Lokasi Penelitian Informan Penelitian Persyaratan umum

33

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bungin 2007:68, penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Dengan demikian, penelitian ini akan menjelaskan gambaran realitas dari masalah yang akan dideskripsikan oleh peneliti dengan menggunakan data-data yang ada.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal KP2T-PM Kabupaten Pakpak Bharat yang beralamat di Kompleks Perkantoran Panorama Sindeka Indah, Kota Salak, Kabupaten Pakpak Bharat.

2.3 Informan Penelitian

Universitas Sumatera Utara 34 Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subyek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subyek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses Adapun informan yang menjadi objek penelitian ini dibedakan atas dua jenis yaitu : a. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala dan pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal KP2T-PM Kabupaten Pakpak Bharat. b. Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah masyarakat, khususnya yang pernah mengurus izin di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal KP2T-PM Kabupaten Pakpak Bharat.

2.4 Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Primer, merupakan tehnik pengumpulan data

yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Tehnik pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara : a. Wawancara mendalam Universitas Sumatera Utara 35 Wawancara mendalam dapat diartikan sebagai proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa mengunakan pedoman wawancara. b. Observasi Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, merupakan data yang tidak secara

langsung diperoleh dari objek penelitian. a Dokumentasi Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau foto-foto dan rekaman yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. b Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan lainnya yang berkenaan dengan penelitian ini.

2.5 Teknik Analisis Data

Analisis-analisis kualitatif cenderung menggunakan pendekatan logika induktif, dimana silogisme dibangun berdasarkan pada hal-hal khusus atau data di lapangan dan bermuara pada kesimpulan umum Bungin, 2007:143. Strategi analisis kualitatif, menurut Bungin, umumnya digunakan untuk menganalisis Universitas Sumatera Utara 36 proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta yang tampak di permukaan itu. Dengan demikian, maka analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta bukan sekedar menjelaskan fakta tersebut. Model tahapan analisis induktif adalah sebagai berikut ibid hal. 144 : 1. Melakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, melakukan identifikasi, revisi-revisi, dan pengecekan ulang terhadap data yang ada. 2. Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh 3. Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi 4. Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi 5. Menarik kesimpulan-kesimpulan umum 6. Membangun atau menjelaskan teori Universitas Sumatera Utara 37

BAB III DESKRIPSI LOKASI

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Pakpak Bharat

Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu dari tiga kabupaten yang dibentuk berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini terbentuk dari 3 kecamatan yang sebelumya bergabung dengan Kabupaten Dairi, yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.

3.1.1 Visi Misi Visi :

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat Yang Sejahtera Serta Kepemimpinan yang Adil dan Demokratis Didukung Pemerintahan yang Profesional yang Berfokus Kepada Peningkatan Perekonomian Masyarakat, Sumber Daya Manusia SDM, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Kesehatan dengan Menjunjung Tinggi Nilai Budaya Pakpak dan Agama.” Universitas Sumatera Utara 38 Misi : 1. Mewujudkan Percepatan Peningkatan dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat; 2. Mewujudkan Pemerintahan yang Profesional, Kreatif dan Fasilitatif; 3. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Pendidikan Masyarakat; 4. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Kesehatan Masyarakat; 5. Memantapkan Tata Hubungan yang Dinamis dengan Pemerintah Atasan dan Kerjasama Saling Menguntungkan dalam Peningkatan Aksesibilitas dengan Daerah Lain Khususnya yang Berbatasan Langsung; 6. Meningkatkan Iklim Keterbukaan dan Partisipatif dalam Sistem Sosial dan Birokrasi; 7. Meningkatkan Si nergitas Para Pihak dalam Pemberdayaan Masyarakat; 8. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Menguatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan; 9. Mewujudkan Komitmen Bersama dalam Penegakan Hukum secara Konsisten dan Konsekuen; 10. Mengembangkan Hubungan yang Dinamis dengan Masyarakat Pakpak Perantau; 11. Menjadikan Budaya Pakpak sebagai Landasan dalam Kebijakan Publik; Universitas Sumatera Utara 39 12. Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi dalam Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah.

