Model Pembelajaran Kooperatif Deskipsi Teoritis 1

2.1.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran Kooperatif dengan berbagai tipe sangat menarik perhatian para guru di sekolah atau tempat-tempat pelatihan, karena model pembelajaran kooperatif memiliki banyak kelebihan dibanding model-model pembelajaran yang telah dikenal sebelumnya. Model pembelajaran kooperatif berbasis kerjasama antar individu dalam kelompok dan saling ketergantungan antar anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif dengan berbagai tipe dikembangkan berlandaskan teori belajar Constructivism Konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir filosofis pendekatan konsep dalam pembelajaran. Menurut teori belajar ini, pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperoleh melalui konteks yang terbatas sempit dan tidak datang sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat, melainkan manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Model pembelajaran kooperatrif juga dapat memberikan pengalaman belajar dan kecakapan hidup life skill, karena terbukti mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa secara individu dan membangun kerjasama antar anggota dalam kelompok. Pengalaman belajar menggali informasi dan mengolah informasi secara mandiri dapat menanamkan kebiasaan siswa membaca atau mencari informasi dari berbagai sumber belajar, tidak bergantung pada guru dan tidak mengganggap guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran bersama-sama dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru Pahyono, 2004. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam cooperative learning agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif yaitu : Pertama, setiap siswa harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan yang bersama yang harus dicapai. Kedua, mereka menyadari bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah kelompok yang menjadi tanggungjawab bersama. Ketiga, untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa harus berinteraksi satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kelompoknya Tim MKPBM Jur. Pend. Matematika UPI, 2001 : 218. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif diperlukan interaksi antar siswa. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan tugas dari guru, para siswa perlu berdiskusi, termasuk mengemukakan pendapatnya yang dapat dipahami oleh anggota lainnya, sehingga anggota tersebut dapat meningkatkan kemampuan intelektualnya. Dalam hal ini, guru cukup menyediakan lembar kerja LKS untuk dikerjakan secara kelompok, memantau kerjasama kelompok, mengarahkan diskusi, memberikan bimbingan kepada kelompok yang memerlukan dan validasi hasil kerja kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui kemampuan proses, siswa belajar dalam kelompok kecil yang kemampuannya heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu dalam memahami suatu bahan ajar. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi dan saling membantu teman sekelompok mencapai ketuntasan Slavin, 1995: 73. Agar siswa dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya maka mereka perlu diajari kemampuan-kemampuan kooperatif sebagai berikut. 1 Berada dalam tugas 2 Membagi giliran dan berbagi tugas 3 Mendorong partisipasi 4 Mendengarkan dengan aktif 5 Bertanya

2.1.3.3. Model Pembelajaran Konvensional

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEKNOLOGI BERBANTUAN CD INTERAKTIF BERORIENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STA PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS IX

0 5 129

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 37 229

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA STRATEGI MULTI LEVEL LEARNING YANG KOMPETITIF BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA

0 21 193

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN CD INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SMA KELAS X

4 30 338

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG

4 107 174

KEEFEKTIFAN PBL BERBASIS NILAI KARAKTER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

45 173 294

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning Berbantuan CD Interaktif Materi Persegi Panjang dan Persegi Kelas VII SMPN 1 Limpung Batang.

0 1 184