2.4 Metode Peramalan
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan
akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif, apa yang akan terjadi pada masa depan,
berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Oleh karena metode peramalan didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, maka metode peramalan ini
dipergunakan dalam peramalan yang objektif.
Perlu diketahui bahwa, keberhasilan peramalan didasarkan atas: 1.
Pengetahuan teknik tentang informasi lalu yang dibutuhkan 2.
Teknik dan metode peramalan
2.5 Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown
Dalam urusan bisnis dan ekonomi sering sekali diperlukan data untuk mengikuti tingkat perubahan sepanjang waktu, misalnya perubahan tingkat nasabah tabungan
beberapa tahun mendatang.
Untuk meramalkan jumlah nasabah pada tahun 2010-2012 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus smoothing eksponensial linier satu-parameter dari
Brown.
Universitas Sumatera Utara
Pada metode ini proses penentuan ramalan dimulai dengan menentukan besarnya
. Sedangkan tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan smoothing tunggal pertama
Dimana : = Smoothing eksponensial tunggal periode t
= Nilai riil periode t = Smoothing eksponensial tunggal periode t-1
b. Menentukan smoothing kedua
= Smoothing kedua periode t-1 c.
Menentukan besarnya konstanta
d. Menentukan besarnya slove
e. Menentukan besarnya forecast
Dimana m adalah jangka waktu forecast.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT PT. BANK SUMUT
3.1 Sejarah Bank Sumut
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas PT dengan
sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah
Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan
sahamnya dimiliki oleh Pemerinta Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara.
Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus diubah dari PD Perusahaan Daerah menjadi PT Perseroan Terbatas, karena untuk
dapat menampung setoran Modal Pemerintahan Pusat dalam rangka Program Rekapitalisasi tersebut, diperlukan perubahan badan hukum, sehingga berdasarkan hal
tersebut maka pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor
Universitas Sumatera Utara
Pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18. Perubahan tersebut didasarkan pada Akta No. 38 tanggal 16 April 1999 yang dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di
Medan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01.TH 99 tanggal 05 Mei 1999. Modal pasar pada saat itu
ditetapkan sebesar Rp. 400 miliar. Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31,
modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar.
Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution,
SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Pengesahan No.05 tanggal 10 November 2008 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
nomor : AHU-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 03
Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliyun.
3.2 Visi dan Misi Bank Sumut 3.2.1 Visi Bank Sumut