Teknik Pengumpulan Data .1 Jenis Data Kuesioner Wawancara Metode Analisis .1 Teknik Analisis

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Umar, 2004 : 64 data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti : hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi, seperti : tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Data ini merupakan data mentah yang selanjutnya akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu, sesuai dengan kebutuhan.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan diperoleh dalam penelitian ini adalah responden dan data dari Kantor Kecamatan Tegalsari Surabaya.

3.3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Kuesioner

Teknik angket kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. daftar pertanyaanpernyataan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya sedangkan bersifat tertutup jika alternatif- alternatif jawaban telah disediakan. Instrument yang berupa lembar daftar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertanyaan tadi dapat berupa angket kuesioner, checklist ataupun skala Umar, 2009 : 49.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. instrument dapat berupa pedoman wawancara maupun checklist Umar, 2009 : 51. 3.4 Metode Analisis 3.4.1 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Partial Least Square PLS, metode PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konvirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau pengujian proposisi Ghozali, 2008: 18. 1. Rancangan Model Struktural Inner Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten atau bisa juga dikatakan menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan substantive theory Ghozali, 2008: 22. Perancangan Model Strutural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Persamaan Model Struktural: Ƞ = Y11 ξ1 + Y12 ξ2 + Y13 ξ3 + Y14 ξ4 + ζ Keterangan : Ƞ = Variabel Laten Endogen Variabel Terikat ξ = Variabel Laten Eksogen Variabel Bebas Y = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen ζ = Galat model struktural Sofyan Yamin, 2011:38. 2. Rancangan Model Measurement Quter Model Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi variabel laten Sofyan Yamin, 2011: 10. Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen Bebas: X1 = λX1 ξ1 + δ1 X2 = λX2 ξ1 + δ2 X3 = λX3 ξ1 + δ3 X4 = λX4 ξ1 + δ4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. X5 = λX5 ξ1 + δ5 X6 = λX6 ξ1 + δ6 X7 = λX7 ξ1 + δ7 Dan seterusnya sampai X718= λX18 ξ1 + δ18 Keterangan : X = Variabel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen ξ = Variabel laten eksogen λX = Loading faktor variabel eksogen δ = Galat pengukuran pada variabel eksogen Sofyan Yamin, 2011: 37. Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen Terikat Y1 = λY1 ƞ1 + ε1 Y2 = λY2 ƞ1 + ε2 Dan seterusnya sampai Y5 = λY5 ƞ1 + ε5 Keterangan : Y = Variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen Ƞ = Variabel laten endogen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. λY = Loading faktor variabel endogen ε = Galat pengukuran pada variabel endogen Sofyan Yamin, 2011: 38. 3. Evaluasi Goodnes Of Fit Outer Model Dievaluasi berdasarkan substantive conten-nya yaitu dengan melihat signifikasi dan wight yang meliputi: a Convergent Validity. Nilai Convergent Validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,5. b Discriminant Validity. Merupakan nilai cross Loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading denga konstruk yang lain. metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai akar Average Variance Extracted AVE setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05. c Composite Reliability. Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composit adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk. www.statistikolahdata.com . 4. Evaluasi Goodnes Of Fit Inner Model Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dimana interprestasi Q 2 sama dengan koefisien determinasi total pada regresi. Model Persamaan untuk Q-Square adalah : Q 2 = 1 - 1 - R 1 2 1 - R 2 2 1 - R 3 2 1 - R 4 2 Keterangan : R adalah R-Square variabel endogen dalam model

3.4.2 Uji Hipotesis

Hipotesis statistik untuk outer model adalah: Ho : λi = 0 : indikator yang digunakan memprediksi variabel laten. H1: λi ≠ 0 : indikator yang digunakan tidak dapat memprediksi variabel laten. Hipotesis Statistik untuk inner model adalah : H1: yi = 0 : Terdapat pengaruh karakteristik informasi sisem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. H1: yi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh karakteristik informasi sisem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial. H2: yi = 0 : Terdapat pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial. H2: yi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial. H3: yi = 0 : Terdapat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. H3: yi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH INFORMASI JOB RELEVAN DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

0 0 10

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada PT. Pos (Persero) Sidoarjo).

3 8 91

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

1 3 91

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus pada PT. Pos (Persero) Sidoarjo).

0 0 91

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN DESENTRALISASI TERHADAP PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PG. WATOETOELIS KRIAN SIDOARJO.

0 1 87

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN DESENTRALISASI TERHADAP PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PG. WATOETOELIS KRIAN SIDOARJO

0 0 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 0 19

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Kantor Kecamatan Tegalsari Surabaya)

0 0 19