individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Ttitik Peranan meliputi norma- norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.,
Ttitik Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan
8
. Peran dalam konotasi ilmu sosial berarti menunjuk suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika
menduduki suatu karakterisasi posisi dalam struktur sosial
9
Dalam melaksanakan peranannya dalam masyarakat seseorang yang berada dalam kelas tertentu akan menunjukkan perilaku yang berbeda dengan masyarakat pada
umumnya dan memiliki dampak besar bagi kehidupan masyarakat umum, terutama dalam tahap aksi. Aksi merupakan suatu perilaku yang dibedakan atas sesuatu hal
yang berkaitan apakah hal tersebut pernah dipelajari atau belum, keterarahan pada tujuan dan juga penampakan dari suatu hal yang dikehendaki. Seseorang yang
memiliki peran dalam masyarakat memiliki kewajiban untuk menjadi contoh patokan bagi masyarakat dalam menjalankan norma-nomrma yang hidup dalam
masyarakat. Menurut Biddle dan Thomas peran adalah rangkaian rumusan yang membatasi
perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam sebuah negara, seorang pemimipin diharapkan dapat memberikan
8
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar 1982, Hlm. 238
9
Edy Suhardono, Teori Peran, Konsep, Derivasi dan Implikasinya 1994, Hlm 3
kesejahteraan bagi rakyatnya, dapat menjadi panutan rakyatnya serta menjadi pelindung untuk rakyatnya
10
. Setelah memaparkan apakah itu peran dan bagaimana teori peran bekerja dalam
membantu memahami bagaimana seorang individu dapat memberikan dampak bagi
orang lain. Diharapkan teori tersebut juga dapat membantu penulisan ini untuk
menelisik lebih dalam bagaimana sosok Soegija menjalankan peranannya sebagi seorang tokoh agama yang ikut terjun dalam kancah diplomasi kemerdekaan RI.
G. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian yang mengangkat topik mengenai Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi kemerdekaan RI 1946-1949
dilakukan terlebih dahulu sebuah riset kepustakaan yang berkaitan dengan Mgr. Albertus Soegijapranata.Hasil dari riset tersebut didapatkan bahwa cukup banyak
penulisan-penulisan yang mengangkat kisah dari Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ sebagai objek penelitian.
Adapun penulisan-penulisan mengenai Soegija yang telah ada adalah “Mgr.
Albertus Soegijapranata, S. J Antara Gereja dan Negara” karya Anhar Gongong. Secara keseluruhan buku ini menuliskan bahwa Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ
bukan hanya merupakan seorang pemimpin agama, namun Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ juga merupakan seorang nasionalis sejati. Soegija mengabdi
10
. W. J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1985, Hal. 735
kepada bangsa dan negaranya tanpa memandang status sosial, budaya maupun agama.Dalam buku ini juga dibahas mengenai peranan Soegija pada masa penjajahan
Belanda, Jepang hingga pada masa kemerdekaan RI. Buku karya Ayu Utami yang menjadikan Soegija sebagai objek penulisannya.
Buku karya Ay u Utami ini berjudul “Soegija 100 Indonesia”.Dalam buku Soegija
100 Indonesia, Ayu Utami menuliskan mengenai perjalanan hidup dari Soegija dari masa remaja hingga akhir hayat Soegija. Dalam buku ini juga dituliskan
mengenai peranan-peranan Soegija dalam Gereja Katolik di Indonesia, serta peranan dalam kemerdekaan Indonesia.Buku ini sedikit membahas mengenai peranan Soegija
dalam bidang diplomasi nasional maupun internasional, tetapi pembahasan tersebut tidaklah mendalam.
Ada juga beberapa penulisan karya Rm. Budi Subanar, S.J yang merupakan salah satu pengajar di Pasca Sarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta, seperti Biografi Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ yang berjudul Soegija si Anak Bethlehem van Java, yang diterbitkan pada tahun 2003.
Buku Soegija si Anak Bethlehem van Java lebih kepada biografi dari Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, namun periode yang dibahas hanya dari masa penjajahan Belanda
hingga masa penjajahan Jepang. Periode pada masa pasca kemerdekaan tidak dibahas dalam buku ini.
Ada juga buku yang berjudul “Kilasan Kisah Soegijapranta”, buku buah
karya dari Budi Subanar ini terdiri dari banyak topik yang membahas mengenai kehidupan, peranan dan pemikiran dari Soegija. Buku tersebut terdiri dari beberapa
sub bab yang membahas kehidupan Soegija dan pemikiran kebangsaan Soegija. Salah satu topik yang ada dalam buku tersebut ialah mengenai peran Soegija dalam
menyuarakan keperihatian Indonesia di Dunia Internasional.Namun, porsi dari pembahasan topik tersebut hanya terdiri dari 15 halaman. Di dalam buku ini penulis
menuliskan beberapa usaha diplomasi yang dilakukan Soegija dengan dunia Internasional, namun penulis tidak menambahkan dampak konkrit dari keikutsertaan
Soegija dalam usahanya berdiplomasi. Oleh karena itu penelitian ini selain menuliskan mengenai usaha-usaha diplomasi dari Soegija, juga akan mencantumkan
dampak-dampak yang dihasilkan oleh usaha diplomasi Soegija bagi kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia, serta bagi kehidupan umat Katolik di Indonesia.
Buku lain yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah buku dari Budi Subanar, berjudul “Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup di Masa
Perang, Catatan Harian Mgr A. Soegijapranata, SJ 13 Februari 1947 - 17 Agustus 1949
”. Buku ini berisikan terjemahan catatan-catatan harian dari Soegija yang aslinya menggunakan Bahasa Jawa dengan sedikit campuran Bahasa Belanda dan
istilah bahasa Latin, ke Bahasa Indonesia. Selain karya penulisan, terdapat pula film yang mengangkat kisah kehidupan
Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film tersebut diadopsi dari buku karya Budi Subanar yang berjudul, “Kesaksian
Revolusioner Seorang Uskup Di Masa Perang, Catatan Harian Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ”. Dalam film itu diceritakan berbagai kejadian yang dialami
langsung oleh Soegija dari masa penjajahan Belanda.