ix
b. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output
SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square
yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik
jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
Tabel 4.9 Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.856
a
.733 .731
2.63644 a. Predictors: Constant, product_placement
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16.0 2011
a. Nilai R sebesar 0.856 sama dengan 85,6 yang menunjukkan bahwa
hubungan antara product placement X terhadap variabel persepsi konsumen Y pada pusat produk Apple dengan studi kasus pada mahasiswa Universitas
Sumatera Utara Pada Tahun 2011 hubungannya sangat erat. b.
Nilai R Square 0,733 berarti 73,3 persepsi konsumen dapat dijelaskan oleh product placement. Sedangkan sisanya 26,7 dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
ix c.
Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2,63644 Semakin kecil
Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa product placement yang dilakukan produk Apple pada film Iron Man 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh teori Belch dan Belch 2004:450 dimana tingginya kegiatan product placement dalam
komunikasi merek produk industri mengindikasikan bahwa pengiklan menggunakan teknik ini di dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
sebuah merek. Dalam hal ini produk Apple menempatkan produknya pada film Iron Man 2 untuk menumbuhkan persepsi para konsumen bahwa produk yang
mereka hasilkan adalah produk canggih dan eksklusif seperti digunakan oleh Tony Stark yang merupakan seorang ilmuwan kaya raya dalam menciptakan baju
pakaian perang dari besi. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu
rangsangan yang sama. Adalah tugas pemasar untuk memberikan stimuli-stimuli positif tentang produk mereka kepada para konsumen. Melalui product placement,
pemasar berusaha menunjukkan bahwa produk seolah-olah merupakan bagian dari cerita skenario sebuah acara televise, film, games, dsb. Karena itulah maka
pemasar harus berhati-hati dalam memposisikan produknya agar memperoleh perhatian dari penonton, bila tidak maka usaha yang mereka lakukan akan
Universitas Sumatera Utara
ix menjadi sia-sia karena tidak diperhatikan oleh penonton. Bila diposisikan secara
tepat, product placement dapat menguatkan dan merubah persepsi konsumen terhadap produk.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Sitorus 2010 yang membuktikan bahwa variabel
product placement berpengaruh positif terhadap sikap konsumen atas merek Gery Chocolatos dalam acara Take Me out Indonesia. Namun terdapat perbedaan pada
penelitian ini karena variabel dependen yang digunakan adalah persepsi konsumen. Penelitian terdahulu berikutnya oleh Kuntarno 2007 hanya dijadikan
sebagai dasar ilmu mengenai penelitian tentang product placement karena penelitian tersebut menggunakan skala yang berbeda dengan penelitian ini.
Penelitian di lapangan yang dilakukan peneliti terhadap responden mahasiswa Universitas Sumatera Utara memiliki persepsi yang positif terhadap
produk Apple sebagai produk yang berseni, canggih serta eksklusif. Hal ini disebabkan oleh kemampuan produk-produknya untuk menunjukkan performa
yang mumpuni di kelasnya dengan desain-desain yang menarik minat konsumen serta pemakainya yang pada umumnya para eksekutif dan para ahli teknologi.
Hal-hal inilah yang memunculkan persepsi konsumen terhadap produk Apple sebagai produk yang berkualitas dibanding produk sejenis lainnya.
Dari hasil penelitian pada tabel 4.5 dapat diketahui pada pernyataan keempat bahwa dari 138 responden terdapat 62,3 menyatakan setuju bahwa
upaya yang dilakukan Apple dalam film Iron Man 2 adalah upaya Apple untuk menunjukkan kecanggihannya, hal ini menunjukkan bahwa upaya product
Universitas Sumatera Utara
ix placement Apple pada film Iron Man 2 yang ditampilkan pada beberapa adegan,
berhasil menangkap perhatian responden dan berhasil menumbuhkan persepsi pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara bahwa produk Apple merupakan
produk canggih, karena digunakan oleh seorang ilmuwan kaya dalam membuat baju perang dari besi untuk melawan kejahatan.
Dari pernyataan lima, dari 138 responden, 63,8 menyatakan sangat setuju bahwa upaya yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2 adalah
untuk menunjukkan keeksklusifannya. Hal ini menunjukkan bahwa produk Apple berhasil menumbuhkan persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara bahwa
produk mereka adalah produk yang eksklusif, hal ini ditunjukkan dalam pemakaian produk Apple pada film Iron Man 2 yang digunakan oleh seorang
ilmuwan kaya raya pemilik perusahaan teknologi mutakhirTony Stark dan terlihat juga saat digunakan oleh seorang mitra Tony Stark yang merupakan
seorang pemilik perusahaan kemitraan Tony Stark. Dari pernyataan lima belas, dari 138 responden, 63 responden setuju
lebih memperhatikan produk Apple dibanding produk sejenis di dalam film Iron Man 2. Hal ini menunjukkan bahwa product placement yang dilakukan oleh
produk Apple mendapat perhatian khusus dari mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Dari perhatian mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tinggi terhadap product placement yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2,
dapat digambarkan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ix terhadap produk Apple sebagai produk yang canggih dan eksklusif dipengaruhi
oleh product placement yang dilakukan produk Apple dalam film Iron Man 2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, didapatkan hasil
formula dalam penelitian yaitu Y = 3,180 + 1,135X + e , Hal ini ini berarti bahwa setiap peningkatan pada variabel product placement produk Apple dalam film
Iron Man 2 X akan menambah intensi variabel persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara Y sebesar 1,135. Hal ini juga menunjukkan hubungan
berbanding lurus antara pelaksanaan product placement produk Apple dalam film Iron Man 2 dengan persepsi mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan metode uji F, didapatkan hasil bahwa variabel bebas product placement secara serempak memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat persepsi konsumen. Melalui pengujian koefisien determinasi R
2
diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara product placement terhadap persepsi konsumen
merupakan hubungan yang erat.
Universitas Sumatera Utara
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel product placement produk Apple dalam film Iron Man
2 X berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara Y. Hal ini dapat
dilihat dari tanggapan yang positif oleh para mahasiswa tentang product placement yang dilakukan produk Apple dalam film
Iron Man 2 yang berhasil mempersepsikan bahwa produk Apple sebagai produk yang canggih dan eksklusif dari adegan-
adegan yang memunculkan produk mereka dalam film Iron Man 2 dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan secara
serempak variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
2. Melalui hasil analisis sebesar 73,3 variabel persepsi
mahasiswa Universitas Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh product placement produk Apple dalam film Iron Man 2.
Sedangkan sisanya 26,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara