Etika Penelitian Cara Kerja dan Alur Penelitian Identifikasi Variabel Variabel bebas Definisi Operasional

Sampel diambil dengan cara consecutive sampling. 3.6. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.6.1. Kriteria Inklusi - bersedia dilakukan pemeriksaan feses dengan metode Kato Katz - subjek tinggal di lokasi penelitian - tidak mengkonsumsi obat cacing dalam satu bulan terakhir - orangtua bersedia mengisi informed consent

3.6.2. Kriteria Eksklusi

- menderita penyakit kronis lain yang dapat menganggu status nutrisi anak, misalnya tuberkulosis, diare persisten, malaria - menderita penyakit bawaan tertentu seperti penyakit jantung

3.7. PersetujuanInformed Consent

Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu.

3.8 Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.9 Cara Kerja dan Alur Penelitian

1. Dilakukan pemeriksaan fisik lengkap terhadap anak Universitas Sumatera Utara 2. Data dasar diperoleh dari wawancara dan kuesioner 3. Pot tinja yang sudah diberi nomor dibagikan kepada anak-anak 4. Tinja yang terkumpul diperiksa dengan metode Kato Katz terlampir, dimana pemeriksaan dengan metode Kato Katz di lakukan oleh tenaga analis yang terlatih di lokasi penelitian 5. Dibuat daftar anak yang positif menderita infeksi STH dan yang negatif 6. Status nutrisi ditentukan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. 7. Untuk pengukuran berat badan digunakan timbangan Camry dengan kapasitas 125 kg, dimana sebelum dilakukan penimbangan telah ditera terlebih dahulu, dengan ketelitian 0.1 kg. Anak memakai pakaian seminimal mungkin tanpa sepatu atau sandal 8. Untuk pengukuran tinggi badan anak dengan menggunakan Microtoise dengan ketelitian 0.1 cm dimana anak berdiri tegak dengan kaki yang sejajar, tanpa menggunakan sandal atau sepatu, tumit, bokong dan belakang kepala menyentuh dinding. 9. Penilaian status nutrisi berdasarkan grafik WHO NCHS CDC 2000 Universitas Sumatera Utara Alur Penelitian Pemeriksaan Kato Katz Gambar 3.1. Alur Penelitian Infeksi STH + Infeksi STH - Status nutrisi Populasi terjangkau Antropometri BB,TB tunggal campuran Derajat intensitas infeksi : - Ringan - Sedang - Berat Universitas Sumatera Utara

3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas

Skala Infeksi STH nominal dikotom Variabel tergantung Skala Status nutrisi ordinal

3.11 Definisi Operasional

1. Disebut infeksi STH bila dijumpai telur cacing Ascaris lumbricoides cacing gelang, Trichuris trichiura cacing cambuk dan Hookworm cacing tambang pada feses dengan pemeriksaan mikroskopis dengan teknik hapusan tebal kuantitatif Kato-Katz 2. Status nutrisi dinilai dengan menggunakan standar WHO NCHS CDC tahun 2000. Klasifikasi status nutrisi berdasarkan BBTB yaitu : - obesitas : bila berat badan tinggi badan 120 - overweight : bila berat badan tinggi badan 110 – 120 - normal : bila berat badan tinggi badan 90 – 110 - malnutrisi ringan: bila berat badan tinggi badan 80 - 90 - malnutrisi sedang: bila berat badan tinggi badan 70 – 80 - malnutrisi berat: bila berat badan tinggi badan 70 Universitas Sumatera Utara 3. Intensitas infeksi adalah kepadatan telur per gram tinja yang dipakai menentukan berat ringannya penyakit secara tidak langsung berdasarkan ketentuan WHO. Penetapan derajat intensitas infeksi menurut WHO: Derajat ringan Derajat sedang Derajat berat A.lumbricoides 1– 4999 epg 5000– 49999 epg 50000 epg T.trichiura 1 - 999 epg 1000 – 9999 epg 10000 epg Hookworm 1 – 1999 epg 2.000 – 3999 epg 4000 epg 4. Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung perlahan-lahan dan biasanya bersifat menahun. 5.Yang termasuk ke dalam penyakit kronis yaitu tuberkulosis, diare persisten, malaria dan juga penyakit jantung

3.12. Analisis Data