3.1.2 Kondisi Geografis

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sum atera Utara terletak di wilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 250 -1400 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Pakpak Bharat beraneka ragam yaitu yang tergolong datar 3,16 , landai 2 6,86 , miring 25,63 dan terjal 44,35 . Secara astronomis , Kabupaten Pakpak Bharat berada pada posisi 2015’00”-3032’00” L intang Utara dan 90000’-98031’ B ujur Timur. Adapun batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut : Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Dairi Kabupaten Samosir, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil Kota Subulussalam , Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Humbahas Kabupaten Tapanuli Tengah.

3.1.3. Administratif

Secara administratif, Kabupaten Pakpak Bharat terdiri atas 8 Kecamatan dan 52 Desa. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dengan luas +473,62 Km2 merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Pakpak Bharat, sedangkan Kecamatan Universitas Sumatera Utara 40 Sitellu Tali Urang Julu dengan luas + 53,02 Km2 merupakan kecamatan tersempit. Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat.

3.1.4 Demografis

Berdasarkan hasil data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2012 , jumlah penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebesar 41.492 jiwa yang terdiri dari 20.938 jiwa penduduk laki- laki dan 20.554 jiwa penduduk perempuan. Sebanyak 41.492 penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di delapan Kecamatan dan 52 desa, persentase terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe 23,12 dan persentase terkecil ada di Kecamatan Pagindar 2,99 . 2.1.5. Sosial Ekonomi Kemasyarakatan Mayoritas penduduk Kabupaten Pakpak Bharat bekerja di sektor pertanian dari total angkatan kerja yang bekerja. Dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang merupakan angkatan kerja, 98,87 bekerja, dimana dari total yang bekerja tersebut, sebesar 88,35 bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Lapangan pekerjaan utama terbesar kedua setelah sektor pertanian adalah perdagangan, rumah makan dan jasa akomoda si, yakni sebesar 3,77 . Lapangan pekerjaan utama selanjutnya setelah itu adalah sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 2,94 dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar 2,28 . P ersentase penduduk yang bekerja Universitas Sumatera Utara 41 dengan lapangan pekerjaan utama di sektor lainnya masing - masing tidak lebih dari 2 .

3.2 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal KP2T-PM

Dalam rangka mengefektifkan, meningkatkan, serta memperlancar pelayanan kepada masyarakat di dalam mengurus perizinan maka Departemen Dalam Negeri telah mengeluarkan Permendagri No.242006 mengenai pembentukan Unit Pelayanan Perizinan Terpadu One Stop Service sebagai salah satu dari sekian banyak organisasi pendukung yang merupakan bagian dari organisasi besar pemerintah daerah yang bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat meliputi semua perizinan, rekomendasi, keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah pada satu kantor atau satu instansi. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 4 Tahun 2014 tentang perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, 3 tiga Kepala Seksi dan 1 satu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dengan tugas pokok, fungsi dan kedudukan masing-masing diatur dalam Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing Jabatan pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pakpak Bharat. Saat ini, Pelayanan Terpadu Universitas Sumatera Utara 42 atau One Stop Service Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melayani 93 sembilan puluh tiga izin.

3.2.1 Visi dan Misi Visi

Terwujudnya pelayanan prima dalam menjamin kepuasan dan dunia usaha di Kabupaten Pakpak Bharat. Misi 1. Meningkatkan kualitas pelayanan 2. Meningkatkan minat investor dan kerjasama pembangunan dunia usaha khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat. Motto “HP – 3G” HANDAL Pelayanan yang dijanjikan segera direalisasikan dengan cepat, tepat, akurat dan memuaskan realiability PEDULI Menganggap semua masalah pelanggan sebagai bagian dari masalah kami emphaty GEMAR Siap melayani sebelum diminta responsive Universitas Sumatera Utara 43 GEDUNG Siap menyediakan dan memelihara fasilitas pelayanan yang aman dan nyaman Tangible GARANSI Dapat dipercaya, sopan, berpengetahuan baik dan menjamin kepastian hukum produk dan jaminan atas pelayanan yang diberikan Assurance

