Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Borg dan Gall dalam Sugiyono 2010: 9, mengungkapkan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah siklus. Langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri dari kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap uji lapangan. Borg and Gall dalam Sanjaya 2013: 129 berpendapat bahwa produk pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan itu tidak terbatas pada bahan-bahan pelajaran seperti buku teks, film pendidikan dan lain sebagainya, akan tetapi juga bisa berbentuk prosedur atau proses seperti metode mengajar atau metode mengorganisasi pembelajaran. Seels dan Richey, dalam Setyosari 2013: 223, penelitian pengembangan didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil pembelajaran dan harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development RD menurut Sugiyono 2015: 407 adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Peneliti mengembangkan sebuah media konvensional pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas III SDN Kalasan 1 dalam tema pengembangbiakan hewan dan tumbuhan pada subtema pengembangbiakan tumbuhan untuk materi proses pencangkokan. Produk akan di uji coba pada semua siswa. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kualitas media. Namun dalam pelaksanaannya, media ini tidak melalui tahapan uji coba karena keterbatasan waktu. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik. Namun demikian metode penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti Psikologi, Sosiologi, Pendidikan, Manajemen, dan lain-lain. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research dan development . Pada skripsi ini peneliti hanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyajikan contoh metode penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan untuk penelitian sosial, khususnya pendidikan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukan pada bagan 3.1 berikut. Bagan 3.1 Langkah-langkah penggunaan metode Penelitian dan Pengembangan. 1. Potensi dan masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Dalam bidang sosial dan pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja pertanian atau industri yang berbasis bahan mentah alam Indonesia. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Sugiyono 2015: 410 mengatakan “masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi”. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Revisi Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Produksi Massal orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Mengumpulkan informasi Sugiyono 2015: 411, setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual dan up to date. Maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk untuk mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk Sugiyono 2015: 412 mengatakan produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian RD diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan adalah media pembelajaran konvensional untuk siswa kelas III SDN Kalasan 1 mengacu Kurikulum 2013. 4. Validasi Desain Pada langkah ini merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Validasi produk dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar atau ahli yang sudah berpengalaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk menilai produk yang telah dirancang. Validasi dapat dilakukan dalam forum diskusi. 5. Perbaikan Desain Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli, selanjutnya memperbaiki desain produk yang telah diketahui kelemahannya sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. 6. Uji Coba Produk Pada langkah ini setelah desain divalidasi dan direvisi, selanjutnya melakukan uji coba produk. Pada tahap awal dilakukan simulasi dengan jumlah terbatas agar mengetahui keefektifan dan keefisienan produk yang telah dirancang untuk mengatasi permasalahan tersebut. 7. Revisi Produk Sugiyono 2015: 425 setelah melakukan uji coba produk secara terbatas dan mengetahui kelemahan produk yang dirancang maka perlu direvisi agar produk tersebut bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi. Langkah selanjutnya adalah perlu melakukan uji coba produk sesungguhnya. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil maka selanjutnya produk yang berupa media pembelajaran baru tersebut diterapkan dalam lingkungan pendidikan yang luas. Media pembelajaran baru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian produk tersebut dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan atau kelemahan. 10. Pembuatan Produk Masal Pada langkah ini apabila produk yang berupa media pembelajaran baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka media pembelajaran baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

B. Setting Penelitian