Rumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Teori

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor sosial apa saja yang kontributif pada pola interaksi sosial masyarakat pemukiman kumuh ? 2. Bagaimana pola interaksi yang terjadi pada masyarakat pemukiman kumuh tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian

Didalam sebuah penelitian, memang membutuhkan cara pandang tujuan. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor sosial yang kontributif pada pola interaksi sosial masyarakat pemukiman kumuh tersebut. 2. untuk mengetahui bagaimana pola interaksi yang terjadi di pemukiman kumuh tersebut.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori, menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pola interaksi internal masyarakat pemukiman kumuh kepada penulis dan juga pembaca serta dapat memberikan sumbangan bagi ilmu sosial lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan kajian ilmiah bagi penulis dan mampu juga sebagai referensi dan rujukan penelitian yang terkait dalam penitian ini.

1.5. Kerangka Teori

Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dengan individu,individu dengan suatu kelompok, suatu kelompok dengan kelompok lain. Interaksi berasal dari kata action yang berarti tindakan, inter artinya berbalas-balasan. Interaksi sosial dapat disebut juga proses orang-orang yang berkomunikasi, saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi dapat terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi. Jadi, interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Interaksi terjadi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok. Yang terpenting dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik. Interaksi tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi syarat yaitu kontak dan komunikasi. Interaksi sosial dapat kita lihat secara nyata diinstitusi keluarga. http:www.scribd.comdoc12892816Interaksi- Sosial diakses pada tanggal 10 Mei 2011, pukul 13.05 wib. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis 1998 di dalam Universitas Sumatera Utara keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. http:id.wikipedia.orgwikiKeluarga diakses pada tanggal 10 Mei 2011, pukul 12.59. Fungsi keluarga beberapa diantaranya adalah untuk mengatur penyaluran dorongan seks; reproduksi berupa pengembangan keturunan pun selalu dibatasi dengan aturan yang menempatkan kegiatan ini dalam keluarga; keluarga berfungsi untuk menyosialisasikan anggota baru masyarakat sehingga dapat memerankan apa yang diharapkan darinya,keluarga mempunyai fungsi afeksi yaitu keluarga memberikan cinta kasih kepada seorang anak; keluarga memberikan status kepada seorang anak bukan hanya status yang diperoleh seperti status yang terkait dengan jenis kelamin, urutan kelahiran dan hubungan kekerabatan tetapi juga termasuk di dalamnya status yang diperoleh orang tua yaitu status kelas sosial tertentu; keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Sunarto 2004: 64. Intitusi keluarga merupakan ruang lingkup yang dapat kita lihat terjadinya interaksi sosial. Selain itu, ruang lingkup lain yang dapat kita lihat terjadinya interaksi sosial adalah masyarakat. Marion Levy mengemukakan empat kriteria yang perlu dipenuhi agar dapat disebut masyarakat yaitu kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu, rekrutmen seluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi, kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama bersama, adanya sistem tindakan utama yang bersifat Universitas Sumatera Utara swasembada. Inkeles mengemukakan suatu kelompok hanya dapat kita namakan masyarakat bila kelompok tersebut memenuhi kriteria tersebut atau bila kelompok tersebut dapat bertahan stabil untuk beberapa generasi walaupun sama sekali tidak ada orang atau kelompok lain di luar kelompok tersebut. Seseorang tokoh sosiologi modern, Talcott Parsons pun merumuskan kriteria adanya masyarakat. Menurutnya masyarakat ialah suatu sistem sosial yang swasembada, melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis dan serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Seorang tokoh sosiologi modern Edward Shils, pun menekankan pada aspek pemenuhan keperluan sendirin dibaginya dalam tiga komponen: pengaturan diri, reproduksi sendiri, dan penciptaan diri. Dari berbagai rumusan ini Nampak bahwa konsep masyarakat mempunyai makna khusus, dan bahwa berbeda dengan penggunaan kata masyarakat dalam bahasa sehari-hari, dalam sosiologi tidak semua kelompok dapat disebut masyarakat. Sunarto 2004: 54

1.6. Defenisi Konsep