3.2.2 Struktur Organisasi

KEPALA KANTOR Drs. LOSMAR BERUTU, MM JABATAN KASI INFORMASI DAN PENYULUHAN PERIZINAN STAF 1. Edward DP Sibarani, SE 2. Ronal H. Lingga, SE 3. Dameria Situmorang, A.Md 4. Rumondang Purba, A.Md KEPALA T. USAHA Plh. Sabar Simajuntak,S.A.P STAF 1. Aida Nirwani Silalahi,A.Md 2. Ferri Sariandi Berutu, A.Md 3. Kartini Berutu 4. Enny Kudadiri KASI PENANAMAN MODAL JUHRI A. I. POHAN, S.Sos STAF 1. Arapenta Sebayang, SE 2. Sabar Simanjuntak, S.AP 3. Benson C. Situmorang KASI PERIZINAN MARUDUT SITUMORANG, SH, STAF 1. Dormian M. Sihotang, A.Md 2. Lampita Silaban Universitas Sumatera Utara 44

3.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi

A. Kepala Kantor. 1. Menetapkan program kerja dan rencana anggaran kantor; 2. Membuat perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan perizinan Terpadu dan penanaman modal; 3. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk pengembangan kapasitas pelayanan perizinan Terpadu dan penanaman modal; 4. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan perizinan Terpadu dan penanaman modal; 5. Penyusunan program pembangunan dan pengembangan pelayanan perizinan Terpadu dan penanaman modal; 6. Melaksanakan pelayanan umum dibidang pelayanan perizinan Terpadu dan penanaman modal. B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha. 1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran kantor; 2. Melakukan pengendalian urusan perlengkapan, pengadaan, penyaluran, penyimpanan, inventarisasi, keuangan, kepegawaian, perencanaan dan pelaporan; 3. Melakukan perencanaan pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; Universitas Sumatera Utara 45 4. Melaksanakan urusan surat menyurat dan urusan rumah tangga yang meliputi kebersihan, pengamanan dan ketertiban, hubungan masyarakat dan keprotokolan; 5. Membuat perencanaan, pengelolaan dan pengingkatan pemberdayaan personil sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan; 6. Menghimpun berbagai peraturan perundang-undangan dan pengelolaan data evaluasi serta pelaporan. C. Kepala Seksi Informasi dan Penyuluhan Perizinan. 1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; 2. Melaksanakan koordinasi dalam penyusunan rencana program informasi serta penyuluhan perizinan; 3. Melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program kegiatan rutin bidang informasi dan penyuluhan perizinan serta pengembangan penanaman modal dan perizinan; 4. Mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan penanaman modal dan perizinanan; 5. Merencanakan peningkatan sumber daya manusia bidang penanaman modal, informasi dan penyuluhan perizinan; 6. Merencanakan pengembangan sistem informasi penanaman modal dan perizinan; Universitas Sumatera Utara 46 7. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan penyuluhan penanaman modal dan perizinan; 8. Melaksanakan pengawasan penanaman modal dan perizinan; 9. Memelihara dan memutakhirkan secara periodik data-data yang berkaitan dengan penanaman modal dan perizinanan; 10. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan penyuluhan penanaman modal dan perizinan; 11. Melakukan koordinasi dalam penanganan pengaduan yang berkaitan dengan penanaman modal dan perizinan; 12. Melakukan koordinasi dan menyelenggarakan penertiban perizinan; 13. Membuat dan mengawasi on-line system penanaman modal dan perizinan. D. Seksi Pelayanan Perizinan. 1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran seksi; 2. Mengendalikan petugas yang menerima permohonan izin; 3. Mengkoordinir petugas yang memeriksa kelengkapan permohonan izin; 4. Meneliti draft dokumen perizinan yang akan ditandatangani Kepala Kantor; 5. Melakukan koordinasi untuk proses izin dengan SKPD terkait; 6. Merencanakan penerbitan dan pembatalan izin; 7. Menugaskan tim teknis perizinan dalam peninjauan lapangan; Universitas Sumatera Utara 47 8. Memelihara dan meng-update secara periodik data-data yang berkaitan dengan perizinan; 9. Mengumpulkan bahan penyusunan rencana dan program kerja dibidang perizinan. E. Seksi Penanaman Modal. 1. Menyusun program kerja dan rencana anggaran; 2. Melakukan pengkajian dan pengembangan investasi; 3. Mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijakan, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan dalam investasi; 4. Menginventarisir peluang-peluang investasi; 5. Menginventarisir dan merencanakan usaha untuk meminimalisirkan kemungkinan-kemungkinan kendala yang dihadapi para investor; 6. Mengumpulkan data-data investasi untuk dievaluasi; 7. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengolahan data, evaluasi dan penyusuan laporan investasi; 8. Melakukan koordinasi untuk membuat perencanaan investasi daerah; 9. Melakukan koordinasi untuk menggali potensi keunggulan daerah dan mengemas dalam bentuk peluang investai yang menarik; 10. Memasarkan peluang investasi daerah dan melakukan promosi baik didalam maupun ke luar negeri. Universitas Sumatera Utara 48

