Tabel 4.4. Identitas Responden Berdasarkan Pangkat Golongan No Golongan
Frekwensi Persentase
1 III A – III D
10 20
2 II A – II D
7 12,5
3 Honorer 9 15
4 Masyarakat 24 52,5
JUMLAH 50 100
Sumber data : Hasil Survey Lapangan 2008
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 50 orang dianataranya pegawai dan masyarakat berdasarkan golongan, golongan
III A – III D yaitu sebanyak 10 orang 20 , golongan II A – II D berjumlah 7 orang 12,5 , honorer berjumlah 9 Orang 15 , dan masyarakat berjumlah 24 0rang 52,5 .
Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang dan perumusan masalah dalam penelitian ini, bahwa kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur masih belum
sesuai dengan apa yang diharapkan. Sementara itu kinerja yang dimaksud adalah responsibilitas aparatur dalam memberikan pelayanan, produktifitas kerja aparatur dan
kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk membahas permasalahan tersebut, telah dilakukan survey terhadap responden penelitian yang akan dibahas dalam bab ini.
4.1.2. Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur Kota Medan.
Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dilakukan oleh seseorang, yang dalam hal ini adalah Aparatur Pemerintahan Kecamatan Medan Timur dalam memberikan pelayanan.
Kantor Camat merupakan salah satu organisasi pemerintah yang berada ditengah – tengah masyarakat dan salah satu fungsinya adalah pelayanan publik. Pelayanan publik
merupakan kunci utama keberhasilan Aparatur Pemerintah dalam melaksanakan fungsinya sebagai organisasi pelayanan publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja birokrasi
Universitas Sumatera Utara
berada pada taraf yang kurang baik. Hal ini terutama terlihat pada semua variabel penelitian, yakni, efesiensi organisasi, kerjasama tim, dan hubungan antara pimpinan dengan bawahan.
Faktor penghambat kinerja birokrasi antara lain; tingkat kerjasama yang tidak solid artinya sering terjadi tumpang tindih pertentangan kebijakan, hubungan vertical dan horizontal yang
tidak harmonis, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dan pengawasan dari masyarakat. Faktor penghambat antara lain, alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai relatif
rendah, kurangnya inisiatif dari dinas untuk menyusun program pengembangan pegawai, pola pengembangan pegawai saat ini masih sangat sentralistik, inisiatif pegawai untuk
mengembangkan diri masih rendah; dan jangkauan wilayah kerja dinas yang luas dibandingkan dengan jumlah pegawai yang dimiliki, sehingga mempersulit pengontrolan.
Untuk melihat kinerja ditentukan oleh beberapa faktor : 1.
Responsibilitas aparatur Pemerintah 2.
Produktivitas Kerja Aparatur Pemerintah 3.
Kualitas pelayanan Aparatur Pemerintah.
1. Responsibilitas Aparatur Responsibilitas merupakan daya tangkap setiap aparatur pemerintahan kecamatan
Medan Timur yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terutama dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat . Setiap aparatur pemerintah harus dapat membedakan dan
menjalankan setiap tugas dan fungsi pokoknya, dapat membedakan yang mendesak dan yang penting, artinya setiap aparatur pemerintah yang responsif adalah aparatur yang dapat
memenuhi apapun keinginan masyarakat dalam konteks pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan semaksimal mungkin.
Hasil penelitian dan survey yang dilakukan peneliti terhadap responden tentang responsibilitas aparatur pemerintahan kecamatan medan timur adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Frekwensi Tanggapan Responden tentang Responsiblitas Aparatur Pemerintah
No Klarifikasi Tanggapan
Frekwensi Persentase
1 Baik 6
7,50 2
Kurang Baik 30
67,50 3
Tidak Baik 14
25,00 JUMLAH 50
100 Sumber data : Tabulasi 2008
Hasil survey lapangan yang dilakukan terhadap 50 orang responden tentang responsibilitas aparatur pemerintahan kecamatan medan timur sebagaimana yang terlihat
dalam tabel di atas menunjukkan bahwa sebahagian besar responden mengatakan kurang baik sebesar 67,50 atau sekitar 30 orang sementara yang mengatakan baik hanya 7,50
atau hanya 6 orang dan yang menanggapi tidak baik ada 25 atau sekitar 14 orang. Berdasarkan hasil survey tersebut diperoleh gambaran bahwa sebahagian besar
aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur belum terlalu merespon terhadap kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya artinya kemampuan mereka
dalam memilih dan memilah mana pelayanan yang urgen atau darurat bagi masyarakat dan mana yang tidak urgen atau mendesak.
