berhala ini sempat diisuekan akan dicaplok Negara tetangga Malaysia, sehingga untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melakukan pemetaan, mengukur jarak terdekat dan sekaligus sebagai penentu masuk wilayah mana sebenarnya Pulau Berhala ini. Universitas Sumatera Utara Hasil pemetaan maka Pulau Berhala tersebut masuk wilayah Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin, dan sebagai pengukuhan kewilayahan, Bupati Serdang Bedagai H.T. Erry Nuradi memerintahkan stafnya dan Camat Tanjung Beringin untuk memasang papan palang tanda wilayah di pulau ini. Berdasarkan geografis Pulau Berhala memang cocok dijadikan obyek wisata bahari yang bertarap internasional, jika kita datang dari arah BedagaiTanjung Beringin maka akan kita lihat Berhala diapit oleh dua pulau kecil yang masing-masing disebelah Barat disebut Pulau Sokong Siembang dan sebelah Timur yang lebih kecil lagi disebut Pulau Sokong Nenek. Pulau Berhala ini puncak ketinggiannya sekitar 100 meter dari permukaan pasang surut, ditumbuhi pepohonan yang tinggi dan besar diperkirakan telah berusia puluhan dan bahkan ratusan tahun, dan merupakan hutan perawan, yang tumbuh dicelah bebatuan disekeliling pulau, yang menjadi perisaipenahan hempasan gelombang laut dengan udaranya sejuk, segar dan nyaman. Di puncak pulau ini telah berdiri sebuah menara suar dan bila kita naik kepuncak dari dasarpos jaga kita harus menaiki sekitar 640 anak tangga untuk mencapai menara dan dari puncak Pulau Berhala kita dapat memandangan keindahan laut yang membiru. Menara suar ini berfungsi sebagai pedoman bagi para nelayan untuk menentukan arahkuala darimana ia datang atau pun pergi, dan tidak kalah pentingnya lampu suar ini sebagai petunjuk bagi para Nakhoda kapal yang berlalu lalang diwilayah ini, sebab areal Pulau berhala ini merupakan kawasanlintasan kapal–kapal besar dari atau yang akan ke Pelabuhan Belawan. Menara suar ini dijaga oleh petugas yang ditempatkan dari Departemen Perhubungan, Derektorat Perhubungan laut, Distrik Navigasi Pos P2P Belawan. Sedangkan untuk keamanan lautnya di pulau dijaga oleh satuan TNI AL dan disini didirikan Pos Pulau Berhala , Unit Tugas Kamla II. 2. 4. Pulau Berhala yang merupakan Pos jaga Kamla.II. Belawan yang menempatkan beberapa personilnya. Selain pesona pantai yang indah dengan pasir yang memutih bak mutiara sepanjang 700 Universitas Sumatera Utara meter disebelah Selatan, dan dari atas bebukitan mengalir air tawar dan sejuk dan nyaman untuk dikonsumsi, kesegarannya melebihi air aqua yang sehari–hari kita beli dipasar. Air tawar di pulau ini sering dimanfaatkan bagi para nelayan untuk perbekalan air minum maupun keperluan memasak sewaktu melaut diseputaran pulau ini, tidak saja oleh para nelayan asal Tanjung Beringin, tetapi juga oleh para nelayan dari berbagai daerah yang kebetulan sedang berada didaerahkawasan tangkap disekitar pulau ini. Sebagai tindak lanjutnya dari pemetaan dan pemasanganpapan palang Pulau Berhala itu Bupati Serdang Bedagai H.T. Erry Nuradi melakukan pembukaan kain selubung papan nama ‘‘Pulau Berhala”, dan sekaligus melakukan penanaman pohon penghijauan di Pulau Berhala Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sabtu, 22 April 2006 sebagai peringatan “Hari Bumi” dan “Indonesia Menanam. ” Bupati dan rombongan datang kepulau ini dengan menumpang dua unit kapal motor yakni KRI BOA dan KM Super Star II dari Belawan sekitar pukul 10.30 WIB disambut oleh Muspika Plus Camat Tanjung Beringin Chairin F. Simanjuntak