1. 2. RUMUSAN MASALAH
Berangkat dari pemahaman yang telah dipaparkan dimuka, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut:
Apakah inflasi cuff dengan Lidokain HCl 2 6 cc + Natrium Bikarbonat 7,5 0,6 cc lebih baik daripada Lidokain 1,5 mgkgBB intravena dalam
mengurangi kejadian batuk sebelum dan sesudah ekstubasi dan mengurangi gejolak hemodinamik saat dan sesudah ekstubasi pada anestesia umum.
1. 3. HIPOTESIS
Inflasi cuff dengan Lidokain HCl 2 6 cc + Natrium Bikarbonat 7,5 0,6 cc lebih baik daripada Lidokain 1,5 mgkgBB intravena dalam mengurangi
kejadian batuk sebelum dan sesudah ekstubasi dan mengurangi gejolak hemodinamik saat dan sesudah ekstubasi pada anestesia umum.
1. 4. TUJUAN PENELITIAN
1.4.1. Tujuan umum:
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif dalam menstabilkan hemodinamik saat dan sesudah ekstubasi dan mengurangi
kejadian batuk sebelum dan sesudah ekstubasi pada anestesia umum. 1.4.2.
Tujuan khusus: 1.
Menurunkan risiko komplikasi akibat penggunaan pipa endotrakea pada pasien-pasien yang berisiko seperti pasien hipertensi, penyakit jantung,
operasi mata, dan bedah syaraf. 2.
Meningkatkan tingkat kepuasan pasien dan pelayanan pasien perioperatif.
Universitas Sumatera Utara
1. 5. MANFAAT PENELITIAN
1.5.1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumber rujukan tambahan dalam penelitian lanjutan tentang usaha-usaha meningkatkan
kestabilan hemodinamik saat dan sesudah ekstubasi pada anestesia umum dan mengurangi kejadian batuk sebelum dan sesudah ekstubasi
pada anestesi umum. 1.5.2.
Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan
dalam penggunaan pipa endotrakea pada keadaan berikut: a.
Pada pemakaian rutin untuk pembedahan dengan anestesi umum dan intubasi pipa endotrakea dimana lama pembedahan lebih dari 90 menit.
b. Pemakaian rutin di ruang perawatan intensif untuk pasien-pasien yang
menggunakan pipa endotrakea atau pipa trakeostomi dalam jangka waktu lama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2. 1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
1. LIDOKAIN
Lidokain XylocaineLignocaine adalah obat anestesi lokal kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian topikal dan suntikan. Lidokain
disintesa sebagai anestesi lokal amida oleh Lofgren pada tahun 1943. Ia menimbulkan hambatan hantaran yang lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan
lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain. Tidak seperti prokain, lidokain lebih efektif digunakan secara topikal dan merupakan obat anti
disritmik jantung dengan efektifitas yang tinggi. Untuk alasan ini, lidokain merupakan standar pembanding semua obat anestesi lokal yang lain. Tiap mL
mengandung: 2 – Dietilamino – N – 2,6 – dimetil fenil asetamida hidroklorida.
Gambar 2.1. Struktur lidokain
11,12,13,14,15 11
FARMAKOKINETIK
Lidokain mudah diserap dari tempat suntikan, dan dapat melewati sawar darah otak. Sekitar 70 55-95 lidokain dalam plasma terikat protein, hampir
semuanya dengan alfa 1 – acid glycoprotein. Distribusi berlangsung cepat,
Universitas Sumatera Utara
volume distribusi adalah 1 liter per kilogram; volume ini menurun pada pasien gagal jantung. Tidak ada lidokain yang diekskresi secara utuh dalam urin.
Jalur metabolik utama lidokain di dalam hepar retikulum endoplasma, mengalami dealkilasi oleh enzim oksidase fungsi ganda mixed function
oxidases membentuk monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid, yang kemudian dimetabolisme lebih lanjut menjadi monoetilglisin dan xilidid. Kedua
metabolit monoetilglisin xilidid maupun glisin xilidid ternyata masih memiliki efek anestetik lokal.
11,12
Penyakit hepar yang berat atau perfusi yang menurun ke hepar yang dapat terjadi selama anestesi, menurunkan kecepatan metabolisme lidokain.
