Uji Lagrange Multiplier LM

8 yang pasti dari residual. Sebaliknya jika residual mempunyai sifat heteroskedastisitas, residual ini akan menunjukan pola yang tertentu. Menguji adanya efek heteroskedasticity dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier LM.

2.3.1 Uji Lagrange Multiplier LM

Uji autokolerasi dikenal dengan uji lagrange multiplier LM. Untuk memahami uji lagrange multiplier, misalkan mempunyai model regresi sederhana sebagai berikut 2.1 Diasumsikan model residualnya mengikuti model autoregresif dengan order p atau disingkat AR p sebagai berikut: 2.2 Dimana dalam model ini mempunyai ciri sebagaimana dalam persamaan 2.2 memenuhi asumsi OLS yakni , var dan cov Sebagaimana uji Durbin Watson untuk AR1, maka hipotesis nol tidak adanya autokorelasi untuk model AR p dapat diformulasikan sebagai berikut: Jika diterima maka dikatakan tidak ada autokorelasi dalam model. Adapun prosedur uji dari LM adalah sebagai berikut: 1. Estimasi persamaan 2.1 dengan metode OLS dan mendapatkan residualnya. 2. Melakukan regresi residual ̂ dengan variabel dependen jika ada lebih dari satu variabel independen maka harus memasukkan semua variabel independen dan lag dari residual . Langkah kedua ini dapat ditulis sebagai berikut ̂ ̂ ̂ 2.3 Kemudian didapatkan dari regresi persamaan 2.3 9 3. Jika sampel adalah besar, maka model dalam persamaan 2.3 akan mengikuti distribusi chi-squares dengan df sebanyak p yaitu panjangnya kelambanan residual dalam persamaan 2.3. Nilai hitung statistik chi-squares dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut: jika yang merupakan chi-squares hitung lebih lebih besar dari nilai kritis chi- squares pada derajat kepercayaan tertentu , menolak hipotesis . Hal ini berarti paling tidak ada satu dalam persamaan 2.3 secara statistik signifikan tidak sama dengan nol. Ini menunjukkan adanya masalah autokolerasi dalam model. Sebaliknya jika nilai chi- squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka hipotesis diterima. Artinya model tidak mengandung unsur autokolerasi karena semua nilai sama dengan nol. Penentuan ada tidaknya masalah autokolerasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas chi-squares . Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai yang dipilih maka hipotesis diterima yang berarti tidak ada autokolerasi, dan sebaliknya.

2.4 Uji Stasioneritas Data