4.1.4 Stabilitas Sediaan Tabel 4.3 Data Pengamatan Perubahan Bentuk, Warna, dan Bau Sediaan
Keterangan: b : baik
mt : merah tua
p : putih bk
: bau khas mm : merah muda
m : merah Hasil uji stabilitas sediaan lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan
yang dibuat tetap stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar selama 30 hari pengamatan. Parameter yang diamati dalam uji kestabilan fisik ini meliputi
perubahan bentuk, warna dan bau sediaan. Dari hasil pengamatan bentuk, didapatkan hasil bahwa seluruh sediaan lipstik yang dibuat tidak terjadi perubahan
bentuk dari bentuk awal pencetakan pada penyimpanan suhu kamar. Bertambahnya konsentrasi ekstrak beras ketan hitam yang digunakan maka
bertambah pekat warna lipstik yang dihasilkan. Lipstik dengan konsentrasi ekstrak Pengamatan
Sediaan Lama pengamatan hari
1 5
10 15
20 25
30
Bentuk 1
b b
b b
b b
b 2
b b
b b
b b
b 3
b b
b b
b b
b 4
b b
b b
b b
b 5
b b
b b
b b
b 6
b b
b b
b b
b
Warna 1
p p
p p
p p
p 2
mm mm
mm mm
mm mm
mm 3
mm mm
mm mm
mm mm
mm 4
mm mm
mm mm
mm mm
mm 5
m m
m m
m m
m 6
mt mt
mt mt
mt mt
mt
Bau 1
bk bk
bk bk
bk bk
bk 2
bk bk
bk bk
bk bk
bk 3
bk bk
bk bk
bk bk
bk 4
bk bk
bk bk
bk bk
bk 5
bk bk
bk bk
bk bk
bk 6
bk bk
bk bk
bk bk
bk
Universitas Sumatera Utara
beras ketan hitam 2 ,4 dan 6 memberikan warna merah muda, konsentrasi 8 memberikan warna merah, sedangkan konsentrasi 10 memberikan warna
merah tua. Sedangkan bau yang dihasilkan dari seluruh sediaan lipstik adalah bau khas dari parfum yang digunakan yaitu oleum rosae. Bau sediaan tetap stabil
dalam penyimpanan selama 30 hari pengamatan pada suhu kamar.
4.1.5 Uji Oles
Sediaan lipstik dikatakan mempunyai daya oles yang baik jika sediaan memberikan warna yang intensif, merata dan homogen saat dioleskan pada kulit
punggung tangan. Berdasarkan uji oles diperoleh hasil bahwa sediaan yang memiliki daya oles yang sangat baik adalah sediaan 6 yaitu lipstik dengan
konsentrasi ekstrak beras ketan hitam 10, hal ini ditandai dengan satu kali pengolesan sediaan telah memberikan warna yang intensif, merata dan homogen
saat dioleskan pada kulit punggung tangan. Sedangkan, sediaan 2 dan 3 memberikan warna yang intensif dan merata setelah 4 kali pengolesan, karena
warna sediaan terlalu muda sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan 2 dan 3 memiliki daya oles yang kurang baik dibandingkan sediaan 6. Sediaan 4 dan 5
lebih mudah dioleskan dibandingkan sediaan 2 dan 3, karena pada 2 kali pengolesan sediaan telah memberikan warna yang intensif dan merata.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Pemeriksaan pH Tabel 4.4 Data Pengukuran pH Sediaan