menyebabkan bakteremia, pada penderita yang lemah atau pada penderita yang diinfus intravena. Proteus mirabilis dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan diduga
transmisinya melalu penggunaan kateter. Proteus vulgaris dan Morganella morganii merupakan patogen nosokomial yang penting.
Spesies Proteus menghasilkan urease, mengakibatkan hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan amonia. Oleh karena itu infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh
Proteus menyebabkan urine bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak mungkin mengasamkannya. Bakteri ini mampu bergerak cepat, inilah yang
diduga berperan dalam invasinya terhadap saluran kemih. Pada media perbenihan padat akan terlihat gambaran koloni swarming
pertumbuhan menyebar pada permukaan media, membentuk pola menyerupai lingkaran tahun pada pohon. Proteus dapat mendeaminasi fenilalanin, tumbuh pada perbenihan
kalium sianida KCN, meragikan xilosa, dan meragikan laktosa secara amat lambat atau tidak sama sekali.
e. Serratia
Serratia marcescens adalah patogen oportunistik yang biasa menyerang pasien yang dirawat di rumah sakit. Serratia menyebabkan pneumonia, infeksi saluran kemih,
bakteremia dan endokarditis terutama pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan pecandu narkotika. Bakteri ini resisten terhadap aminoglikosida dan penisilin, penderita
yang terinfeksi dapat diobati dengan sefalosporin generasi ketiga.
f. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri batang gram-negatif, dapat terlihat tunggal atau berpasangan dan kadang-kadang membentuk rantai pendek. Bakteri ini
dapat bergerak. Pseudomonas aeruginosa sering terdapat sebagai flora normal di usus. Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa bersifat aerob obligat. Pada perbenihan
membentuk koloni halus bulat dengan warna fluoresensi kehijauan. Bakteri ini sering menghasilkan piosianin, pigmen kebiru-biruan yang tak berfluoresensi, yang berdifusi ke
dalam agar. Selain menghasilkan piosianin, bakteri ini juga menghasilkan pioverdin yang berfluoresensi memberikan warna kehijauan pada agar.
Pseudomonas aeruginosa dalam biakan menghasilkan berbagai jenis koloni, sehingga memberi kesan biakan campuran dari berbagai spesies bakteri. Pada jenis koloni
Universitas Sumatera Utara
yang berbeda mempunyai aktivitas ezimatik yang berbeda dan kepekaan antimikroba yang berbeda pula.
Pseudomonas aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-42°C. Kemampuan bekteri ini tumbuh pada suhu 42°C membantu membedakan spesies ini dari spesies
Pseudomonas yang lain. Bakteri ini bersifat oksidase positif dan tidak meragikan karbohidrat.
Pseudomonas aeruginosa hanya bersifat patogen bila masuk ke daerah yang fungsi pertahanannya abnormal, misalnya bila selaput mukosa dan kulit ”robek” karena
kerusakan jaringan langsung, pada pemakaian kateter air kemih atau kateter intravena. Bakteri melekat dan membentuk kolonisasi pada selaput mukosa atau kulit, menginvasi
secara lokal, dan menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini dibantu oleh pili, enzim dan toksin yang dihasilkan oleh bakteri ini.
g. Staphylococcus