Fungsi Penilaian Hasil Belajar

22 22 sedang mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta harapan bagi wali murid dan guru.

2.3.4 Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi dari penilaian hasil belajar adalah sebagai alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, umpan balik proses belajar mengajar, serta dasar penyusunan laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tua Depdiknas, 2008:7-8. Menurut Suharsimi 2002:10 menyebutkan tujuan dan fungsi dari penelitian adalah untuk: 1. Penilaian berfungsi sebagai selektif. 2. Penilaian berfungsi diagnostik, penilaian dapat digunakan guru untuk mengetahui kelemahan siswa. 3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan. 4. Penilaian berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan. Penilaian hasil belajar siswa ini memerlukan suatu standar penilaian yakni cara yang digunakan dalam menentukan derajat keberhasilan hasil penilaian sehingga dapat diketahui kedudukan siswa, apakah ia telah menguasai tujuan pembelajaran atau belum. Standar penilaian hasil belajar menurut Depdiknas 2008 umumnya dikategorikan menjadi 2, yaitu : 1. Standar Penilaian Acuan Norma PAN Penilain Acuan Norma PAN adalah penilaian yang menggunakan acuan pada rata-rata kelompok. Norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan 23 23 derajat hasil seorang siswa selalu dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga ketegori hasil belajar, yakni hasil siswa di atas rata -rata kelas, berkisar pada rata-rata kelas, dan hasil siswa yang berada di bawah rata-rata kelas. 2. Standar Penilaian Acuan Patokan PAP Penilaian Acuan Patokan PAP adalah penilaian yang menggunakan acuan pada tujuan pembelajaran atau Pokok yang harus dikuasai siswa. Derajat keberhasilan siswa dibandingkan dibandingkan dengan tujuan atau Pokok yang seharusnya dicapai dan dikuasai siswa bukan dibandingkan dengan hasil kelompoknya. Penilaian ini menetapkan kriteria minimal yang harus dicapai atau dikuasai siswa. Kriteria minimal yang biasa digunakan adalah 80 dari tujuan ataau Pokok yang seharusnya dikuasai siswa. Makin tinggi kriterianya makin baik mutu pendidikan yang dihasilkan. Standar penilaian acuan patokan berbasis pada konsep belajar tuntas atau mastery learning. Artinya setiap siswa harus mencapai ketuntasan belajar yang diindikasikan oleh penguasaan materi ajar minimalmencapai kriteria yang telah ditetapkan. Jika siswa belum mencapai kriteria tersebut maka siswa belum dinyatakan berhasil dan harus menempuh ujian kembali. Menurut Suharsimi 2002:53 “Alat yang digunakan dalam penilaian hasil belajar bisa ditempuh melalui tes dan non tes ”. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang ditentukan. Bentuk tes yang digunakan dalam penilaian adalah tes objektif dan tes subjektif atau tes uraian. 24 24

2.4 Metode Pembelajaran