107 5
Pemalu 36
65 46
6 Sering diejekditertawakan oleh teman
24 28
44 7
Kawan-kawan banyak yang nakal 31
53 45
8 Sering sakit
23 26
29 9
Memerlukan bantuan dalam belajar 39
16 37
10 Termasuk anak kurang pandai
35 60
54 Murid-murid seperti di atas, perlu mendapat bantuan dari guru agar mereka dapat
melaksanakan kegiatan belajar secara baik dan terarah. Masalah-masalah tersebut tidak selalu dapat harus diselesaikan dalam situasi belajar-mengajar di kelas, melainkan
memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi proses pembelajaran.
2. Identifikasi Murid yang Diperkirakan Mengalami Masalah Belajar
Murid yang mengalami masalah belajar, dapat diidentifikasi melalui tes hasil belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar.
a. Tes Hasil Belajar.
Tes hasil belajar adalah alat yang disusun untuk mengungkapkan kapan sejauh mana murid telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya.
Murid-murid dikatakan telah mencapai tujuan pengajaran apabila dia telah menguasai sebagian besar materi yang berhubungan dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Ketentuan ini merupakan penerapan dari belajar tuntas mastery learning yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap murid dapat mencapai hasil belajar sesuai yang
diharapkan jika diberi waktu yang cukup dan bimbingan yang memadai untuk mempelajari bahan yang disajikan. Ketentuan penguasaan bahan ditentukan dengan
menetapkan patokan, yaitu persentase minimal yang harus dicapai oleh murid yang belum menguasai bahan pelajaran sesuai dengan patokan yang ditetapkan, dikatakan
sebagai murid yang belum menguasai tujuan pengajaran. Murid yang seperti ini digolongkan sebagai murid yang mengalami masalah belajar dan memerlukan bantuan
khusus, sedangkan murid yang sudah menguasai secara tuntas semua bahan-bahan yang disajikan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir, digolongkan sebagai murid yang
sangat cepat dalam belajar. Mereka ini patut untuk mendapatkan pelajaran tambahan.
108
b. Tes Kemampuan Dasar.
Setiap murid mempunyai kemampuan dasar atau kecerdasan tertentu. Tingkat kemampuan ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan menggunakan tes kecerdasan
yang sudah baku. Diasumsikan bahwa anak normal, memiliki tingkat kecerdasan IQ antara 90-109. Hasil yang dicapai murid hendaknya dapat mencerminkan tingkat
kemampuan yang dimilikinya. Murid yang kemampuan dasarnya tinggi akan mencapai hasil belajar yang tinggi pula. Bilamana seseorang murid mencapai hasil belajar lebih
rendah dari tingkat kecerdasan yang dimilikinya, maka murid yang bersangkutan digolongkan sebagai yang mengalami masalah belajar.
c. Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar.