Model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan keunggulan yang dimilikinya Wina,
2006: 188, diantaranya : 1
Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan. 2
Dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara waktu yang dimiliki terbatas.
3 Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Disamping memiliki keunggulan, metode konvensional juga mempunyai kelemahan Wina, 2006: 189 diantaranya:
1 Metode konvensional hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. 2
Tidak dapat melayani perbedaan setiap individu. 3
Sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal sosialisasi, hubungan interpersonal serta kemampuan berpikir kritis.
4 Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu
menguasai bahan yang diajarkan
2.1.4. Modalitas VAK Visual, Auditorial, Kinestetik
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam belajar di sekolah, dan dalam situasi antar pribadi. Gaya belajar merupakan cara seseorang
dalam mempelajari informasi baru. Setiap orang mempunyai gaya yang berbeda dalam menyerap informasi tersebut. Oleh karena itu, jika seseorang menyadari
bagaimana gayanya dalam menyerap dan mengolah informasi, maka dapat menjadikan belajar dan menyerap informasi lebih mudah dengan gayanya sendiri.
Secara umum ada dua kategori utama tentang bagaimana seseorang belajar. Pertama, bagaimana seseorang menyerap informasi dengan mudah modalitas
dan kedua, cara seseorang mengatur dan mengolah informasi tersebut. Modalitas belajar seseorang dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu modalitas
visual, auditorial dan kinestetik. De Porter dan Hernacki, 1999:112. Pendekatan modalitas VAK merupakan suatu bentuk pendekatan pembelajaran dengan
menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua modalitas yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.
Unsur-unsur dalam modalitas VAK antara lain: 1
Belajar Visual Belajar visual berarti belajar dengan cara melihat dan mengakses citra visual
yang diciptakan maupun diingat. Siswa lebih mudah belajar jika dapat “melihat” apa yang dibicarakan penceramah, buku, atau program komputer.
Pembelajar visual belajar paling baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, gambar, dan gambaran segala macam hal
ketika mereka sedang belajar. Untuk mendapatkan kemampuan visual yang kuat guru dapat meminta siswa mengamati situasi dunia nyata lalu
memikirkan serta membicarakan situasi itu, menggambarkan proses, prinsip,
atau makna yang dicontohkannya. 2 Belajar Auditorial
Belajar auditorial berarti belajar dengan cara mendengar dan mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diciptakan atau diingat. Dalam merancang
pelajaran yang menarik bagi saluran auditori yang kuat dalam diri pembelajar, dapat dilakukan dengan cara mengajak siswa membicarakan apa yang mereka
pelajari. Ajak siswa berbicara saat mereka memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai
kemampuan, menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri. 3 Belajar Kinestetik
Belajar Kinestetik berarti belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Siswa dengan modalitas kinestetik menggunakan indera peraba,
praktik, melibatkan fisik dan menggunakan serta mengerakkan tubuh sewaktu belajar. Contoh pembelajaran terlibat fisik antara lain dengan membuat model
dalam suatu proses, menciptakan piktogram besar dan periferal. Belajar bisa optimal jika ketiga modalitas visual, auditorial dan kinestetik
dapat dijangkau dalam suatu proses pembelajaran. Semakin banyak modalitas yang dilibatkan dalam proses pembelajaran secara bersamaan akan menjadikan
belajar semakin hidup, berarti dan lebih melekat DePorter dan Hernacki, 1999:86 Dengan menggunakan modalitas VAK diharapkan siswa dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah jika mereka secara simultan menggerakkan sesuatu K untuk menghasilkan grafik atau diagram sambil
membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan A.
2.1.5. Penggunaan CD dalam Pembelajaran berbasis masalah