dapat diukur dalam satuan moneter. Dalam proses pencatatan ini, kejadian ekonomi kemudian diklasifikasi dan diringkas.
3. Mengomunikasikan
kejadian ekonomi kepada pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan keuangan yang memuat informasi keuangan
organisasi yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
Cushing dalam Baridwan 2002: 4 sistem informasi manajemen adalah suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang
bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen untuk perencanaan dan
pengawasan kegiatan organisasi itu. Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan
keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi. Mulyadi 2001: 2.
2.2.1.2 Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Informasi
Sugiri dan Riyono, 2004 : 1 Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan
tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomik-dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar di antara berbagai
alternatif arah tindakan. Akuntansi manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang
merupakan suatu proses pengolahan informasi keuangan untuk memenuhi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keperluan para manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi. mulyadi, 2001: 10
Informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatatn, persepsi, atau sesuatu yang lain, yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh
manusia untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang
mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternative tindakan di antara sekian banyak alternative yang tersedia. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan selalu berusaha mengumpulkan informasi untuk mengurani ketidakpastian yang dihadapinya dalam memilih alternative tindakan
tersebut. mulyadi, 2001: 11 Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi,
maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi dihubungkan dengan wewenang manajer, dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama bermanfaat untuk emepengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Mulyadi, 2001: 16
2.2.1.3 Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
Menurut Nazarudin dalam jurnal Solechan dan Ira Setiawati 2009: 66 karakteristik sistem akuntansi manajemen yang bermanfaat menurut persepsi para
manajerial yaitu terdiri dari:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Broad Scope Broad Scope
merupakan informasi yang memiliki cakupan luas dan lengkap, yang biasanya meliputi aspek ekonomi dan aspek non ekonomi
misalnya: kemajuan teknologi, perubahan sosiologis, demografi. Tingginya tingkat desentralisasi menyebabkan manajer membutuhkan
informasi broad scope untuk meningkatkan otoritas, tanggung jawab, dan fungsi control. Perbedaan tingkat desentralisasi akan mengakibatkan
perbedaan kebutuhan informasi broad scope. Informasi broad scope berguna untuk mencapai kinerja yang lebih baik Sathe dan Watson, 1987
2. Timeliness
Timeliness menunjukkan ketepatan waktu dalam memperoleh informasi
mengenai suatu kejadian Echols, 1996 dalam Itje Nazarudin, 1998. Informasi informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut
mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer Bordnar, 1995 dalam Juniarti dan Evelyn, 2003. Informasi yang tepat
waktu akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan Chusing, 1994 dalam Itje Nazarudin, 1998.
3. Agregasi Informasi yang disampaikan pada karakteristik informasi agregasi ini
dalam bentuk yang lebih ringkas, tetapi tetap mencakup hal-hal penting sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu sendiri Bordnar, 1995
dalam Itje Nazarudin, 1998. Informasi yang teragregasi akan berfungsi sebagai masukan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk mengevaluasinya, sehingga meningkatkan efisiensi kerja manajemen Chia, 1995 dalam Itje
Nazarudin, 1998. Informasi agregasi diperlukan dalam organisasi desentralisasi karena dapat mencegah kemungkinan terjadinya overload
informasi Iselin, 1998 dalam Itje Nazarudin, 1998. 4. Integrasi
Karakteristik informasi integrasi mencerminkan kompleksitas dan saling keterkaitan antara bagian satu dengan bagian lain Nazarudin, 1998 dalam
Itje Nazarudin, 1998. Informasi terintegrasi berperan sebagai coordinator dalam mengendalikan pengambilan keputusan yang beraneka ragam.
Manfaat informasi yang terintegrasi dirasakan penting saat manajer dihadapkan pasa situasi dimana harus mengambil keputusan yang akan
berdampak pada unit yang lain. informasi integrasi mencakup aspek seperti ketentuan target atau aktivitas yang dihitung dari proses interaksi
antar sub unit dalam organisasi. Informasi terintegrasi bermanfaat bagi manajer ketika mereka dihadapkan untuk melakukan decision making
yang mungkin akan berpengaruh pada sub unit lainnya.
2.2.2 Desentralisasi 2.2.2.1 Pengertian Desentralisasi
Mowen, 2000: 64 desentralisasi adalah praktek pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Desentralisasi berarti penyerahan wewenang pengambilan keputusan di seluruh organisasi dengan mengizinkan para manajer di berbagai tingkatan
kegiatan untuk mengambil keputusan kunci yang berhubungan dengan bidang tanggung jawabnya. Memang desentralisasi mengalihkan titik pengambilan
keputusan atas tiap keputusan yang harus diambil kepada manajer tingkat yang terendah Garrison, 1997:8
2.2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi
Terdapat banyak alasan di balik keputusan perusahaan melakukan desentralisasi. Diantaranya:
1. Kemudahan terhadap pengumpulan dan pemanfaatan informasi lokal Kualitas keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia.
Ketika perusahaan tumbuh dalam ukuran dan beroperasi pada wilayah dan pasar yang berbeda, manajemen pusat mungkin tidak memahami kondisi
lokal. Namun, manajer pada jenjang yang lebih rendah, yang berhubungan dekat dengan kondisi pengoperasian mempunyai akses untuk informasi
ini. Akibatnya manajer local sering unggul dalam membuat keputusan yang lebih baik.
2. Fokus manajemen pusat Dengan mendesentralisasikan keputusan-keputusan operasi, manajemen
pusat bebas berperan dalam upaya perumusan perencanaan dan pengembalian keputusan strategis. Kelangsungan operasi jangka panjang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat daripada operasi sehari-hari.
3. Melatih dan memotivasi manajer Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan
posisi manajer jenjang lebih tinggi. Manajer yang menghasilkan keputusan terbaik adalah manajer yang boleh dipromosikan.
4. Meningkatkan daya saing Untuk meningkatkan kinerja divisi tentu saja dengan memperkenalkannya
lebih jauh kepada kekuatan-kekuatan.
2.2.2.3 Manfaat Desentralisasi