S.Sos. Kapolsek, AKP AE, Talaumbanua, Danramil, Kapt.Sukari, Kasat Polair AKP Revol Khair, Komandan Pos Kamla Tanjung Beringin Serma Punto, serta Komandan Pos Serda Indra Kamla Pulau Berhala dan para tokoh masyarakat Tanjung Beringin yang telah datang sehari sebelumnya melalui kuala Bedagai. Kedatangan Bupati Serdang Bedagai H.T. Erry Nuradi ke Pulau Berhala ini disertai, Kapolres Serdang Bedagai AKBP Monang Situmorang SH, Ketua TP PKK Sergai Ny. Hj. Evi Diana Erry Nuradi, Wakil Bupati H.Soekirman, Kepala Pengadilan Negeri Tebing Tinggi, Viktor Selamat Zagoto SH. M. Hum, mewakili Dan Lantamal I Belawan, Letkol. TNI-AL Tri Wahyudi, Wakil Ketua DPRD Universitas Sumatera Utara Serdang Bedagai Drs.Nurdin Sipayung, beberapa anggota DPRD Serdang Bedagai lainnya Manager LGSP-USAID Area Sumut, Mr.Russ Dilts dan beberapa pejabat dijajaran Pemkab.Serdang Bedagai. Berkenaan dengan itu Bupati Serdang Bedagai H.T. Erry Nuradi atas nama Pemkab.Serdang Bedagai berkeinginan menjadikan pulau ini menjadi areal tujuan wisata bahari dan berupaya mendatangkan investor yang serius untuk berinvestasi di Pulau Berhala ini. Bupati menjelaskan bahwa pada rapat di Direktorat Perikanan dan Kelautan Jakarta beberapa waktu yang lalu bahwa dari 12 pulau–pulau diluar pulau utama, yang mendapat prioritas pembangunan dari pemerintah pusat, termasuk Pulau Berhala di Kecamatan Tanjung Beringin Serdang Bedagai. Pulau Berhala salah satu pulau yang mempunyai satu keunikan disekelilingnya terdapat batu-batu besar, juga pasir yang putih dengan air laut yang bening membiru dan di sebelah Selatannya terdapat terumbu karang tempat bermain berbagai jenis ikan hias, dan bagi para penggemar olahraga diving menyelam kawasan laut seputar Pulau Berhala ini sangat cocok dan begitu juga bagi orang- orang yang mempunyai hobby memancing. Selain itu pula Pulau Berhala ini juga menjadi tempat konservasi bertelurnya penyu–penyu yang jumlahnya cukup banyak, yang pada bulan–bulan tertentu penyu-penyu tersebut akan naik kepulau ini untuk bertelur dipasir putih. Dalam beberapa bulan terakhir ini sepertinya nama Pulau Berhala sudah tidak asing lagi menjadi buah bibir di masyarakat luas khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai, sebab dipulau ini sering digelar bermacam kegiatan yang pada intinya untuk mensosialisasikan keberadaan Pulau Berhala sebagai pulau idaman dengan segala pesona yang dimilikinya, sebagaimana yang dikatakan Camat Tanjung Beringin Chairin F.Simanjuntak S. Sos, pada hari pembukaan selubung papan palang nama Pulau Berhala Sabtu 204 lalu mengatakan siap menjadikan Pulau Berhala ini menjadi “Pulau Idaman.” Universitas Sumatera Utara Selain itu juga puluhan mahasiwa dari berbagai universitas di Medan yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam Mapala mengadu ketangkasan, Lomba Lintas Wisata Alam LLWA Pulau Berhala dan lakukan “Aksi Bersih ”, yang digelar selama empat hari dari tanggal 18-21 Mei 2006 lalu. Penutupan LLWA dan Aksi bersih Pantai di Pulau Berhala ini dilakukan oleh Asisten II Ekbang Setdakab. Serdang Bedagai Ir.Safaruddin, didampingin unsur Muspida Serdang Bedagai lainnya, Kadis Diknas Serdang Bedagai Drs.H. Rifai Bakri Tanjung, Kabag Pora Drs. Jhony W.Manik, Muspika Plus Tanjung Beringin beserta beberapa wartawan dari media cetak maupun elektronik dari berbagai media turut datang kepulau ini. Sehingga Pulau Berhala yang dulunya hanya dikenal oleh para kalangan nelayan kini telah menyebar ke berbagai daerah, bahkan dikatakan investor