Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa penelitian ini diawali pada bulan Juli, dimana peneliti melakukan anlisis kebutuhan di SDN Kalasan 1 untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Pada bulan Agustus dan September, peneliti mengumpulkan data kemudian mengolahnya. Pada akhir bulan September hingga akhir Desember, peneliti mendesain produk berdasarkan kebutuhan guru di SDN Kalasan 1. Setelah mendesain produk, pada bulan Januari produk yang telah dibuat divalidasi oleh guru kelas III dan juga oleh pakar media pembelajaran sekaligus produksi produk akhir. Pada pertengahan Februari peneliti melaksanakan sidang skripsi dan diakhiri dengan pembuatan artikel pada akhir bulan Februari.

C. Prosedur Pengembangan

Setyosari 2013: 228 mengemukakan bahwa suatu model dalam penelitian pengembangan dihadirkan dalam berbagai prosedur pengembangan yang biasanya mengikuti model pengembangan yang dianut oleh peneliti. Sugiyono 2015: 298-311 menyebutkan ada 10 langkah penelitian pengembangan oleh Borg dan Gall, seperti pada bagan berikut. Bagan 3.2 Desain penelitian dan pengembangan Prosedur pengembangan pada bagan di atas dijelaskan oleh Sugiyono 2015: 298-311 secara terperinci, sebagai berikut: Langkah 5 Revisi Produk Hasil validasi pakar Revisi produk Prototipe media pembelajaran konvensional Langkah 1 Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan wawancara Langkah 4 Pembuatan kuisioner validasi Konsultasi dosen Revisi Istrumen siap digunakan Validasi media Pakar media pembelajaran Guru Analisis Langkah 2 Hasil wawancara Penentuan masalah Konsultasi dosen Pengumpulan data Langkah 3 Desain media pembelajaran Bilik Pencangkokan Konsep Media Desain media Pengumpulan Bahan Pembuatan Media Pembelajaran Pada langkah pertama, yang dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji potensi dan masalah serta yang terjadi di sekolah dasar dengan melakukan wawancara terhadap guru kelas III sekolah dasar kemudian peneliti menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yang tentunya memperhatikan potensi- potensi yang dimiliki. Pada langkah kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan potensi dan masalah yang ada dengan menentukan permasalahan yang akan dipertimbangkan menjadi bahan pemecahan bedasarkan hasil wawancara. Kemudian permasalahan yang diambil dikonsultasikan dengan dosen, berangkat dari persetujuan dosen dan peneliti, peneliti selanjutnya mengumpulkan data-data yang relevan dengan permasalahan yang diambil. langkah ketiga adalah tahap untuk memproduksi media pembelajaran Bilik Pencangkokan untuk siswa kelas III SD terkait materi pembelajaran proses pencangkokan. Langkah ini diawali dengan menentukan konsep media yang akan dibuat untuk memecahkan permasalahan yang sesuai dengan hasil wawancara sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan mendesain media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah semua bahan telah tersedia, selanjutnya akan dibuat sesuai desain yang telah dirancang, adapun peneliti juga meminta bantuan tukang untuk mengerjakan media yang telah didesain. Media pembelajaran konvensional yang dibuat berupa bilik pencangkokan yang di desain khusus untuk mempermudah siswa kelas III SD dalam memahami pembelajaran IPA materi proses pencangkokan. Langkah keempat merupakan langkah pembuatan instrumen validasi dan melakukan validasi untuk media pembelajaran yang dibuat berupa media bilik pencangkokan. Instrumen yang dibuat yaitu kuesioner dan akan digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran dan guru. Kemudian hasil validasi dari pakar dan guru tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan agar menjadi lebih baik dan memiliki kualitas. Langkah kelima dan merupakan langkah paling akhir yakni revisi produk berupa bilik pencangkokan untuk pembelajaran IPA materi proses pencangkokan. Revisi produk dilakukan berdasarkan perbaikan, saran dan masukan oleh pakar media pembelajaran dan guru serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk yang berkualitas.

D. Teknik Pengumpulan Data