15
Universitas John Hopkins. Menurut Slavin 2010: 143 metode ini merupakan salah satu metode kooperatif yang paling sederhana, dan model yang paling baik
bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Menurut Isjoni 2011: 51 metode STAD merupakan salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
1. Karakteristik Metode Kooperatif STAD
Metode kooperatif STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim Slavin,
2010: 143 a
Presentasi Kelas Pengajar menyajikan materi melalui presentasi di dalam kelas. Penyajian
materi dapat dilakukan secara klasikal atau dapat juga dilakukan dengan menambahkan media audiovisual.
b Tim
Tim dibangun secara heterogen terdiri dari empat atau lima siswa. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar
belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Kegiatan dalam tim ini meliputi: pembahasan
16
permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila dari anggota.
c Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode pengajar memberikan presentasi materi
dan praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual dan tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
d Skor Kemajuan Individual.
Skor diberikan kepada siswa dari penilaian kuis individual yang selanjutnya dikumpulkan untuk tim.
e Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan penghargaan jika skor mereka mencapai criteria tertentu.
Menurut Slavin dalam Isjoni 2011: 51, pembelajaran menggunakan metode kooperatif STAD mempunyai lima tahapan yang meliputi: tahap
penyajian materi, tahap kerja kelompok, tahap tes individual, tahap penghitungan skor perkembangan individual dan tahap pemberian penghargaan kelompok.
Penghitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya Slavin,
2010:159. Nilai perkembangan individu dapat dihitung dengan menggunakan tabel di bawah ini.
17
Tabel 2.2 Kriteria Poin Kemajuan
Skor Kuis Poin Kemajuan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5
10 - 10 poin dibawah skor awal
10
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30
Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal
30 Slavin, 2010:159
E. Pembelajaran Konvensional