telah melakukan survey kekawasan Pulau Berhala ini dan termasuk salah satu perusahaan telepon selular yang bermaksud untuk mendirikan tower di pulau ini. Namun berkenaan dengan keinginan Pemkab.Serdang Bedagai untuk menjadikan Pulau Berhala ini sebagai daerah tujuan wisata bahari menimbulkan ke khawatiran bagi para nelayan dan juga sebagian masyarakat Kecamatan Tanjung Beringin. Kekhawatiran itu bukanlah berarti menolak satu pembangunan bagi perkembangan satu daerah, tetapi sebelum hal tersebut dilaksanakan diharapkan Pemkab.Serdang Bedagai untuk mengkaji kembali baik buruk dan untung ruginya terhadap kepentingan masyarakat khususnya masyarakat Tanjung Beringin. Apalah artinya suatu pembangunan dan kemajuan bila tidak dapat dinikmati oleh masyarakat setempat. Beberapa tahun lalu 1992 dikatakan juga bahwa telah ada investor yang berkeinginan untuk membangun Pulau Berhala ini, namun oleh pihak kemanan di tingkat Propinsi tidak mendapat izin walaupun waktu itu dari Pemprovsu telah memberikan sinyal untuk memberikan izin bagi pengembangan pulau ini. Pihak keamanan waktu itu, mempradiksikan bahwa di Pulau Berhala ini Universitas Sumatera Utara banyak tertanam berbagai amunisi yang diduga masih aktif dan didalam peta keamaan Pulau Berhala ini dikatakan ditandai atau dilingkari dengan warna merah. Sementara ini maksud untuk membangun di pulau yang indah ini sudah nampak satu kerancuan diantaranya, pada pencanganan “Hari Bumi” dengan melakukan penanaman pohon dan aksi “Bersih Pantai” di Pulau Berhala ini, sebenarnya hal tersebut dipulau ini tidak perlu dilakukan baik itu penanaman pohon maupun membersihkan pulau ini, sebab dipulau ini telah banyak pepohonan yang tumbuh dengan subur, barangkali hanya sebagai tempat pencanangannya itu bisa diterima, namun sayangnya Pemkab.Serdang Bedagai melalui Dinas Kehutannya tidak menindak lanjuti pencangan “Indonesia Menanam” dengan melakukan penanaman di sepanjang pinggir pantai yang telah tandus, memanjang dari kawasan Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan Kecamatan Bandar Khalipah, yang diakibatkan pembangunan tambak-tambak udang oleh pengusaha-pengusaha, tanpa memikirkan kelestarian lingkungan dan bahkan juga dapat menimbulkan bencana diterjang ombak bagi masyarakat yang tinggal dilingkungan atau pesisir pantai. Begitu juga dengan aksi bersih di Pulau Berhala itu perbuatan yang sia-sia, sebab di pantai Pulau Berhala ini sudah begitu bersih tidak perlu dilakukan aksi “Bersih Pantai”, tetapi, yang perlu dilakukan adalah aksi bersih kota maupun Ibu kota dan Kecamatan dengan menyediakan armada pengangkut sampah dari pada menyediakan armada mobil mewah bagi para pejabat. Begitu juga nampaknya dengan Dinas Perhubungan dan Pariwisata Serdang Bedagai sebagai instansi yang berwenang dalam pengelolaan kepariwisataan hanya diam saja, tidak menindak lanjuti dan tidak pro-aktif untuk mengelola Pantai Merdeka yang berada di Desa Bagan Kuala minimal memberikan masukan terhadap masyarakat setempat sebagai pintu atau muara menuju Pulau Berhala. Universitas Sumatera Utara Khusus bagi masyarakat Kecamatan Tanjung Beringin timbulkan tanda tanya “ ? ’’, “ Kenapa sasaran pembangunan ke Pulau Berhala ? ’’ “ Kenapa tidak mendahulukan Ibu kota Kecamatannya ?,” dan juga dikhawatirkan bila Pulau Berhala tersebut dijadikan tujuan wisata, masyarakat Tanjung Beringin hanya akan menjadi penonton saja, sebab ada indikasi bukan kecamatan Tanjung Beringin yang menjadi pintu gerbangnya.” Karena sampai saat ini belum