Lokasi dan Waktu Penelitian Perhitungan Persentase

Gultom 2012, dalam skripsinya yang berjudul Pergeseran Bahasa Bagi Penutur Bahasa Batak Toba di Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru dengan pendekatan kualitatif menyimpulkan bahwa bahasa batak toba di Kelurahan Titi Rantai telah mengalami pergeseran. Beberapa faktor yang mengakibatkan pergeseran bahasa batak Toba di Kelurahan Titi Rantai, yaitu 1 perpindahan penduduk migrasi, 2 pendidikan atau sekolah, 3 perkawinan campur, dan 4 Faktor bahasa Indonesia. Suryani 2006, dalam skripsinya yang berjudul Pemertahanan dalam Bahasa Batak Toba di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dengan pendekatan kualitatif menjelaskan tentang pola penggunaan bahasa dalam tiap interaksi seperti intrakelompok, antarkelompok, dan sikap terhadap masyarakat yang berbeda latar belakang etnis bahasa. Damanik 2009, dalam tesisnya yang berjudul Pemertahanan Bahasa Simalungun di Kabupaten Simalungun dengan pendekatan kuantitatif menjelaskan pemertahanan bahasa 1 mewakili kelompok remaja, 2 mewakili kelompok dewasa, dan 3 mewakili orang tua. Secara kumulatif ketiga kelompok tersebut terlihat bahwa pemertahanan bahasa Simalungun cenderung bertahan dibuktikan dari banyaknya responden yang menggunakan bahasa Simalungun untuk berinteraksi dengan interlokutornya yang sesuku pada semua kelompok etnik lain. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Universitas Sumatera Utara Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah pasar tradisional dan terminal bus Kecamatan Sumbul Pegagan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 30 mei 2014 sampai 30 Juni 2014. Gambar 3.1: peta wilayah penelitian http:Kabupaten Dairi.co.id

3.2 Metode dan Teknik Penelitian

Tahapan penyediaan data agar data diperoleh representatif, sumber data haruslah dapat mencerminkan keterwakilan populasi penelitian, dalam hal ini diperlukan besaran sampel yang optimal. Metode survei adalah metode penyediaan data yang dilakukan melalui penyebaran kuisioner atau daftar tanyaan yang terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar informasi yang dipandang representatif mewakili populasi penelitian Mahsun 2007: 233-246. Kuisioner survei berupa daftar pertanyaan yang dapat bersifat terbuka dan tertutup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan yang bersifat tertutup. Untuk pertanyaan bersifat tertutup, informan diminta memilih jawaban yang paling sesuai dari pilihan multiganda. Biasanya informan diminta untuk memberi tanda centang, melingkari Universitas Sumatera Utara huruf di depan, atau memberi tanda silang pada jawaban yang dipilihnya Mahsun 2007:247.

3.2.1 Populasi

Dalam hubungan penelitian bahasa, pengertian populasi terkait dengan dua hal, yaitu masalah satuan penutur dan masalah satuan wilayah teritorial. Dalam hubungan dengan masalah penutur, populasi dimaknai sebagai keseluruhan individu yang menjadi anggotamasyarakat tutur bahasa yang akan ditelitidan menjadi sarana penarikan tentang generalisasi tentang seluk beluk bahasa tersebut Mahsun 2007:28.

3.2.2 Sampel

Sampel penutur atau orang yang ditentukan di wilayah pakai varian bahasa tertentu sebagai narasumber bahan penelitian, pemberi informasi, dan pembantu peneliti dalam tahap penyediaan data itulah yang disebut informan. Orang-orang yang dipilih berdasarkan atas pertimbangan tertentu, sesuai tujuan penelitian dan harus benar-benar sadar akan perannya sebagai narasumber yang pada hakikatnya sebagai alat pemeroleh data Mahsun 2007:29. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah penutur asli bahasa Pakpak yang ada di Kecamatan Sumbul Pegagan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, sebanyak empat puluh lima orang. Peneliti menggunakan hubungan ranah penggunaan bahasa pada tingkat remaja, dewasa, dan orang tua. Syarat-syarat informan dalam penelitian ini adalah: 1. Berjenis kelamin pria dan wanita. 2. Berusia 15-65 tahun tidak pikun. 3. Orang Tua, istri atau suami informan. Universitas Sumatera Utara 4. Berpendidikan minimal pendidikan dasar SD-SLTP. 5. Berstatus sosial menengah. 6. Dapat berbahasa Indonesia. 7. Sehat jasmani dan rohani Mahsun 2005:350.

3.3 Perhitungan Persentase

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data. Pada tahap ini dilakukan upaya pengelompokan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa. Metode yang digunakan dalam pengkajian data adalah metode statistik dengan analisis kuantitatif. Dalam Damanik 2010 menganalisis data dilakukan dengan cara perhitungan Muhajir 1979, yaitu perhitungan yang didasarkan pada jumlah jawaban yang masuk. Persentase akan disajikan dalam dua angka dibelakang koma. Berkaitan dengan skala pengukuran dalam menganalisis data dalam penelitian ini digunakan skala pengukuran nominal, ordinal, interval, dan rasio Damanik, 2010. Dalam hal ini, skala nominal merupakan sebatas label yang diberikan terhadap kategori jenis kelamin, usia, status keluarga, pekerjaan, pendidikan, tempat lahir, identitas responden, lama tinggal, dan status suku. Sementara itu skala ordinal dalam penelitian ini mengandung pengertian tingkatan, yakni yang berkaitan dengan kelompok usia responden. Selanjutnya, skala interval dalam penelitian ini merupakan klasifikasi secara kuantitatif dari objek penelitian, dalam hal ini peneliti hendak meneliti apakah bahasa Pakpak itu masih bertahan atau tidak. Adapun setiap pertanyaan indikator untuk masalah yang pertama yang terdapat dalam kuisioner yang diberikan kepada responden dijawab dengan menggunakan pilihan jawaban: responden masih menggunakan bahasa : 1. Bahasa Pakpak, 2. Bahasa Daerah Lainnya, 3. Bahasa Indonesia, 4. Universitas Sumatera Utara Bahasa Asing. Adapun indikator untuk masalah yang kedua yang diberikan kepada responden dengan menggunakan pilihan jawaban: 1. Sangat setuju, 2. Setuju, 3. Kurang Setuju, 4. Tidak Setuju, 5. Sangat Tidak Setuju. Pilihan sangat setuju dan setuju adalah satu kategori yang bernilai sikap positif sedangkan pilihan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju merupakan kategori nilai sikap yang negatif. Kemudian dibuatlah standar penilaian dalam bentuk interval, yaitu: 1. Jika jawaban responden menggunakan Bahasa Pakpak persentasenya 51-100 dianggap bahwa bahasa Pakpak masih bertahan dan Sikap positif. 2. Jika jawaban responden menggunakan bahasa Pakpak persentasenya. 0-50 diinterpretasikan bahasa Pakpak tidak bertahan dan sikap negatif. Perhitungan bertahan tidaknya bahasa Pakpak di Kecamatan Sumbul Pegagan dilakukan dengan menghitung nilai tengah atau median. Misalnya, jumlah responden 100,00 : 2 =50,00, maka jumlah 50,00 bermakna bahasa Pakpak tidak bertahan dan nilai sikap bahasa yang negatif, jumlah 50,00 bermakna bahasa Pakpak masih bertahan dan nilai sikap bahasa yang positif. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMERTAHANAN BAHASA DAN SIKAP BAHASA

4.1 Identitas Sosial Responden