Uji Iritasi Uji Kesukaan Hedonic Test

3.6 Uji Iritasi dan Uji Kesukaan Hedonic Test

Setelah dilakukan pengujian kestabilan fisik terhadap sediaan, kemudian dilanjutkan dengan uji iritasi dan uji kesukaan Hedonic Test terhadap sediaan yang dibuat.

3.6.1 Uji Iritasi

Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan lipstik yang dibuat menggunakan ekstrak beras ketan hitam sebagai pewarna dengan maksud untuk mengetahui bahwa lipstik yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul sesaat setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan pada kulit, dan iritasi sekunder yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada kulit Ditjen POM, 1985. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka Open Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari berturut-turut untuk sediaan dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam paling tinggi, yaitu konsentrasi 10, reaksi yang terjadi diamati. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kulit merah diberi tanda +, gatal-gatal ++, bengkak +++, dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda -. Panelis uji iritasi Ditjen POM, 1985: 1. wanita Universitas Sumatera Utara 2. usia antara 20-30 tahun 3. berbadan sehat jasmani dan rokhani 4. tidak memiliki riwayat penyakit alergi 5. menyatakan kesediannya dijadikan panelis uji iritasi

3.6.2 Uji Kesukaan Hedonic Test

Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sediaan lipstik yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visual terhadap 30 orang panelis. Setiap panelis diminta untuk mengoleskan lipstik yang dibuat dengan berbagai konsentrasi ekstrak beras ketan hitam pada kulit punggung tangannya. Kemudian panelis memilih warna lipstik mana yang paling disukainya. Panelis menuliskan S bila suka dan TS bila tidak suka. Parameter pengamatan pada uji kesukaan adalah kemudahan pengolesan sediaan lipstik, bentuk, homogenitas dan intensitas warna sediaan lipstik saat dioleskan pada kulit punggung tangan. Kemudian dihitung persentase kesukaan terhadap masing- masing sediaan. Kriteria panelis Soekarto, 1981: 1. Memiliki kepekaan dan konsistensi yang tinggi. 2. Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil secara acak. Jumlah anggota penelis semakin besar semakin baik. 3. Berbadan sehat. 4. Tidak dalam keadaan tertekan. 5. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang cara-cara penilaian organoleptik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan 4.1.1 Homogenitas Sediaan Hasil pemeriksaan homogenitas menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat homogen Ditjen POM, 1979. Hasil uji dapat dilihat pada Lampiran 7 .

4.1.2 Titik Lebur Lipstik Tabel 4.1 Data Pemeriksaan Titik Lebur

Sediaan Suhu ºC 1 65 2 65 3 65 4 65 5 65 6 65 Keterangan: Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak beras ketan hitam Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 2 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 4 Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 6 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 8 Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 10 Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik melebur pada suhu 65ºC. Lipstik yang baik memiliki titik lebur sebaiknya diatas 50 o C, hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki titik lebur yang baik Vishwakarma et al, 2011. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna

34 155 71

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Formulasi substitusi tepung beras merah (Oryza nivara) dan ketan hitam (Oryza sativa glutinosa) dalam pembuatan cookies fungsional

1 18 62

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BERALKOHOL DARI RAGI TUAK DAYAK DENGAN KOMBINASI KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa)DANBERAS HITAM (Oryza sativa L.)KULTIVAR CEMPO IRENG.

1 7 19

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BERALKOHOL DARI RAGI TUAK DAYAK DENGAN KOMBINASI KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN BERAS HITAM (Oryza sativa L.) KULTIVAR CEMPO IRENG.

0 3 18

I. PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BERALKOHOL DARI RAGI TUAK DAYAK DENGAN KOMBINASI KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN BERAS HITAM (Oryza sativa L.) KULTIVAR CEMPO IRENG.

0 3 6

II. TINJAUAN PUSTAKA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BERALKOHOL DARI RAGI TUAK DAYAK DENGAN KOMBINASI KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN BERAS HITAM (Oryza sativa L.) KULTIVAR CEMPO IRENG.

1 7 45

V. SIMPULAN DAN SARAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN BERALKOHOL DARI RAGI TUAK DAYAK DENGAN KOMBINASI KETAN HITAM (Oryza sativa L. var. glutinosa) DAN BERAS HITAM (Oryza sativa L.) KULTIVAR CEMPO IRENG.

0 4 37

Pengaruh Cara Pemasakan Beras Ketan Hitam (Oryza sativa glutinosa) dan Penambahan Jahe Terhadap Karaketeristik sari Ketan Hitam Sebagai Minuman Fungsional.pdf.

0 0 10

Stabilitas Ekstrak Antosianin Beras Ketan (Oryza sativa var. glutinosa) Hitam se Proses Pemanasan dan Penyimpanan | Suhartatik | Agritech 9533 17618 1 PB

1 1 7