37
3.1 Dampak Homeless
Negara maju seperti Jepang juga tidak luput dari masalah sosial seperti masalah homeless. Hal ini cukup menjadi perhatian bagi masyarakat maupun
pemerintah Jepang. Karena masalah homeless memiliki dampak terhadap homeless itu sendiri, keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Adapun dampak-dampak
tersebut adalah:
3.1.1 Diri Sendiri
Hidup sebagai homeless tentu sangat berat, hal itu juga banyak menimbulkan dampak-dampak negatif, tidak hanya terhadap orang lain tapi juga terhadap diri
mereka sendiri. Hidup di jalan membuat para homeless lebih rentan terhadap berbagai ancaman. Seperti yang telah diungkapkan oleh National Law Center on
Homelessness Poverty bahwa selama dekade terakhir, telah terjadi lebih dari 600 serangan terhadap para homeless. Para homeless secara brutal diserang dengan
tongkat baseball, rantai dan senjata lainnya. Selain itu homeless wanita telah diperkosa http:money.howstuffworks.comhomeless4.htm.
Seperti kasus di Akabane Tokyo, Kita-ku ditemukan seorang tunawisma homeless laki-laki yang terluka parah karena luka bakar. Selain itu ada juga kasus
pembunuhan antar sesama homeless itu sendiri, alasannya biasanya karena masalah uang atau masalah berebut tempat tinggal. Dan banyak juga yang ditemukan tewas
kedinginan di jalanan pada musim dingin 2014: http:ja.m.wikipedia.orgwikiホー
Universitas Sumatera Utara
38
ム ス . Selain kasus kekerasan atau pembunuhan, para homeless juga rentan
terkena berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan karena kehidupan mereka yang tidak teratur dan tidak memperhatikan perilaku hidup bersih. Tunawisma dewasa
beresiko lebih besar untuk kondisi kesehatan yang serius. Kondisi hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan radang, borok kaki, dan infeksi saluran pernafasan.
Penyakit serius seperti HIVAIDS, diabetes dan TBC lebih sering terjadi pada para homelessdari pada populasi umum http:money.howstuffworks.comhomeless4.htm.
Dampak yang mereka terima tidak sampai disitu saja, status kewarganegaraan juga menjadi masalah yang mereka hadapi. Karena mereka memutuskan untuk
menjadi homelesss, tentu mereka tidak mempunyai alamat yang tetap sehingga kartu penduduk mereka dihapus. Hal ini tentu sangat merugikan setelah kartu penduduk
dihapus, mereka akan kehilangan hak pilih, tidak dapat membuat SIM karena sebagian besar prosedur administratif yang diperlukan tidak dapat diterima secara
substansial 2014: http:ja.m.wikipedia.orgwiki ホ ー ム ス . Selain itu mereka
yang tidak punya KTP tidak dapat menerima asuransi pengangguran maupun program perlindungan hidup Sitorus, 2008: .57. Tidak hanya KTP yang dihapus,
bahkan mereka dihapus dari kartu keluarga karena mereka hilang selama bertahun- tahun 2014: http:ja.m.wikipedia.orgwikiホーム
ス.
3.1.2 Keluarga
Universitas Sumatera Utara
39
Karena berbagai faktor yang menyebabkan seseorang menjadi homeless misalnya saja faktor ekonomi, hal ini membuat hubungan dengan keluarga menjadi
tidak baik. Banyak yang memilih untuk bercerai, sang suami memutuskan menjadi homeless dan sang istri kembali ke keluarganya atau berjuang sendiri untuk mengurus
anak-anaknya. Tapi ada juga ibu yang sudah tidak sanggup untuk merawat anaknya sehingga harus menempatkan anak-anaknya ke kerabat lainnya. Atau membawanya
ke tempat penampungan, tapi ada beberapa penampungan yang tidak akan mengambil anak laki-laki
2014: http:ja.m.wikipedia.orgwikiホーム ス..
Menjadi homeless sangat mengerikan bagi anak-anak. Anak-anak homeless akan rentan mengalami masalah seperti depresi, cemas, menarik diri dari lingkungan,
dan lebih mengalami kesulitan di sekolah dari pada rekan-rekan mereka. Atau bahkan mereka tidak akan mampu bersekolah lagi karena mengalami kesulitan keuangan
2014: http:ja.m.wikipedia.orgwikiホーム
ス.
3.1.3 Masyarakat
Salah satu penyebab mengapa para homeless menjadi perhatian dan dipermasalahkan adalah karena kebanyakan para homeless tersebut tinggal di zona-
zona publik seperti taman kota, bantaran sungai, stasiun, pinggir jalan dan tempat- tempat lainnya. Hal ini tentu mengganggu pemandangan indah suatu kota sehingga
menjadi tidak tertib karena membuat zona-zona publik tersebut terlihat kumuh dan liar 2012: intand14kiiroi.blogspot.com. Permasalahan homeless mendorong
terjadinya permasalahan lain muncul sebagai contoh gangguan keamanan, kejahatan,
Universitas Sumatera Utara
40
kebakaran, keindahan, pencemaran lingkungan dan masalah sosial lainnnya 2012: http:mbantoelpoenya.wordpress.com. Maka dari itu masyarakat merasa terganggu
akan hadirnya para homeless tersebut karena membuat lingkungan mereka tidak nyaman.
Pada akhirnya masalah homeless ini menimbulkan pandangan dalam masyarakat terhadap para homeless tersebut. Mereka menganggap bahwa homeless
itu menakutkan, kotor, malas, berpenyakit, menyedihkan dan lain sebagainya Ernawati, 2009: 38. Karena hal itu akibatnya membuat masyarakat tidak nyaman
jika ada para homeless. 3.1.4 Pemerintah
Jumlah homeless yang cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah di Jepang mebuat pemerintah menaruh perhatian kepada masalah sosial ini. Dampak
yang ditimbulkan akibat masalah homeless ini terhadap berbagai aspek diatas saling berkesinambungan satu sama lain. Maksudnya ialah jika homeless ini menibulkan
suatu masalah atau dampak terhadap diri mereka sendiri itu juga berarti berdampak kepada pemerintah. Atau dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat lainnya juga
merupakan masalah bagi pemerintah. Karena apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah.
Munculnya homeless di Jepang berarti menambah permasalahan yang harus diatasi oleh pemerintah. Para homeless yang hidupnya di tempat-tempat umum
membuat lingkungan tercemar sehingga membuat orang-orang asing atau pelancong
Universitas Sumatera Utara
41
yang datang ke Jepang merasa tidak nyaman sehingga menimbulkan masalah bagi pemerintah. Maka dari itu pemerintah berusaha untuk mengatasi masalah homeless
ini.
3.2 Upaya Penanganan Homeless