dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat daripada operasi sehari-hari.
3. Melatih dan memotivasi manajer Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan
posisi manajer jenjang lebih tinggi. Manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah manajer yang boleh dipromosikan.
4. Meningkatkan daya saing Untuk meningkatkan kinerja divisi tentu saja dengan memperkenalkannya
lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan.
2.2.2.3 Manfaat Desentralisasi
Garrison, 1997: 657 banyak manfaat dirasakan sebagai akibat desentralisasi, termasuk berikut:
1. Dengan menyebarkan beban pengambilan keputusan di antara banyak tingkat pimpinan, pimpinan puncak terbebas dari banyak pemecahan
masalah harian dan menjadi lebih bebas untuk memusatkan diri pada perencanaan jangka panjang dan pada pengkordinasian berbagai kegiatan.
2. Dengan memberikan kepada para manajer pengendalian yang lebih besar terhadap pengambilan keputusan atas bagian mereka, berarti menyediakan
latihan yang baik sekali selama para manajer itu tumbuh dalam organisasi. Tanpa latihan semacam itu, para manajer mungkin tidak siap untuk bekerja
dalam jabatan yang memerlukan kemampuan pengambilan keputusan, sewaktu kepada mereka diberikan tanggung jawab yang lebih besar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Tanggung jawab dan wewenang mengambil keputusan yang semakin besar sering menghasilkan kepuasan kerja yang lebih besar dan
memberikan rangsangan yang lebih besar bagi manajer untuk menunjukkan usaha terbaiknya.
4. Keputusan sebaiknya diambil pada tingkat timbulnya persoalan dalam organisasi. Anggota pimpinan puncak sering tidak siap untuk mengambil
keputusan dalam masalah yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari di bagian tertentu, karena mereka tidak akrab dengan persoalan itu atau
dengan keadaan setempat yang mungkin ada. 5. Desentralisasi memberikan dasar yang lebih efektif untuk mengukur
kinerja seorang manajer, karena desentralisasi secara khas menyebabkan terciptanya laba dan pusat investasi.
2.2.2.4 Karakteristik Desentralisasi
Adapun Karakteristik Desentralisasi Menurut Smith 1985 sebagai berikut:
1. Penyerahan wewenang untuk melaksanakan fungsi pemerintah pusat kepada daerah otonom.
2. Fungsi yang diserahkan dapat dirinci, atau merupakan fungsi yang tersisa residual functions.
3. Penerimaan wewenang adalah daerah otonom.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Penyerahan wewenang berarti wewenang untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan, wewenang mengatur dan mengurus kepentingan
yang bersifat lokal. 5. Wewenang mengatur adalah wewenang untuk menetapkan norma hukum
yang berlaku umum dan bersifat abstrak. 6. Wewenang mengurus adalah wewenang untuk menetapkan norma hukum
yang bersifat individual dan konkrit.
2.2.3 Partisipasi Penyusunan Anggaran 2.2.3.1 Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang perencanaan keuangan
untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi Yuwono, Indrajaya dan Hariyandi, 2005: 27.
Menurut Edwards, et. Al 1959 dalam Yuwono, Indrajaya dan Hariyandi, 2005: 27, istilah anggaran yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan kata
Budget berasal dari Bahasa Prancis “Bougette” yang berarti tas kecil. Anggaran
umumnya dibuat dalam jangka pendek, yaitu untuk durasi waktu satu tahunan atau kurang. Namun, tidak jarang juga ditemui anggaran yang dibuat untuk jangka
menengah 2-3 tahun dan anggaran jangka panjang 3 tahun lebih. Suatu anggaran harus terorganisasi secara rapi, jelas, rinci, dan
komprehensif.proses penganggaran harus dilakukan secara jujur dan terbuka serta dilaporkan dalam suatu struktur yang mudah dipahami dan relevan dalam proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
operasional dan pengendalian organisasi. Untuk menyusun suatu anggaran, organisasi harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui
perencanaan strategis tersebut, anggaran mendapatkan kerangka acuan strategis. Di sini, anggaran menjadi bermakna sebagai alokasi sumber daya keuangan
untuk mendanai berbagai program dan kegiatan strategis Yuwono, Indrajaya dan Hariyandi, 2005: 27.
2.2.3.2 Fungsi Anggaran