ada planning dari Pemkab.Serdang Bedagai untuk membenahi atau membangun Kecamatan Tanjung Beringin, baik sarana dan prasarana pendukungnya, misalnya upaya melakukan pengorekan muara Sungai Bedagai yang kian dangkal, pembenahan Desa Bagan Kuala dan membangun dermaga bagi tetamu atau wisatawan yang nantinya akan berangkat kesana dan transportasinya Pulau Berhala - Red. Disisi lain bila Pulau Berhala ini pembangunannya terwujud, akan terjadi pembatasan bagi para nelayan untuk berlabuh dikawasan pulau ini, Karena pulau ini oleh para nelayan dijadikan tempat berlindung dari ombak besarbadai, dan juga tempat singgahan untuk mengambil air tawar bagi keperluan untuk memasak ataupun untuk minum. Selain itu dikhawatirkan penyu–penyu yang biasanya naik mendarat untuk bertelur di pulau ini akan berpindah ketempat lain karena merasa terganggu, dengan ramainya para pengunjung di Pulau Berhala ini. Kalaupun pihak Pemkab.Kabupaten sebagai pemegang hak otonomi telah mempunyai tekad untuk menjadikan Pulau Berhala ini menjadi tujuan wisata bahari sebagai pulau idaman, hendaknya hanya sifatnya sementara dengan sistem pasang tenda saja camping dan membatasi waktu tinggal. Selain itu juga bagi pengunjung yang ingin memancing diberi peraturan pembatasan jumlah ikan yang ditangkapdipancing atau yang boleh dibawa pulang berdasarkan size ukuran besarnya. Universitas Sumatera Utara Yang lebih penting lagi bagi setiap wisatapengunjung yang akan berangkat ke Pulau Berhala ini hendaknya dapat memberikan kontribusi bagi daerah setempat yang artinya harus memiliki passizin masuk yang dikeluarkan dari Pemerintahan Kecamatan Tanjung Beringin, sebagai pemerintahan yang menaungi wilayah Pulau Berhala itu. Kiranya tulisan ini sedikit dapat memberikan masukan bagi para investor terutama Pemkab.Serdang Bedagai dalam pengembangan Pulau Berhala yang memang mempunyai pesona alam yang indah ditengah Selat Malaka ini. Gambar 1 : Pemandangan Pulau Berhala Universitas Sumatera Utara Gambar 2 : o Dermaga Pulau Berhala o Menara Suar Pulau Berhala o Pulau Berhala o Marinir Pulau Berhala o Pengesahan prasasti Pulau Berhala Universitas Sumatera Utara • Prasasti Sejarah Pulau Berhala Pulau Berhala memiliki beraneka ragam prasasti sejarahnya seperti : tapak kaki raksasa, makam kerajaan Datuk Berhalo, benda–benda pusaka, batu besar ditumbuhi tanaman yang seperti pohon kecil batu ini maka dijuluki batu berdaun, terumbu karang yang besar, Pohon Kemiyan adalah dammar yang diperolehi daripada getah pokoknya. Kemiyan biasanya dibakar untuk memperolehi baunya yang wangi. Selain dari baunya yang harum asap kemiyan yang diusap ketubuh badan juga boleh merawat kegatalan kulit. Kemiyan juga boleh digunakan untuk mencegah senjata seperti keris daripada berkarat. Serbuk kemiyan juga sering dicampur dengan tembakau rokok. Rasulullah SAW pernah bersabda, “berilah luban kemenyan Arab kepada isteri kalian yang sedang mengandung karena itu dapat mencerdaskan anak yang sedang dikandungnya”. Imam Ali bin Musa Ridha a.s. berkata, “Berikanlah luban kepada isteri kalian yang sedang mengandung. Jika bayi yang dikandungnya itu laki-laki, maka anak tersebut akan menjadi anak yang cerdas, pandai, dan pemberani. Dan jika bayi yang kandungnya itu perempuan, maka anak itu akan menjadi cantik paras dan budi pekertinya, serta akan dihormati oleh suaminya..” Selain itu ada juga Batu Damar Wulan, di kenali dengan nama Batu Damar Wulan. Tempat shalat dan berehat bagi Pengeran Damar Wulan yaitu nama lain bagi Raden