Tabel 7. Nilai uji t hubungan keberadaan elang dengan tingkat gangguan
EH EJ
EUb
R 0.308
-0.416 0.551
R
2
0.095 0.173
0.303 F
0.692 0.353
0.157
5.1.4. Pemodelan Kesesuaian Habitat
Faktor-faktor penentu kesesuaian habitat bagi ketiga jenis elang didapatkan dari data sebaran elang terhadap keberadaan hutan alam, LAI,
ketinggian, kemiringan lereng, dan tingkat gangguan.
5.1.4.1.Analisis Komponen Utama
Berdasarkan analisis data untuk ketiga jenis elang, didapatkan lima komponen utama dengan dua komponen utama yang dianggap mampu
menerangkan keragaman total. Pada EH, nilai total akar ciri yang didapat adalah 2.717 dan 1.368 dengan keragaman kumulatif 81.685. Pada EJ nilai total akar
ciri yang didapat adalah 2.555 dan 1.641 dengan keragaman kumulatif 83.921. Sedangkan pada EUb nilai total akar ciri yang didapat adalah 2.3 dan 1.251
dengan keragaman kumulatif 71.022. Hasil analisis nilai keragaman total pada masing-masing elang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai keragaman total masing-masing jenis
Komponen Utama
EH EJ
Eub Akar Ciri
Akar Ciri Akar Ciri
Total Keragaman
Kumulatif Total
Keragaman Kumulatif
Total Keragaman
Kumulatif
1 2.795
55.898 55.898
2.555 51.104
51.104 2.300
45.994 45.994
2 1.503
30.067 85.965
1.641 32.817
83.921 1.251
25.028 71.022
3 0.702
14.035 100.000
0.669 13.378
97.299 0.894
17.880 88.902
4 0.000
0.000 100.000
0.129 2.581
99.880 0.369
7.384 96.286
5 0.000
0.000 100.000
0.006 0.120
100.000 0.186
3.714 100.000
Nilai masing-masing komponen utama yang dianggap mewakili keragaman total dari tiap jenis elang tersebut akan digunakan untuk menentukan
nilai bobot dari tiap variabel yang diuji.
Tabel 9. Nilai vektor ciri masing-masing jenis
Variabel EH
EJ EUb
Komponen Utama Komponen Utama Komponen Utama 1
2 1
2 1
2
Kemiringan lereng
-0.738 0.340
0.841 -0.087
0.766 0.430
Ketinggian -0.893
0.394 -0.205
0.936 0.788
0.242 LAI
0.605 0.717
0.492 -0.671
0.436 -0.575
Hutan Alam 0.971
-0.152 -0.978
-0.195 -0.932
0.129
Gangguan 0.379
0.834 0.779
0.519 -0.184
0.813
Berdasarkan vektor ciri pada Tabel 9 diketahui bahwa pada EH variabel Hutan alam memiliki hubungan yang kuat dengan komponen utama pertama
sedangkan variabel LAI, kemiringan lereng, ketinggian, dan gangguan memiliki hubungan dengan komponen kedua. Pada jenis EJ variabel kemiringan lereng
,gangguan, dan LAI memiliki hubungan positif dengan komponen utama pertama, sedangkan variabel ketinggian dan keberadaan hutan alam memiliki hubungan
dengan komponen utama kedua. Sedangkan pada jenis EUb variabel kemiringan lereng, ketinggian dan LAI memiliki hubungan yang positif dengan komponen
utama pertama, sedangkan variabel keberadaaan hutan alam dan gangguan memiliki hubungan dengna komponen utama kedua.
Nilai komponen utama yang memiliki hubungan dengan variabel-variabel tersebut kemudian digunakan untuk menentukan nilai bobot dari variabel-variabel
itu sendiri. Nilai variabel dari tiap jenis elang dapat dilihat di Tabel 10. Tabel 10. Nilai bobot variabel masing-masing jenis
No Variabel
Nilai Bobot EH Nilai Bobot EJ Nilai Bobot Eub
1 Kemiringan lereng
1.503 2.555
2.300 2 Ketinggian
1.503 1.641
2.300 3 LAI
1.503 2.555
2.300 4 Hutan Alam
2.795 1.641
1.251 5 Gangguan
1.503 2.555
1.251 Faktor penentu kesesuaian habitat yang berpengaruh paling besar bagi
model kesesuaian habitat EH adalah hutan alam dengan nilai bobot variabel 2.795. Pada EJ faktor yang paling berpengaruh adalah kemiringan lereng, LAI, dan
gangguan dengan bobot variabel 2.555. Sedangkan pada EUb, faktor yang paling
berpengaruh adalah kemiringan lereng, ketinggian, dan LAI dengan bobot variabel 2.3.
