Taksonomi Morfologi Habitat dan Penyebaran dan Perilaku

Masa bertelur tercatat mulai bulan Januari hingga Juni. Sarang berupa tumpukan ranting-ranting berdaun yang disusun tinggi, dibuat di cabang pohon setinggi 20-30 m di atas tanah. Telur berjumlah satu butir, yang dierami selama kurang lebih 47 hari.

1.2. Elang Hitam

1.2.1. Taksonomi

Berdasarkan klasifikasi, Elang Hitam termasuk ke dalam Lerner, 2005 : Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Falconiformes Famili : Accipitridae Subfamili : Aquilinae Genus : Ictinaetus Spesies : Ictinaetus malayensis Temminck, 1822.

1.2.2. Morfologi

Burung yang berukuran besar, dengan panjang dari paruh hingga ujung ekor sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar jika terbang. Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali kaki dan sera pangkal paruh yang berwarna kuning. Terdapat pola pucat di pangkal bulu-bulu primer pada sayap dan garis-garis samar di ekor yang bisa terlihat ketika burung ini terbang melayang, namun tak begitu mudah teramati Gambar 2. Jantan dan betina memiliki warna dan ukuran yang sama. Gambar 2. Elang Hitam saat terbang. Sayap Elang Hitam terbentang lurus, sedikit membentuk huruf V, dengan pangkal sayap lebih sempit daripada di tengahnya, serta bulu primer yang terdalam membengkok khas, membedakannya dari Elang brontok Spizaetus cirrhatus bentuk yang hitam. Elang hitam juga sering terbang perlahan, rendah dekat kanopi atap tajuk hutan. Elang Hitam berbunyi meratap yang berulang-ulang, biasanya disuarakan sambil terbang tinggi berputar-putar, klii-ki …klii-ki atau hi-li-liiiuw. Burung remaja berwarna pucat, dengan coret-coret kuning pucat di sisi bawah tubuh dan sayap.

1.2.3. Habitat dan Penyebaran dan Perilaku

Burung ini hidup memencar di dataran rendah, hutan perbukitan hingga wilayah yang bergunung-gunung pada ketinggian sekitar 1.400 mdpl di pulau Jawa hingga sekitar 3.000 mdpl. Elang Hitam menyebar luas mulai dari India, Sri Lanka hingga Asia Tenggara, Sunda Besar, Sulawesi dan Maluku. Elang Hitam memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan terutama telur, Elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang. Melayang indah, burung ini kerap teramati terbang berpasangan di sisi bukit atau lereng gunung yang berhutan. Dengan tangkas dan mudah Elang ini terbang keluar masuk dan di sela-sela tajuk pepohonan. Cakarnya yang tajam terspesialisasi untuk menyambar dan mencengkeram mengsanya dengan efektif. Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan. Di Jawa berbiak pada sekitar bulan Mei.

1.3. Elang ular bido