BAB IV PENYAJIAN DATA

Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan informan maupun dari data yang berasal dari KP2T-PM yang digabung dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Pemaparan pada bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyelenggaraan pelayanan prima dan penerapan prima.

4.1 Penyelenggaraan Pelayanan Prima

Bagian ini menjelaskan bagaimana penyelenggaraan pelayanan prima pada KP2T-PM, seperti sarana prasarana yang digunakan dan hasil survei kepuasan masyarakat berupa Indeks Kepuasan Masyarakat IKM yang digunakan KP2T- PM sebagai masukan dalam peningkatan pelayanan. Data yang dipaparkan pada bagian ini lebih banyak diperoleh dari hasil observasi. Upaya yang dilakukan oleh KP2T-PM untuk mewujudkan pelayanan prima adalah dengan memenuhi standar pelayanan publik UU Nomor 25 Tahun 2009 yang terdiri dari : No. Komponen Pelayanan KP2T-PM Keterangan 1. Dasar hukum a. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Retribusi Perizinan Tertentu; b. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Kewenangan Universitas Sumatera Utara 49 Pengelolaan Perizinan dan Nonperizinan di Bidang Penanaman Modal dari Bupati Kepada Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Satu Pintu dan Penanaman Modal Kabupaten Pakpak Bharat; c. Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2011 tentang Izin Lokasi; d. Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur SOP Kantor Pelayanan Perizinan Satu Pintu dan Penanaman Modal Kabupaten Pakpak Bharat; 2. Persyaratan Persyaratan pengurusan setiap izin tertera jelas pada website kantor dan bisa diakses secara bebas. Contoh terlampir 3. Sistem, mekanisme, dan Prosedur a. Kebijakan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai kontrol dalam pelaksanaan layanan yang sesuai dengan prosedur SOP b. Mekanisme pengurusan setiap izin tertera pada website kantor c. Penggunaan SOP untuk setiap jenis Contoh terlampir Universitas Sumatera Utara 50 izin yang diurus. 4. Waktu Penyelesaian Pelayanan Waktu penyelesaian berbeda untuk setiap jenis izin, namun tertera jelas pada website kantor. Contoh terlampir 5. Biaya Biaya tergantung pada jenis izin yang diurus. Ketentuan biaya yang dikenakan tertera di website kantor. Contoh terlampir 6. Produk KP2T-PM melayani pengurusan 86 jens izin. Data terlampir 7. Sarana dan prasarana a. Tersedianya website kantor yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat. http:kp2sp- pm.pakpakbharatkab.go .i b. Admin Web, sebagai unit informasi dan layanan pengaduan yang bersifat online interaktif. c. Penyediaan kotak saran dan Pengaduan d. Terdapat front office yang mempermudah pegawai dalam memberikan layanan. e. Penggunaan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik SPIPISE untuk mempermudah KP2T- PM dalam memberikan pelayanan. 8. Evaluasi Kinerja Pelaksana Setiap tahunnya KP2T-PM melaksanakan survei kepuasan masyarakat, hasilnya digunakan sebagai masukan dalam penyelenggaraan pelayanan Contoh terlampir Universitas Sumatera Utara 51 Contoh Pengurusan Izin Gangguan HO I. Dasar Hukum 1. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perizinan Tertentu. 2. Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan.

