Karakteristik Siswa SD Kerangka Teori

8 Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan. Pada hakekatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran dimulai dari kegiatan awal pembelajaran sampai kegiatan penutup yang meliputi: 1 Menyiapkan rencana pembelajaran; 2 Menyiapkan bahan berupa VCD lagu daerah, media audio visual dan lembar kerja siswa; 3 Mengadakan presensi siswa; 4 MemutarVCD lagu daerahminimal dua kali pemutaran dalam video player yang disalurkan ke monitor tv dan menugaskan siswa untuk mencermati lirik lagu sekaligus melihat budaya daerah dari lagu tersebut; 5 Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok dengan masing-masing enam sampai tujuah anak pada setiap kelompok, karena jumlah siswa sebanyak 47 sehingga kerja kelompok kurang efektif apabila hanya dibagi dua sampai enam kelompok.; 6 Siswa mengerjakan tugas kelompok yaitu melengkapi lagu daerah yang rumpang; 7 Perwakilan masing-masing kelompok maju melengkapi lirik lagu daerah di papan kertas; 8 Guru bersama siswa mencocokkan lirik lagu yang rumpang; 9 Menyanyikan lagu tersebut bersama-sama; 10 Siswa dibagikan lirik lagu daerah setiap akhir pertemuan 1 dan 2 untuk dihafalkan di rumah; 11 Pada akhir siklus siswa mengerjakan tes formatif.

2.1.4 Karakteristik Siswa SD

Perkembangan kognitif menurut Jean Piaget meliputi empat tahap. Pertama, sensorimotor 0-2 tahun yang mempunyai ciri perkembangan berdasarkan tindakan langkah demi langkah. Kedua, praoperasi 2-7 tahun dengan ciri perkembangan menggunakan simbol atau bahasa, tanda, dan konsep intuitif. Ketiga, operasi konkret 8-12 tahun dengan ciri perkembangan memakai aturan jelas atau logis, dan reversibel dan kekekalan. Keempat, operasi formal 12 tahun ke atas dengan ciri perkembangan hipotesis, abstrak, deduktif dan induktif, serta logis dan probabilitas Suprijono 2009: 22-3. Berdasarkan perkembangan kognitif menurut Piaget di atas, siswa sekolah dasar kelas V berada dalam tahap operasi konkret. Oleh karena itu, guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa. Dalam kaitannya dengan usia, Piaget dalam Winataputra 2009: 2.48-9 merumuskan perkembangan nilai dan moral pada domain kesadaran dan pelaksanaan aturan sebagai berikut: Tahap pada domain kesadaran mengenai aturan: 1 Usia 0-2 tahun Pada usia ini aturan dirasakan sebagai hal yang tidak memaksa. 2 Usia 2-8 tahun Pada usia ini aturan disikapi sebagai suatu hal yang bersifat sakral dan diterima tanpa pemikiran. 3 Usia 8-12 tahun Pada usia ini aturan diterima sebagai hasil kesepakatan. Tahap pada domain pelaksanaan aturan: 1 Usia 0-2 tahun Pada usia ini aturan dilakukan sebagai hal yang hanya bersifat motorik. 2 Usia 2-6 tahun Pada usia ini aturan dilakukan sebagai perilaku yang lebih berorientasi pada diri sendiri. 3 Usia 6-10 tahun Pada usia ini aturan diterima sebagai perwujudan dari kesepakatan. 4 Usia 10-12 tahun Pada usia ini aturan diterima sebagai ketentuan yang sudah dihimpun. Perkembangan sosial siswa usia SD mulai meluas dari lingkungan sosial di sekitar rumah di sekolah. Kelompok menjadi lingkungan dan teman- teman di sekolah. Kelompok siswa usia sekolah biasanya merupakan kelompok bermain yang terdiri atas anggota dari jenis kelamin yang sama, serta ada aturan dan pemimpinnya yang memiliki keunggulan dibanding kelompok lain Kurnia 2007: 1.21.

2.1.5 Hakekat Seni Budaya dan Keterampilan