230 perawat ICU, 54 perawat mengalami stres kerja. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Arifin dengan judul Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stres
Kerja Perawat ICU Di RSUD DR. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan yang
menunjukkan 76,9 perawat mengalami stres kerja sedang dan 23,1 mengalami stres kerja ringan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat
IGD dan ICU beresiko tinggi mengalami stress kerja.
2.3 Hubungan Beban Kerja dengan Stres kerja di ruang IGD RSUD Haji Abdul Manan Simatupang
Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan bahwa adanya hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan
Simatupang yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik Pearson p=0.000 0,05 dengan tingkat korelasi kuat sebesar r = 0,840 dan p = 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja perawat dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan
diiringi dengan peningkatan stres kerja. Hal ini didukung oleh teori Munandar 2001, dimana jika beban kerja perawat tinggi, seharusnya tinggi pula tingkat
stres kerja yang dialami oleh perawat, dimana beban kerja sedang yang tidak segera diatasi akan menambah tingkat stres dalam bekerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Cooper 1983, dalam Prihatini, 2007, dimana stres kerja pada hakekatnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya lingkungan kerja, beban kerja berlebih, dan deprivational st
ress, dan pekerjaan beresiko tinggi. Secara umum stres kerja dipengaruhi oleh beban kerja, seperti yang disebutkan dalam penelitian Restiaty
Universitas Sumtra Utara
2006 tentang beban kerja dan perasaan kelelahan menyimpulkan adanya hubungan beban kerja di lingkungan kerja yang merupakan gejala fisik dari stres
kerja, artinya semakin berat beban kerja maka semakin tinggi pula tingkat stress kerja yang dialami perawat. Hal ini juga didukung oleh teori yang dikemukakan
oleh Cooper 1983, dimana perawat yang mengalami stres kerja ini disebabkan oleh beban kerja yang berlebihan baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang
tidak segera diatasi serta tuntutan peran tugas yang lain yaitu tugas non keperawatan. Akibatnya timbul berbagai keluhan yang meliputi perawat merasa
cepat lelah walau sudah istirahat, sulit untuk berkonsentrasi serta merasa sakit kepala pada saat atau setelah bekerja yang merupakan gejala dari stres kerja.
Namun dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa ternyata tidak semua beban kerja yang sedang menyebabkan stres kerja yang sedang pula pada perawat.
Terdapat beberapa perbedaan respon perawat terhadap beban kerja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Munandar 2002, dalam Soekardjo, 2007, dimana
setisap perawat memiliki mekanisme atau strategi koping dengan sumber dan kemampuan yang berbeda-beda dalam mengatasi stres, sehingga stres yang sama
akan mempunyai dampak dan reaksi yang berbeda pada setiap individunya. Mekanisme koping yang efektif pada responden akan menghasilkan adaptasi yang
berakhir dengan perilaku konstruktif upaya menyelesaikan masalah secara asertif, sehingga responden mengalami stres kerja ringan dan sebaliknya,
mekanisme koping yang tidak efektif berakhir dengan perilaku menyimpang maladaptif atau destruktif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain
serta lingkungan, sehingga responden mengalami stres kerja sedang mapun berat.
Universitas Sumtra Utara
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Prihatini yang menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat
dimana didapat keofisien korelasi sebesar r = 0,885 dan p = 0,019. Penelitian lain yang terkait dilakukan oleh Sukardjo yang menunjukkan hasil p value = 0,041
, p value 0,05 yang berate bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat.
Universitas Sumtra Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka dapat diambil kesimpulan mengenai hubungan beban kerja dengan stress kerja di ruang IGD dan
ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran.
6.1 Kesimpulan
1. Rata-rata beban kerja pada ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran adalah 47,27 SD=11,483 dimana rata-rata beban
kerja perawat pelaksana di ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran berada pada kategori sedang.
2. Rata-rata stres kerja di ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran adalah 64,90 SD=17,426 dimana rata-rata perawat
pelaksana di ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul Manan Simatupang Kisaran tidak mengalami stres kerja.
3. Hasil uji statistik ditemukan hubungan yang signifikan sangat kuat antara beban kerja dengan stres kerja di ruang IGD dan ICU RSUD Haji Abdul
Manan Simatupang Kisaran dengan koefisien korelasi sebesar r=0,840 dan p=
0,000.
Universitas Sumtra Utara