Abdul Qadir atau Pati Unus atau Sultan Ali Alam Akbar As Tsani. Beliau Syahid di Pulau Berhala pada tahun 1521 M.Suami kepada Al-Syahid Syarifah Siti Zubaidah binti Syeikh Sultan Ariffin Sayyid Ismail, Pulau Berhala. Beliau juga suami kepada Raden Puteri Ratna Gumilah Sari atau Puteri Gunong Ledang binti Sultan Ali Alam Akbar Al-Fattah. Ada juga kolam ikan seperti telaga namanya Tasik Bunian, yang artinya kolam ini sebagai tempat hunian makhluk bunian makhluk raib. Konon katanya, jadi barang siapa yang sengaja bermain– Universitas Sumatera Utara main didekat kawasan tersebut ia akan menanggung resikonya yang sangat besar, serta menangkap ikan atau memakan ikan tersebut akan sakit perut atau menanggung beban resiko lainnya. Sebab kawasan tersebut terbilang menyeramkan atau angker. Bahkan cocok apabila dijadikan sebuah film horror. Kerangka ikan duyung yang terdampar ditepi pantai, kerangka ikan duyung ini ditemukan oleh warga sekitar yang sedang ingin berpetualang dan menemukan bangkai yang sudah mongering dan mengeras ditepi Pulau Berhala. Ada juga terdapat Goa Yunus di Pulau Berhala ini, dikatakan Goa Yunus sebab pada zaman penyebaran agama Islam para tokoh agama suka bertapa di Goa ini salah satu tokohnya yakni bernama Yunus. Oleh karena itu diberi nama Goa Yunus. Selain hanya itu prasastinya, ada juga Batu Lesung. Batu Lesung atau Batu Putih merupakan satu batu yang berbentuk seakan–akan seperti lesung. Untuk sampai ke Batu Lesung, kita harus menaiki speed boat untuk melalui kawasan batu karang ketika air laut surut. Sebab ketika air laut pasang, kita tidak bisa jalan di air laut untuk sampai ke Batu Lesung ini, batu ini terletak di tengah-tengah lautan. Keramat Ular, dipercayai keramat seorang wali Allah yang menjelma sebagai seekor ular sawah. Barang siapa yang bernasib baik, dipercayai akan berjumpa wali Allah tersebut yang membawa karung berisi arang. Apabila sampai di rumah arang itu akan bertukar menjadi barang yang berharga. Di sekeliling kawasan keramat ular terdapat pokok pandan yang boleh digunakan untuk membuat tikar. Kita boleh mempercayai atau tidak itu semua kembali kepada kepercayaan atau keyakinan kita masing–masing. Batu Belah, sebuah batu besar setinggi 3 meter dan mempunyai rekahan ditengah-tengahnya selebar lebih kurang 35 cm dengan kedalaman sejauh 1.5 meter ke dalam batu, adalah hasil dari belahan Panglima Lidah Hitam. Ratusan tahun dahulu, sekumpulan pendekar dan pahlawan Universitas Sumatera Utara menunjukkan kehebatan ilmu masing-masing. Ada yang membelah dan menebang pokok besar dengan sekali cantas tebas dan ada yang membelah bukit dengan sekali imbas dan bermacam-macam lagi. Sehingga pada suatu waktu seorang Panglima yang dikenali sebagai Panglima Lidah Hitam merasa tertantang dengan kekuatan kawan-kawannya itu. Beliau menghampiri batu besar tersebut dan menjulurkan lidahnya yang hitam itu lalu membelah batu tersebut. Masyarakat kini datang ke tempat tersebut dengan membawa berbagai hajat. Mereka akan masuk ke dalam batu dengan melalui bahu sebelah kiri dan berjalan secara mengiring kemudian apabila sampai di penghujung rekahan capailah dengan tangan kanan. Seperti gambar dibawah ini adalah bukti prasasti sejarah di Pulau Berhala : POHON KEMIYAN BATU DAMAR WULAN TASIK BUNIAN IKAN DUYUNG Universitas Sumatera Utara BATU LESUNG KERAMAT ULAR BATU BELAH GOA YUNUS Oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikannya akan tidak musnah atau tidak terawat lagi.

4.2 Potensi Objek dan Atraksi Wisata