12
berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dengan melalui struktur penghargaan kooperatif akan
belajar saling menghargai satu sama lain. 3. Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh
siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
C. Metode Kooperatif Berpikir Berpasangan Berbagi
Metode kooperatif Berpikir Berpasangan Berbagi atau Think Pair Share TPS adalah salah satu metode berdasar teori konstruktivisme yang merupakan
paduan antara belajar secara kelompok dan mandiri dimana siswa diberi kesempatan untuk berpikir secara individual dan kemudian bersama dengan teman
sekelasnya saling memberikan ide tentang permasalahan yang diberikan oleh pengajar sebelumnya.
Metode kooperatif Berpikir Berpasangan Berbagi dikembangkan oleh Frank
Lyman 1985 dan para koleganya di Universitas Maryland. Pemberian waktu berpikir meningkatkan kualitas respon siswa dan menjadi terlibat secara aktif
dalam menemukan solusi permasalahan yang disajikan. Selain itu, pengajar dapat mengurangi masalah dari adanya siswa yang mengobrol, karena tiap siswa
memiliki tugas untuk dikerjakan sendiri.
1. Karakteristik Metode Kooperatif TPS
13
Metode kooperatif Berpikir Berpasangan Berbagi mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu: think berpikir secara individual, pair berpasangan
dengan teman sebangku, dan share berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas Slavin, 2010: 257
a Berpikir Think
Kelebihan dari tahap ini adalah adanya “think time” atau waktu berpikir
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir mengenai jawaban mereka sendiri sebelum pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa lain.
b Berpasangan Pair
Pengajar meminta para siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat
menghasilkan jawaban bersama. c
Berbagi Share Pada langkah akhir ini guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk
berbagi hasil pemikiran mereka dengan pasangan lain atau dengan seluruh kelas. Langkah ini merupakan penyempurnaan dari langkah-langkah sebelumnya, dalam
arti bahwa langkah ini menolong agar semua kelompok menjadi lebih memahami mengenai pemecahan masalah yang diberikan berdasarkan penjelasan kelompok
yang lain. Ada lima langkah syntaks kegiatan pembelajaran metode kooperatif TPS,
dengan tiga langkah utama yang juga sebagai ciri khas dari metode kooperatif ini
14
yaitu think, pair, dan share. Lima langkah dalam pembelajaran syntaks metode kooperatif TPS yaitu sebagai berikut : tahap pendahuluan, tahap think, tahap pair,
tahap share, dan tahap penutup. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Syntaks Metode Think Pair Share
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1
Pendahuluan Pengajar menjelaskan aturan main dan batasan waktu untuk tiap
kegiatan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
Pengajar menjelaskan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa
Tahap 2
Berpikir Think
Pengajar menggali pengetahuan awal siswa melalui kegiatan demonstrasi
Pengajar memberikan Lembar Kerja Siswa LKS kepada seluruh siswa
Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu
Tahap 3
Berpasangan Pair
Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas
yang telah dikerjakan
Tahap 4
Berbagi Share
Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas dengan dipandu oleh pengajar.
Tahap 5
Penutup Pengambilan kesimpulan
Siswa dinilai secara individu dan kelompok
D. Metode Kooperatif Pembagian Pencapaian Tim Siswa