II. Persyaratan

a. Persyaratan Izin Gangguan Perusahaan Industri HO Industri adalah mengisi formulir permohonan dengan melampirkan : 1 Fotokopi sertifikat tanah atau akte jual beli tanah yang dilegalisasi pejabat yang berwenang atau surat keterangan tanah yang sah dari Kepala DesaLurah yang dilegalisasi. 2 Fotokopi KTP pemilik atau penanggung jawab. 3 Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. 4 Surat keterangan pemohon dan usaha. 5 Surat pernyatan pencegahan gangguan dan pencemaran lingkungan. 6 Surat pernyataan persetujuan tetangga. 7 Surat keterangan status tempat usaha sewa dan atau milik sendiri. 8 Fotokopi akta pendirian perusahaan apabila berbadan hukum. Universitas Sumatera Utara 52 b. Persyaratan Izin Gangguan Perusahaan Bukan Industri HO Non Industri adalah mengisi formulir permohonan dengan melampirkan : 1 Fotokopis ertifikat tanah atau akte jual beli tanah yang dilegalisasi pejabat yang berwenang atau surat keterangan tanah yang sah dari kepala desalurah yang dilegalisasi. 2 Fotokopi KTP pemilik atau penanggungjawab. 3 Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. 4 Surat keterangan pemohon dan usaha. 5 Surat pernyataan pencegahan gangguan dan pencemaran lingkungan. 6 Surat pernyataan persetujuan tetangga. 7 Surat keterangan status tempat usaha sewa dan atau milik sendiri. c. Persyaratan PerpanjanganPenggantianPerubahan Izin Gangguan untuk Perusahaan Industri dan Bukan Perusahaan Industri adalah mengisi formulir permohonan dengan melampirkan : 1 Fotokopi KTP pemilik atau penanggungjawab. 2 Pas foto ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar. 3 Izin gangguan yang asli. Universitas Sumatera Utara 53 4 Surat keterangan hilang dari kepolisian jika izin gangguan asli telah hilang.

III. Waktu Penyelesaian

1. Izin Gangguan Baru selesai paling lama 7 tujuh hari kerja setelah berkas dinyatakan lengkap dan benar. 2. Izin Gangguan PerpanjanganPergantianPerubahan paling lama 3 tiga hari kerja setelah berkas dinyatakan lengkap dan benar.

IV. Masa berlaku Izin

Masa berlaku izin adalah 3 tiga tahun.

