Alat Kontrasepsi KB Pria

4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi; 5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender melalui program KB; dan 6. Mempersiapkan SDM berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut. 2.1.2 Tujuan dan Manfaat Menurut Mochtar 2000, keluarga berencana bertujuan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun manfaat KB menurut Mochtar 2000 adalah: 1

2.1.3 Alat Kontrasepsi KB Pria

Menurunkan angka kematian; 2Mencegah kehamilan terlalu dini; 3Mencegah kehamilan terjadi di usia tua; 4Menjarangkan kehamilan dan persalinan; dan 5 Mencegah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti ”melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma Suratun, dkk 2008. Sedangkan menurut Siswosudarmo 2001, pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur ovum dengan sel mani sperma. Kontrasepsi ada yang bersifat permanen dan ada yang Universitas Sumatera Utara bersifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan Aidillah, 2006. Jadi penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang memengaruhi fertilitas Sarwono, 2002. Menurut Hartanto 2004, ada dua pembagian cara kontrasepsi yaitu : 1. Kontrasepsi Sederhana. Kontrasepsi sederhana terbagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alatobat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus dan pantang berkala. Kontrasepsi dengan alatobat dapat dilakukan dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly atau tablet berbusa vaginal tablet. 2. Kontrasepsi ModernMetode Efektif. Menurut Hartanto 2004, cara kontrasepsi modern antara lain : pil, AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, suntikan, implant, serta metode mantap, yaitu dengan operasi tubektomi sterilisasi pada wanita dan vasektomi sterilisasi pada pria. Menurut Siswosudarmo 2001, ada beberapa komponen keefektifan alat kontrasepsi, antara lain : 1. Keefektifan teoritis, adalah kemampuan sebuah cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan apabila cara tersebut digunakan sebagaimana mestinya. 2. Keefektifan praktis pemakaian, adalah keefektifan yang terlihat dalam kenyataan di lapangan setelah pemakaian jumlah besar, meliputi segala sesuatu yang mempengaruhi pemakaian, seperti kesalahan, penghentian, kelalaian, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 3. Keefektifan program, adalah keefektifan sebuah cara dalam sebuah program baik di tingkat lokal, propinsi, maupun nasional. 4. Keefektifan biaya cost effectiveness, adalah perbandingan antara sebuah cara atau program dengan hasil yang diharapkan, baik berupa jumlah akseptor, jumlah yang terus memakai, efek samping, penurunan angka kesuburan, dan lain-lain. Menurut Saifuddin 2003, tidak ada satu pun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien, karena masing-masing mempunyai kesesuaian dan kecocokan individual bagi setiap klien. Namun secara umum persyaratan metode kontrasepsi ideal adalah sebagai berikut: 1. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila digunakan. 2. Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah terjadinya kehamilan. 3. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan budaya di masyarakat. 4. Terjangkau harganya oleh masyarakat. 5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera kembali kesuburannya. Kontrasepsi pada pria menurut BKKBN 2006 adalah vasektomi Medis Operasi Pria dan kondom.

a. Vasektomi