Skor Pola Pangan Harapan

4.5. Skor Pola Pangan Harapan

Pola pangan harapan disusun berdasarkan hasil total konsumsi energi yang dikelompokkan kedalam 9 jenis kelompok bahan makanan, kemudian menghitung persentase masing-masing kelompok dan mengalikannya dengan rating menurut FAO. Tabel 4.12. Hasil Perhitungan Skor PPH di Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga No Skor PPH n 1. 72 29 54,7 2. 72 – 92,9 19 35,9 3. ≥ 93 5 9,4 Jumlah 53 100,0 Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa skor PPH masyarakat Desa Kampong Jeumpa tertinggi berada pada kategori kurang baik ≤ 72 sebanyak 29 keluarga 54,7 hal ini disebabkan karena sumbangan energi masyarakat lebih banyak berasal dari beras. Tabel 4.13. Konsumsi Energi Rata-rata Per Orang Per Hari Serta Skor Mutunya di Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga No Kelompok Pangan Perhitungan PPH Kalori AKE Bobot Skor Skor Skor Skor Aktual AKE Maks PPH 1 Padi-padian 1374,6 67,2 68,7 0,5 33,6 34,35 25,0 25,0 2 Umbi-umbian 42,4 2,1 2,1 0,5 1,1 1,1 2,5 1,1 3 Pangan Hewani 317,3 15,5 15,8 2,0 31,0 31,8 24,0 24,0 4 Minyak dan Lemak 85,5 4,2 4,3 0,5 2,1 2,1 5,0 2,1 5 BuahBiji berminyak 21,7 1,1 1,1 0,5 0,6 0,6 1,0 0,6 6 Kacang-kacangan 46,4 2,3 2,3 2,0 4,6 4,6 10,0 4,6 7 Gula 49,7 2,4 2,5 0,5 1,2 1,3 2,5 1,2 8 Sayur dan Buah 97,8 4,8 4,9 5,0 9,6 9,6 30,0 9,6 9 Lain-lain 9,6 0,4 0,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Total 2045 100,0 102,3 83,7 85,59 100,0 68,2 Dari tabel 4.13 diketahui bahwa rata-rata konsumsi energi penduduk Desa Kampong Jeumpa sebesar 2045 kalori lebih tinggi dari kecukupan energi yaitu 2000 kalori. Komposisi pangan yang dikonsumsi belum berimbang antar kelompok pangan dan gizi, dimana konsumsi padi-padian dan pangan hewani cukup tinggi sebesar 67,2 dan 15,5. Sedangkan kelompok pangan lain sangat rendah dibanding PPH Nasional yang telah ditetapkan. Ketidakseimbangan pangan ini menyebabkan skor mutu PPH yang rendah yaitu 68,2.

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Jenis Pangan

Dari hasil data jenis pangan yang dikonsumsi keluarga di Desa Kampong Jeumpa yang disajikan pada tabel 4.8. dapat diketahui bahwa rata-rata penduduk tidak mengkonsumsi jenis pangan yang sesuai dengan kelompok pangan dalam Pola Pangan Harapan. Dimana dari 53 keluarga hanya 23 keluarga 43,4 yang mengkonsumsi jenis pangan yang sesuai dengan kelompok pangan dalam Pola Pangan Harapan. Dimana umumnya responden hanya mengonsumsi makanan pokok, lauk serta sayur, sementara buah ada tapi tidak dikonsumsi setiap hari. Selain itu ada juga yang hanya makan nasi dengan lauk saja tanpa sayur dan buah sehingga belum memenuhi semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Menurut Suhardjo 1988, apabila frekuensi makan tidak terkontrol, apalagi makanan yang sering dikonsumsi kaya akan kalori, tinggi lemak dan tinggi karbohidrat maka secara otomatis akan timbul suatu kebiasaan makan yang tidak baik karena dapat menyebabkan obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pangan yang dikonsumsi penduduk belum beragam. Jika dilihat dari tingkat pendidikan terakhir responden dan KK seperti yang disajikan dalam tabel 4.4 rata-rata pendidikan SLTA namun karena masih tingginya konsumsi energi yang berasal dari padi-padian dibandingkan dengan makanan yang lain. Pola kebiasaan makan yang selalu mengutamakan beras sedangkan umbi- umbian, sayur dan buah, dan kacang-kacangan hanya seadanya membuat konsumsi