akut. Pada pemeriksaan colok dubur akan teraba kelenjar prostat yang halus, lembut, membengkak dan panas.
b. Infeksi saluran kemih bagian atas Pyelonefritis
Dua puluh lima persen dari kasus cystitis yang tidak diobati, dapat berlanjut menjadi pyelonefritis, dimana terjadi peradangan pada satu atau kedua ginjal.
Pyelonefritis ditandai dengan adanya nyeri pinggang disertai adanya nyeri tekan pada ginjal, demam dengan suhu melebihi 38,3°C. Dapat pula dijumpai gejala lain seperti
menggigil, mual dan diare. Pada ginjal yang sudah mengalami hidronefrosis dapat teraba massa seperti ballon pada abdomen atas. Bakteri yang bertanggungjawab dalam
timbulnya pyelonefritis 75 adalah E.coli. Jika pyelonefritis berlangsung kronis, dapat
menyebabkan timbulnya parut pada ginjal dan penurunan fungsi dari ginjal tersebut. Ureteritis
Proses peradangan pada satu atau kedua ureter. Biasanya disebabkan karena penyebaran infeksi dari kandung kemih atau infeksi yang berasal dari ginjal.
Bakteri penyebab infeksi saluran kemih a. E.coli
Sekitar 90 infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E.coli terutama pada wanita muda. Infeksi bakteri ini menimbulkan gejala sering kencing, disuria, hematuria
dan piuria. Bila infeksi sudah menyebar ke saluran kemih bagian atas dapat timbul gejala nyeri pinggang. Namun tak satupun gejala-gejala ini bersifat khusus untuk infeksi E.coli.
Infeksi saluran kemih bagian atas dapat menimbulkan bakteremia yang diikuti tanda- tanda sepsis dan septik shok.
E.coli merupakan bakteri batang gram-negatif dengan ujung membulat, yang hidup normal di saluran usus manusia. Bakteri ini dapat tumbuh pada kondisi aerob dan
anaerob sehingga disebut bersifat anaerob fakultatif, walaupun pertumbuhan lebih optimum pada kondisi aerob. Bakteri ini dapat melakukan pergerakan dan tidak
menghasilkan spora. Komponen dinding sel bakteri E.coli sama dengan bakteri-bakteri yang masuk ke dalam kelompok Enterobacteriaceae dimana terdapat 3 macam antigen
yaitu antigen permukaan antigen O, antigen kapsul antigen K dan antigen Flagel
Universitas Sumatera Utara
antigen H. Ketiga antigen ini sangat penting dalam menyebabkan infeksi oleh E.coli. Antigen K pada E.coli berfungsi sebagai faktor virulensi dalam menyebabkan infeksi
saluran kemih, karena pada kapsul E.coli banyak terdapat pili-pili yang menyebabkan perlekatan dengan sel uroepitelium.
Pada perbenihan E.coli membentuk koloni yang bundar, cembung, halus dengan pinggiran yang jelas. Bakteri E.coli memiliki kemampuan memfermentasi laktosa
sehingga akan menghasilkan koloni berwarna pink koloni asam bila ditanam pada MacConkey. Isolat urin dengan cepat dapat dikenali sebagai E.coli karena terjadi
hemolisis pada agar darah, morfologi koloni yang khas dengan ”kilau” iridesen pada perbenihan EMB. Pada reaksi biokimia secara khas memberi hasil positif pada tes indol,
lisin dekarboksilase, dan peragian manitol serta membentuk gas dari glukosa. Kemampuan E.coli uropathik dalam menyebabkan infeksi saluran kemih secara
umum karena faktor virulensi seperti alpha hemolisin, pili P yang menyebabkan perlekatan bakteri pada sel uroepitelium pada reseptor digalactoside terutama pada
infeksi saluran kemih bagian atas, dan pili tipe 1 penting dalam perlekatan bakteri dengan sel uroepitelium pada kandung kemih.
Gambar 1. Persentase bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran kemih
Universitas Sumatera Utara
b. Klebsiella