1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karang Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Hal ini di
dukung oleh letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Salah satu hasil tangkapan utama para nelayan dalam beberapa tahun terakhir di lokasi ini
adalah keong macan. Kegiatan penangkapan keong macan ini dilakukan setelah adanya permintaan dari perusahaan pengumpul kerang yang ada di Jakarta. Hal ini di
karenakan keong macan memiliki harga yang cukup tinggi. Selain itu juga fishing ground
dari keong macan dekat dengan Desa Karang Serang. Permintaan akan keong macan makin hari makin meningkat dengan harga yang terus meningkat dari harga
Rp 8.000 hingga sekarang mencapai Rp 35.000 untuk setiap kilogramnya dari bakul ke pengumpul.
Keong macan merupakan gastropoda yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena keong macan merupakan salah satu komoditas ekspor dengan negara tujuan
utama adalah negara-negara di Asia, seperti Thailand, Taiwan, Singapura, Hongkong dan Malaysia Yulianda et al., 2000. Permintaan pasar ekspor yang tinggi untuk
konsumsi disebabkan karena dagingnya banyak mengandung protein, kandungan lendir yang sedikit, rasanya enak dan mudah dalam pengelolaannya. Habitat keong
macan menyukai dasar pasir berlumpur Dharma, 1988. Usaha pemanfaatan keong macan di Karang Serang menggunakan alat tangkap
bubu. Bubu termasuk alat tangkap yang pasif, dimana dalam pengoperasiannya menunggu ikan atau biota air masuk kedalam alat tangkap tersebut. Bubu keong
macan yang dioperasikan di Perairan Karang Serang termasuk bubu dasar ground fishpot
dan terbuat dari anyaman bambu. Dalam upaya mengefektifkan usaha penangkapan bubu keong macan di Karang
Serang, perlu mengetahui hubungan faktor-faktor produksi alat tangkap ini terhadap produksinya. Telah banyak dilakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
pemanfaatan sumberdaya keong macan diantaranya mengenai seleksi umpan bubu
keong macan Rizqi, 2003, pengaruh jenis umpan dan lama perendaman terhadap hasil tangkapan keong macan Zein, 2003; Aristiani, 2004, perbandingan hasil
tangkapan keong macan antara bubu Karang Serang dan bubu Pelabuhan Ratu Lismawati, 2005. Namun hingga kini, belum ditemukan penelitian mengenai
analisis hubungan faktor-faktor produksi terhadap produksinya pada unit penangkapan bubu keong macan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji masalah faktor- faktor produksi yang mempengaruhi unit penangkapan bubu keong macan di Karang
Serang, yang diharapkan dapat berguna, sebagai bahan informasi dasar untuk pengembangan perikanan keong macan di Karang Serang.
1.2 Tujuan