V. BiayaTarif IZIN GANGGUAN HO

INDEKS LINGKUNGAN TARIF INDEKS LINGKUNGAN TIL 1. Lingkungan Industri a. 25m2 Kebawah b. 26m2 ‐ 100m2 c. 101m2 ‐ 500m2 d. 501m2 ‐ 1000m2 e. 1001m2 keatas 250m2 375m2 500m2 625m2 750m2 2. Lingkungan PemukimanSosial a. 252 Kebawah 150m2 Universitas Sumatera Utara 54 b. 26m2 ‐ 100m2 c. 101m2 ‐ 500m2 d. 501m2 ‐ 1000m2 e. 1001m2 keatas 250m2 350m2 450m2 550m2 INDEKS LINGKUNGAN TARIF INDEKS LINGKUNGAN TIL 3. Lingkungan Pertokoan dan Pasar a. 252 Kebawah b. 26m2 ‐ 100m2 c. 101m2 ‐ 500m2 d. 501m2 ‐ 1000m2 e. 1001m2 keatas 175m2 275m2 375m2 475m2 575m2 4. Lingkungan Pergudangan a. 252 Kebawah b. 26m2 ‐100m2 c. 101m2 ‐500m2 d. 501m2 ‐ 1000m2 e. 1001m2 keatas 200m2 300m2 400m2 500m2 600m2 LOKASI INDEKS LOKASI IL 1. Jalan Utama Inti Kota Jalan Protokol, Jalan Utama Dalam Kota 3 Universitas Sumatera Utara 55 2. Jalan Utama Pinggiran Kota Jalan Masuk Ibukota Kabupaten dan Kecamatan 2 3. Jalan Utama Ibukota Jalan Utama dalam Kecamatan 2 4. Jalan Antar Kecamatan, Jalan Antar Desa, Gang 1,75 KLASIFIKASI GANGGUAN INDEKS GANGGUAN IG 1. Besar 3 2. Menengah 2 3. Kecil 1 RUMUS RETRIBUSI = L x TIL x IL x IG KETERANGAN : L = Luas Tempat Usaha | TIL = Tarif Indeks Lingkungan | IL = Indeks Lokasi | IG = Indeks Gangguan Contoh : Nduma Banurea seorang wiraswasta beralamat di Jln. Lae Ordi Desa Salak II Kec. Salak ingin membuat usaha kilang padi di Amborgang Desa Boangmanalu Kec. Salak dengan ukuran 8 x 20 M = 160 M2. Maka Jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh Nduma Banurea untuk mengurus izin gangguan HO adalah sebagai berikut : 1. Luas tempat usaha L adalah 160 M2. 2. Di Amborgang berarti kawasanlingkungan pemukiman, sehingga tarif untuk lingkungan tersebut dengan luas tempat usaha 160 M2 adalah Rp. 350M2 3. Tempat Usaha di Amborgang berada di Jalan Desa sehingga indeks lokasi adalah 1,75 4. Limbah untuk usaha kilang padi dapat diklasifikasikan sebagai gangguan menengah sehingga indeks gangguan adalah 2. 5. Dimasukkan kedalam rumus dimana Retribusi = Luas Tempat Usaha x Tarif Indeks Lingkungan x Indeks Lokasi x Indeks Gangguan, yiatu : 160 x 350 x 1,75 x 2 = Rp. 196.000, ‐ Universitas Sumatera Utara 56 Kendala Dalam Menerapkan Pelayanan Prima 22 : 1. Belum optimalnya pelaksanaan prosedur pelayanan perizinan karena izin yang diterbitkan terkadang tidak sesuai dengan Standar Operasional Pros edur SOP. Hal ini diakibatkan belum dilaksanakannya kontrol terhadap pelaksanaan SOP yang telah ditetapkan, sehingga proses penerbitan izin tidak sesuai dengan prosedur atau tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Rekaman dari pelaksanaan pekerjaan tidak ada, sehingga arsip atau dokumen yang ada tidak tertata dengan baik. Maka sulit untuk menemukan arsip yang lalu bila suatu saat diperlukan lagi. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melegalisasi usahanya. 4.2 Penerapan ISO 9001 : 2008 4.2.1 Wawancara dengan pegawai Pemaparan hasil penelitian pada bagian ini berasal dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara difokuskan untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan ISO 9001 : 2008 pada KP2T-PM Kabupaten Pakpak Bharat. Wawancara difokuskan kepada pegawai yang paling banyak terlibat dalam proses sertifikasi ISO 9001 : 2008. Informan yang berhasil diwawancarai oleh peneliti adalah : 1. Bapak Losmar Berutu, MM sebagai Top Management 22 KP2T ‐PM. Inovasi Pelayanan : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dan Sistem Pelayanan Informasi dan Pelayanan Investasi Secara Elektronik SPIPISE. 