studi ilmiah yang mengkaji tentang makna. Makna merupakan pertautan yang ada dalam unsur-unsur bahasa itu sendiri terutama dalam kata-kata Djajasudarma, 1993 :
5 . Palmer dalam Djajasudarma 1993 : 5 menyebutkan bahwa, makna hanya menyangkut intra bahasa dimana untuk mengkaji atau memberikan makna suatu kata
ialah dengan memahami kajian kata tersebut yang berkenaan dengan hubungan- hubungan makna yang membuat kata tersebut berbeda dari kata-kata lain. Dalam
bahasa Jepang Semantik disebut dengan 意味論 imiron . Sutedi 2003 : 111 menyebutkan bahwa semantik 意味論 merupakan salah satu cabang linguistik 言
語学 yang mengkaji tentang makna. Meskipun agak terlambat dibandingkan dengan
cabang linguistik lainnya, semantik memegang peranan penting karena bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tiada lain untuk menyampaikan suatu makna Sutedi,
2003 : 111 .
2.4.2 Jenis makna
Dalam perannya untuk membahas tentang makna, beberapa pakar linguistik telah berusaha untuk menjabarkan jenis-jenis makna sesuai dengan pandangannya
masing-masing. Chaer 2007 : 289 membagi jenis-jenis makna ke dalam 9 jenis yaitu :
1. Makna Kontekstual Makna Kontekstual merupakan makna sebuah leksem atau kata yang berada di
dalam suatu konteks. Makna konteks dapat juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu, lingkungan penggunaan bahasa itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2. Makna Gramatikal Makna Gramatikal merupakan makna yang baru ada juka terjadi proses
gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi dan komposisi atau kalimatisasi. 3. Makna Leksikal
Makna Leksikal merupakan makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apapun. Atau dengan kata lain makna leksikal adalah makna
yang ada di dalam kamus. 4. Makna Referensial
Makna Referensial merupakan sebuah makna yang timbul jika ada referens atau acuannya. Contoh : Kuda, merah dan gambar.
5. Makna Non- Referensial Makna Non-referensial merupakan sebuah makna dimana sebuah kata tidak
memiliki referens. Contoh : Dan, Karena, Atau…. 6. Makna Denotatif
Makna Denotatif merupakan makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem. Sehingga bisa dikatakan bahwa makna
denotatif ini sebenarnya sama dengan makna leksikal. 7. Makna Konotatif
Makna Konotatif merupakan makna lain yang “ ditambahkan” pada makna denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang
yang menggunakan kata tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8. Makna Konseptual Makna Konseptual merupakan makna yang dimiliki oleh sebuah leksem
terlepas dari konteks atau asosiasi apapun. 9. Makna Asosiatif
Makna Asosiatif merupakan makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata yang berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada
di luar bahasa. Makna asosiatif ini sebenarnya sama dengan lambang atau perlambang yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan
konsep lain yang mempunyai kemiripan dengan sifat, keadaan atau ciri yang ada pada konsep asal kata atau leksem tersebut.
Sedangkan menurut Sutedi 2003 : 114 menjelaskan beberapa jenis-jenis makna dalam Bahasa Jepang diantaranya ialah :
1. Makna Leksikal Makna Leksikal dalam bahasa Jepang disebut dengan jishouteki-imi 辞書的
意味 atau goiteki-imi 語彙的意味. Makna leksikal adalah makna kata yang
sesungguhnya sesuai dengan referensinya sebagai hasil pengamatan indra dan terlepas dari unsur gramatikalnya, atau bisa juga dikatakan sebagai makna asli
suatu kata. Misalnya, kata neko 猫 dan kata gakkou 学校 memiliki makna leksikal : kucing dan sekolah .
2. Makna Gramatikal Makna Gramatikal dalam bahasa Jepang disebut dengan bunpouteki-imi 文法
的意味 yaitu makna yang muncul akibat proses gramatikalnya. Dalam bahasa
Universitas Sumatera Utara
Jepang, joshi 助詞 { partikel } dan jodoushi 助動詞 { kopula } tidak memilik makna leksikal, tetapi memiliki makna gramatikal sebab baru jelas
makna-maknanya jika digunakan dalam sebuah kalimat. 3. Makna Denotatif
Makna denotatif dalam bahasa Jepang disebut dengan meijiteki-imi 明示的意 味
atau gaien 外延 yaitu makna yang berkaitan dengan dunia luar bahasa, seperti suatu objek atau gagasan dan bisa dijelaskan dengan analisis komponen
makna. 4. Makna Konotatif
Makna konotatif dalam bahasa Jepang disebut dengan anjiteki-imi 暗示的意 味
atau naihou 包 yaitu makna yang ditimbulkan karena perasaan atau pikiran pembicara dan lawan bicaranya.
5. Makna Dasar Makna Dasar disebut dengan kihon-gi 基本義 merupakan makna asli yang
dimiliki oleh suatu kata. Makna asli yang dimaksud yaitu makna bahasa yang digunakan pada masa sekarang ini. Hal ini perlu ditegaskan karena berbeda
dengan gen-gi 原義 { makna asal } , dalam bahasa Jepang modern banyak sekali makna asal suatu kata yang sudah berubah dan tidak digunakan lagi.
Makna dasar terkadang disebut juga sebagai makna pusat core atau makna protipe, meskipun tidak sama percis.
Universitas Sumatera Utara
6. Makna Perluasan Makna Perluasan ten-gi 転義 merupakan makna yang muncul sebagai hasil
perluasan dari makna dasar, di antaranya akibat penggunaan secara kiasan atau majas hiyu . Hal ini dikemukakan oleh para penganut aliran linguistik
kognitif . Aliran linguistik kognitif dalam mendeskripsikan hubungan antarmakna dalam polisemi banyak menggunakan gaya bahasa.
2.4.3 Fungsi 2.4.3.1 Pengertian Fungsi