2. Produktifitas Kerja Aparatur Pemerintah Produktifitas kerja aparatur pemerintah merupakan jumlah satuan kerja yang dapat
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu oleh sesama aparatur pemerintah kecamatan Medan Timur. Seorang aparatur pemerintah yang produktif akan dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan yang dihadapinya tanpa menunda – nunda waktu. Produktifitas sesorang tidak dapat lahir dengan sendirinya melainkan dengan adanya dorongan dan lingkungan kerja yang
positif dalam berprestasi dan memiliki daya tangkap atau respon yang baik terhadap pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian dan survey yang dilaksanakan terhadap responden tentang produktivitas kerja aparatur pemerintah kecamatan medan timur dapat dilihat dari tabel
berikut ini :
Tabel 4.6. Distribusi Frekwensi tentang Produktifitas Kerja Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur
No Klasifikasi Tanggapan
Frekwensi Persentase
1 Baik 13
25,50 2
Kurang Baik 23
50,00 3
Tidak baik 14
25,00 JUMLAH 50
100 Sumber data : Tabulasi 2008
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap 50 orang responden, penelitian tentang produktifitas kerja aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur diketahui
hasilnya bahwa pada umumnya produktivitas kerja aparatur pemerintah kecamatan Medan Timur tergolong kurang baik hal ini ditanggapi oleh 23 orang responden atau sekitar 50 .
Dari hasil survey tersebut diperoleh gambaran bahwa tingkat produktivitas kerja aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur belum sesuai dengan apa yang diharapkan,
artinya pekerjaan pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan masih kurang memuaskan masyarakat. Banyak pekerjaan yang tertunda dan proses pelayanan terkadang cenderung
tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kenyataan – kenyataan lain yang terungkap dari tanggapan responden bahwa masih banyak aparatur pemerintah yang bekerja hanya sekedar
memenuhi kewajiban dan sangat sedikit pekerja yang bekerja dengan kemauan berprestasi dan meningkatkan produktivitas pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Kualitas pelayanan aparatur Muara dari responsibilitas, produktifitas kerja aparatur adalah pada kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Diharapkan dalam rangka percepatan proses dan dinamika pembangunan masyarakat dalam era otonomi daerah adalah semakin baiknya
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh aparatur pemerintahan kecamatan medan timur.
Kualitas layanan adalah kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat, terbuka, fleksibel, ramah dan sopan tanpa adanya kecenderungan yang berbelit –
belit. Hasil penelitian tentang kualitas pelayanan aparatur pemerintah kecamatan medan
timur ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.7. Distribusi Frekwensi tentang Kualitas Pelayanan Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Timur
No Klasifikasi Tanggapan
Frekwensi Persentase
1 Baik 18
37,50 2
Kurang Baik 23
50,00 3
Tidak baik 9
12,50 JUMLAH 50
100 Sumber data : Tabulasi 2008
Hasil survey lapangan yang dilakukan terhadap 50 orang responden tentang kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur diketahui bahwa
pada umumnya responden menanggapinya dengan kurang baik yaitu 23 orang atau sekitar 50,00 artinya kualitas pelayanan belum sesuai dengan standar. Kurang cepat, kurang tepat,
Universitas Sumatera Utara
kurang transparan dan masih ada responden yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur.
Sedangkan 18 orang responden atau 37,50 menyatakan kualitas pelayanan sudah baik, artinya segala proses pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan
ketentuan.
4. Kinerja aparatur pemerintahan kecamatan Medan Timur Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab terdahulu bahwa kinerja aparatur
pemerintah kecamatan merupakan tuntutan baik dari pemerintah kota maupun masyarakat itu sendiri, karena pemerintah kecamatan merupakan ujung tombak pemerintah kota dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan pemerintah kecamatan berada ditengah – tengah masyarakat serta memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
Kinerja ini sangat dibutuhkan terhadap proses peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan arti dari otonomi daerah itu
sendiri. Untuk melihat kinerja dalam penelitian ini dapat kita bagi menjadi tiga indikator
yaitu : Responsibilitas aparatur, Produktifitas Kerja aparatur dan Kualitas Pelayanan kepada masyarakat. Hasil penelitian tentang kinerja aparatur pemerintah kecamatan medan timur
kota medan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Frekwensi tentang Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan
Medan Timur No
Klasifikasi Tanggapan Frekwensi
Persentase
1 Baik 12
22,50 2
Kurang Baik 26
55,00 3
Tidak baik 13
22,50 JUMLAH 50
100 Sumber data : Tabulasi 2008
Hasil penelitian yang dilakukan dengan tiga indikator kinerja aparatur pemerintah kecamatan Medan Timur diketahui bahwa 12 orang responden atau 22,50 mengatakan
baik, 26 orang atau 55,50 responden mengatakan kurang baik dan yang mengatakan tidak baik sebanyak 12 orang responden atau sekitar 22,50 . Dari data yang terdapat pada tabel
di atas diperoleh gambaran bahwa kinerja aparatur pemerintah tergolong kedalam kinerja yang kurang baik, artinya pelaksanaan tugas dalam memberikan pelayan kepada masyarakat
belum sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu pelayanan yang cepat, tepat, transparan dan ramah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci diperoleh gambaran bahwa kurang baiknya kinerja tersebut tidak terlepas dari keadaan organisasi kecamatan Medan
Timur, karakteristik pegawai, karakteristik lingkungan dan hubungan antar sesama pegawai. Responsibilitas aparatur dimana banyak pegawai yang tidak dapat melaksanakan
tuntutan pekerjaan dengan respon yang cepat, pada umumnya mereka hanya bersifat statis menunggu instruksi atau perintah atasan dan apabila terjadi suatu masalah mereka tidak
dapat menyelesaikan atau mengatasinya sendiri, sementara produktifitas mereka cenderung bekerja apa adanya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparatur Pemerintah