5.1.4.2.Model Kesesuaian Habitat
Nilai bobot variabel setiap jenis elang yang didapatkan dari PCA dapat digunakan untuk menentukan nilai atau indeks kesesuaian habitat bagi ketiga jenis
elang tersebut. Indeks kesesuaian habitat didapatkan dari total penjumlahan tiap bobot variabel yang dikalikan dengan skor variabel tersebut. Nilai skor dari tiap
variabel dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Nilai skor variabel masing-masing jenis
Kemiringan lereng
Ketinggian LAI
Hutan Alam Gangguan
Kelas Skor
Kelas m Skor
Kelas Skor
Kelas km Skor
Kelas km Skor
0-8 1
150-450 1
0-1 1
5 0-1
1 8-15
2 450-750
2 1-2
2 0-3.5
4 1-2
2 15-25
3 750-1050
3 2-3
3 3.5-7
3 2-3
3 25-40
4 1050-1350
4 3-4
4 7-10.5
2 3-4
4 40-100
5 1350-1800
5 4-5
5 10.5-14
1 4-5
5
Indeks kesesuaian habitat bagi tiap jenis elang adalah :
IKH
EH
= 1.503 x Fk1 + 1.503 x Fk2 + 1.503 x Fk3 + 2.759 x Fk4 + 1.503 x Fk5
IKH
EJ
= 2.555 x Fk1 + 1.641 x Fk2 + 2.555 x Fk3 + 1.641 x Fk4 + 2.555 x Fk5
IKH
EUb
= 2.300 x Fk1 + 2.300 x Fk2 + 2.300 x Fk3 + 1.251 x Fk4 + 1.251 x Fk5
Ket : IKH
EH
= Indeks Kesesuaian Habitat Elang Hitam IKH
EJ
= Indeks Kesesuaian Habitat Elang Jawa IKH
EUb
= Indeks Kesesuaian Habitat Elang Ular-bido Fk1
= Skor kemiringan lereng Fk2
= Skor ketinggian Fk3
= Skor LAI Fk4
= Skor Jarak dengan hutan alam Fk5
= Skor gangguan
Indeks kesesuaian habitat yang didapat dari tiap jenis elang kemudian diklasifikasi menjadi tiga kelas kesesuaian habitat yaitu kelas kesesuaian rendah,
kelas kesesuaian sedang dan kelas kesesuaian tinggi. Klasifikasi dilakukan dengan membagi tiga rentang atau selang indeks kesesuaian habitat yang didapat. Selang
indeks kesesuaian habitat masing-masing elang dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Nilai indeks kesesuaian habitat masing-masing jenis
EH EJ
EUb
Min 0.160
0.194 0.166
Max 40.869
49.431 42.244
Berdasarkan peta model kesesuaian habitat dapat dihitung luas total dari tiap kelas kesesuaian habitat Tabel 13.
Tabel 13. Luas area tiap kelas kesesuaian habitat
Kelas EH
EJ EUb
Rendah 11025.5
42.4 10999.9
42.3 9884.61
38.0 Sedang
11029.9 42.4
11364.4 43.7
11959.7 45.9
Tinggi 3976.7
15.3 3667.86
14.1 4187.79
16.1 Berdasarkan peta kesesuaian habitat pada masing-masing jenis elang
tersebut maka dapat diketahui wilayah atau area yang memiliki kesesuaian habitat yang tingi pada ketiga jenis elang tersebut Gambar 20. Berdasarkan analisis data
maka diketahui luas area yang memiliki tingkat kesesuaian habitat tinggi bagi ketiga jenis elang tersebut adalah 4591.14 ha.
5.1.4.3.Validasi Model
Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap model yang dibuat. Berdasarkan hasil validasi yang didapat, model kesesuaian habitat
pada EJ dapat diterima karena tingkat kepercayaannya mencapai 100, sedangkan Model kesesuaian habitat bagi EH dan EUb tidak dapat diterima
karena tingkat kepercayaan yang rendah. Nilai validasi tiap jenis elang pada masing-masing tingkat kesesuaian habitat dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Validasi hasil model
Kelas EH
EJ EUb
Kesesuaian rendah 50
31.25 Kesesuaian sedang
25 18.75
Kesesuaian tinggi 25
100 50
38
Gambar 20. Peta kesesuaian habitat EH di lokasi penelitian.
39
Gambar 21. Peta kesesuaian habitat EJ di lokasi penelitian.
40
Gambar 22. Peta kesesuaian habitat EUb di lokasi penelitian.
41
Gambar 23. Peta wilayah yang memiliki tingkatkesesuaian habitat tinggi pada bagi EH, EJ dan EUb di lokasi penelitian.
5.2. Pembahasan