Pendidikan Seni Kerangka Teori

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan SBK memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. SBK memuat materi yang kompleks, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Semua komponen yang terdapat dalam ruang lingkup SBK dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan otak kanan, sehingga siswa akan lebih aktif, terampil dan kreatif.

2.1.6 Pendidikan Seni

Seni adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan kesadaran artistiknya yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indrawi dan rasa, kemampuan intelektual, kreativitas, serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai media Widia dkk 2008: 1.8. Menurut Hegel dalam Bastomi 1992: 36 seni adalah pencerminan jiwa atau gagasan yang tertuang di dalam bermacam-macam bentuk dengan berbagai media ungkap. Sedangkan pendapat lain menyatakan, bahwa seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni. Refleksi kehidupan manusia dituangkan melalui media seni dalam bentuk karya seni. Semua cabang seni tari, musik, sastra, rupa, dan teater memiliki nilai yang dapat ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari Pamadhi dkk 2009: 1.4. Berdasarkan pengertian seni di atas dapat disimpulkan bahwa, seni adalah penyampaian bentuk ekspresi jiwa yang dituangkan dalam suatu karya. Seni berperan dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar dalam diri manusia, seperti kemampuan fisik, perseptual, intelektual, kreativitas, sosial, dan estetik. Menurut Pekerti 2008: 1.25 Dasar-dasar pemikiran dimasukkannya seni dalam kurikulum pendidikan nasional bertumpu pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut: 1 Seni dengan sifat dan hakikatnya dari kesenian itu sendiri, maka Seni dalam pendidikan di sekolah-sekolah umum seyogyanya menggunakan pendekatan multidisiplin, multidimensional, dan multikultural. 2 Pendidikan seni berperan dalam pembentukan pribadi yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan kemampuan dasar siswa didik meliputi kemampuan fisik, pikir, emosional, persepsi, kreativitas, sosial, dan estetika melalui pendekatan belajar dengan seni, melalui seni, dan tentang seni, sehingga siswa didik memiliki kepekaan indrawi, rasa, intelektual, keterampilan dan kreativitas berkesenian sesuai minat dan potensi siswa didik. 3 Pendidikan seni berperan mengaktifkan kemampuan dan fungsi otak kiri dan otak kanan secara seimbang agar siswa didik mampu mengembangkan berbagai tipe kecerdasan, kecerdasan intelektual IQ, kecerdasan emosional EQ, kecerdasan kreativitas CQ, kecerdasan spiritual SQ,dan multi-intelegensi MI. Pendidikan seni memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa dalam mencapai multikecerdasan. Dalam pendidikan seni aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Arts education provides students with valuable opportunities to experience and build knowledge and skills in self expression, imagination, creative and collaborative problem solving, communication, creation of shared meanings, and respect for self and others Power dan Klopper: 2001. Pendidikan seni memberikan siswa kesempatan berharga untuk mengalami dan membangun pengetahuan dan keterampilan dalam ekspresi diri, imajinasi, kreatif dan memecahkan masalah bersama, komunikasi, penciptaan makna bersama, dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni merupakan pendidikan apresiasi tentang indah dan keindahan serta pemahaman terhadap karya orang lain. Selanjutnya kegiatan menghargai orang lain dikembangkan menjadi pendidikan toleransi dan kebersamaan. Jadi pendidikan seni sebagai pendidikan rasa mempunyai korelasi positif dengan pendidikan toleransi sebagai pemindahan kecakapan merasakan menghargai orang lain.

2.1.7 Pendidikan Seni Musik di SD