2015 Universitas Sumatera Utara 57 2. Bapak Juhri Pohan,S.Sos. sebagai Management Representatif MR 3. Bapak Marudut Situmorang, SH, MH. sebagai ketua audit internal 4. Bapak Ronald Lingga, SE. sebagai kordinator 5. Bapak Edward Sibarani sebagai Document Control DC. Berikut hasil wawancara yang diperoleh peneliti : a. “Mengapa memilih menerapkan ISO 9001 : 2008?” “Sebenarnya penerapan ISO ini sendiri adalah kebijakan dari pemerintah daerah sejak tahun 2012. Sebelumnya sudah disosialisasikan bahwa pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat akan menerapkan ISO. Jadi ada 9 SKPD yang dipilih sebagai sampel, salah satunya KP2T-PM. Yang diprioritaskan adalah SKPD yang langsung berhubungan dengan masyarakat.” Bapak Losmar Berutu b. “Bagaimana proses sertifikasi dilakukan?” “Untuk proses sertifikasi ISO, Pemerintah Daerah menyediakan pelatihan yang dilakukan secara terpisah. Setiap SKPD secara bergantian dibimbing oleh konsultan ISO dari Jakarta.” Bapak Losmar Berutu “Jadi pada awal proses sertifikasi, kami pegawai disini dibentuk jadi satu tim. Namanya Tim ISO. Setelah itu kami dibimbing bagaimana memenuhi persyaratan ISO.” Bapak Ronald Lingga “Selama pelatihan kita diajarkan bagaimana memenuhi klausul persyaratan yang diminta. Sebenarnya tidak banyak yang berubah soal sistem pelayanan. Misalnya soal SOP Standard Operational Procedur. Kalau sebelumnya prosesnya tidak Universitas Sumatera Utara 58 dijelaskan secara detail, tuntutan dari ISO setiap kegiatan pelayanan harus ditentukan waktu dan alurnya.” Bapak Marudut Situmorang “Istilahnya, kalau sebelumnya tidak ada SOP, sertifikasi ISO ini tidak akan berjalan.” Bapak Juhri Pohan “Sebenarnya tidak hanya soal waktu dan alur pelayanan, biaya pengurusan izin juga harus transparan. Selain itu setiap kegiatan harus terdokumentasi agar dapat dipertanggungjawabkan.” Bapak Edward Sibarani c. Adakah perubahan yang terjadi setelah menerapkan ISO? “Ya pasti cara kerja lebih terstruktur dan terkendali. Soal sarana juga banyak diperbaiki. Contoh kecilnya, kondisi kantor. Kalau dulu masalah kebersihan tidak terlalu diperhatikan. Tapi sekarang sudah mulai dipentingkan. Kamar mandi juga harus diperbaiki. Selain itu juga disediakan loket untuk masyarakat yang ingin mengurus izin. Sebelumnya tidak ada.” Bapak Losmar Berutu “Kalau menurut kami yang di bagian penyuluhan, yang paling berubah ya cara kerja. Kalau sebelumnya kami nggak harus buat jurnal sehabis penyuluhan. Kalau sekarang semua laporan kegiatan harus lengkap karena nanti akan diperiksa waktu pelaksanaan audit.” Bapak Ronald Lingga d. Keluhan apa yang sering diterima KP2T-PM dari masyarakat? Yang paling sering dikeluhkan itu letak kantor KP2T-PM. Karena memang kompleks perkantoran disini letaknya di atas bukit, sementara tranportasi di kabupaten ini masih jarang, belum lagi kecamatan yang letaknya cukusp jauh dari Salak ibukota Pakpak Bharat. Itu yang sering jadi alasan masyarakat kenapa tidak mengurus izin. Universitas Sumatera Utara 59 Bapak Losmar Berutu e. Apa kebijakan dari KP2T-PM untuk mengatasi keluhan tersebut? “Untuk mempermudah masyarakat, KP2T-PM bekerja sama dengan kantor camat masing-masing kecamatan. Jadi masyarakat yang ingin mengurus izin tidak perlu datang ke KP2T-PM, cukup mendatangi kantor camat masing-masing. Nanti dari pihak kecamatan yang akan mengurus ke KP2T-PM. Selain itu, saat ini KP2T-PM juga sedang merencanakan program Jemput Bola. Itu kurang lebih seperti pengurusan SIM keliling. Jadi untuk pengurusan izin yang sederhana, misalnya izin gangguan HO bisa langsung diurus dengan program ini. Jadi istilahnya kita yang langsung ke masyarakat. Bapak Losmar Berutu f. Fokus ISO 9001 : 2008 adalah kepuasan pelanggan. Bagaimana cara KP2T-PM untuk memenuhi kebutuhan pelanggan masyarakat? “Pertama, kita harus tahu dulu apa keinginan dari masyarakat. Misalnya soal letak kantor yang terlalu jauh tadi. Kemudian kita buat inovasi, ya program Jemput Bola itu. Karena ISO juga menuntut adanya inovasi dalam pelayanan. Selain itu KP2T-PM juga menyediakan kotak saran, di website KP2T-PM juga menerima pengaduan. Saran-saran yang diterima kemudian dibahas dalam rapat. Dari hasil IKMIndeks Kepuasan Masyarakat juga membantu sebenarnya. Jadi setiap tahunnya KP2T-PM mengadakan survey kepuasan masyarakat, hasilnya jadi masukan untuk KP2T-PM” Bapak Losmar Berutu “Yang paling penting masyarakat tahu informasi tentang pengurusan izin. Jadi kami sering sosialisasi terutama ke toko-toko yang belum mengurus izin.” Bapak Ronald Lingga “Soal transparansi biaya dan waktu sebenarnya yang penting. Jadi KP2T-PM sudah menetapkan rincian biaya dan waktu pengurusan untuk setiap izin. Kita buat semua di website. Formulirnya juga bisa didownload sendiri.” Bapak Marudut Stumorang g. Adakah kendala atau kesulitan dalam menerapkan ISO? Universitas Sumatera Utara 60 “Cara kerja. Belum terbiasa dengan segala sesuatu harus terdokumentasi.” Bapak Ronald Lingga “Sebenarnya agak jadi beban. Karena setiap hal harus dicatat.” Bapak Juhri Pohan “Sebagai Document Control yang agak susah memastikan setiap berkas lengkap, agar bisa lulus audit nantinya.” Bapak Edward Sibarani Berikut tahapan penerapan ISO 9001 : 2008 pada KP2T-PM : 1 Pembentukan Tim ISO Data ini diperoleh dari Document Control DC Tim ISO KP2T-PM Pakpak Bharat mengenai klausul yang harus dipenuhi oleh KP2T-PM dalam menerapkan ISO 9001 : 2008. Sebelum menerapkan ISO 9001 : 2008, dibentuk suatu tim yang bertugas untuk mempersiapkan organisasi dalam proses sertifikasi. Berikut susunan anggota Tim ISO pada KP2T-PM : Universitas Sumatera Utara 61 SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN TIM ISO 9001 : 2008 KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN PAKPAK BHARAT NO JABATAN NAMA PEJABAT ANGGOTA KETERANGAN 1 TOP MANAGEMENT LOSMAR BERUTU, MM KEPALA KANTOR 2. MANAJEMEN REPRENSENTATIF MR JUHRI A.I POHAN,S.Sos Plh.Kasubbag Tata Usaha Koordinator Ronal H. Lingga,SE Pengadministrasi Penyuluh Document control Anggota 1. Edward D.P Sibarani,SE 2. Arapenta Sebayang, SE 3. Sabar Simanjuntak, S.AP 1. Ferry Sariandi Berutu,AM.d 2. Dormian M Sihotang, AM.d 3. Rumondang Purba, AM.d 4. Enny Kudadiri 5. Benson Situmorang 1. Pengadministrasi Penyuluh 2. Pengadministrasi Permodalan 3. Pengumpul Data Permodalan dan Investasi 1. Pengadministrasi Keuangan 2. Pengadministrasi Penerbit Izin 3. Pengumpul Data Arsip Perizinan yang telah ditetapkan 4. Pengadministrasi Daftar gaji 5.Pengumpul Bahan Promosi 3 Audit internal Ketua Anggota Marudut Situmorang,SH.MH 1. Dameria Situmorang, AM.d 2. Kartini Berutu 3. Aida Nirwani Silalahi, AM.d 4. Lampita Silaban KASI PERIZINAN 1. Auditor Subbag Tata Usaha 2. Auditor Seksi Perizinan 3. Auditor Seksi Penanaman Modal 4. Auditor Seksi Informasi Penyuluhan 2 Penyesuaian Klausul ISO 9001 : 2008 Melalui bimbingan konsultan, tim ISO KP2T-PM melakukan penyesuaian dan pemenuhan persyaratan yang dituntut oleh ISO melalui 8 klausul yang ada. Berikut klausul yang harus dipenuhi oleh KP2T-PM agar dapat memperoleh sertifikasi ISO : Universitas Sumatera Utara 62

1. Klausul 1 : Ruang Lingkup

2. Klausul 2 : Rujukan Normatif 3. Klausul 3 : Istilah dan definisi

Klausul ‐ hanya bersifat sebagai pengantar dalam SO : . Dalam tiga klausul pertama ini belum ada persyaratan yang harus dipenuhi. anya saja, klausul . menjelaskan bahwa klausul ‐ wajib untuk dipenuhi, kecuali klausul jika memang tidak berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

4. Klausul 4 : Sistem Manajemen Mutu

4.1. Persyaratan umum

Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan secara terus menerus memperbaiki efektivitasnya sesuai dengan syarat standar. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal harus : a. menetapkan proses‐proses yang diperlukan dalam sistem manajemen mutu dan menerapkannya di seluruh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal b. menetapkan rangkaian dan interaksi proses tersebut c. menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan pengoperasian dan pengendalian proses tersebut efektif d. memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk pengoperasian dan pemantauan proses tersebut e. memantau, mengukur dimana perlu dan menganalisis proses proses tersebut f. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil seperti direncanakan dan perbaikan berkelanjutan proses tersebut. 4.2 Persyaratan Dokumentasi 4.2.1