Bersihan lidokain mendekati kecepatan aliran darah di hepar, sehingga perubahan aliran darah hepar akan mengubah kecepatan metabolisme.
Bersihan lidokain dapat menurun bila infus berlangsung lama. Waktu paro eliminasi adalah sekitar 100 menit. Sebagai contoh, waktu paro eliminasi
lidokain meningkat lebih dari lima kali pada pasien dengan disfungsi hepar dibanding dengan pasien normal. Cimetidin dan propranolol menurunkan
aliran darah hepar dan bersihan lidokain. Penurunan metabolisme hepatik terjadi pada pasien yang dianestesi dengan obat anestesi volatil.
11,12,16
Paru-paru mampu mengambil obat anestesi lokal seperti lidokain. Mengikuti cepatnya obat anestesi lokal masuk ke sirkulasi vena, ambilan paru-paru ini
akan membatasi konsentrasi obat yang mencapai sirkulasi sistemik untuk didistribusikan ke sirkulasi koroner dan serebral.
11,12
12
Universitas Sumatera Utara
Classification Onset
Duration after
infiltration mins
Maximum single dose
for infiltration
adult, mg Toxic plasma
concentration mcgml
pKa
Amides
Lidocaine
Rapid 60-120
300 5
7,9
Fraction nonionized
pH7,2 7,4 7,6 Protein
binding Lipid
solubility Volume
distribution liters
Elimination half-time
mins
Lidocaine 17 25 33 70
2,9 91
96
FARMAKODINAMIK
Selain menghalangi hantaran sistem saraf tepi, lidokain juga mempunyai efek penting pada sistem saraf pusat, ganglia otonom, sambungan saraf-otot dan
semua jenis serabut otot.
Sistem saraf pusat
11,13
Semua obat anestesi lokal merangsang sistem saraf pusat menyebabkan kegelisahan dan tremor yang mungkin berubah menjadi kejang klonik. Secara
umum, makin kuat suatu anestetik, makin mudah menimbulkan kejang. Perangsangan ini akan diikuti depresi, dan kematian biasanya terjadi karena
kelumpuhan nafas.
11,12
Universitas Sumatera Utara
Sambungan saraf-otot dan ganglion
Lidokain dapat mempengaruhi transmisi di sambungan saraf-otot, yaitu menyebabkan berkurangnya respon otot atas rangsangan saraf atau suntikan
asetilkolin intra-arteri; sedangkan perangsangan listrik langsung pada otot masih menyebabkan kontraksi.
Sistem kardiovaskular
11
Pengaruh utama lidokain pada otot jantung ialah menyebabkan penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi dan kekuatan kontraksi. Lidokain juga
menyebabkan vasodilatasi arteriol. Efek terhadap kardiovaskular biasanya baru terlihat sesudah dicapai kadar obat sistemik yang tinggi, dan sesudah
menimbulkan efek pada sistem saraf pusat.
Otot polos
11,12
In vitro maupun in vivo, lidokain berefek spasmolitik dan tidak berhubungan dengan efek anestetik. Efek spasmolitik ini mungkin disebabkan oleh depresi
langsung pada otot polos, depresi pada reseptor sensorik, sehingga menyebabkan hilangnya tonus refleks setempat.
EFEK SAMPING
11
Reaksi yang tidak diinginkan yang serius jarang dijumpai, tetapi dapat terjadi akibat dosis lebih relatif atau mutlak toksisitas sistemik dan reaksi alergi.
Dosis relatif lebih
12,13
Dapat terjadi bila lidokain secara tidak sengaja ke dalam arteri yang menuju otak. Hal ini dapat terjadi pada saat memblok saraf pada daerah leher atau bila
arteri kecil pada setengah tubuh bagian atas tertusuk dan lidokain mencapai
Universitas Sumatera Utara
otak akibat injeksi retrograd. Pada kasus ini dapat timbul gejala-gejala sistem saraf pusat, mungkin juga kejang pada dosis yang diperkirakan tidak
berbahaya.
Dosis lebih mutlak toksisitas sistemik
13
Toksisitas sistemik obat anestetik lokal adalah kelebihan konsentrasi obat dalam plasma. Penjelasan konsentrasi obat anestetik lokal dalam plasma
adalah kecepatan obat masuk ke dalam sirkulasi relatif terhadap redistribusinya ke sisi jaringan yang tidak aktif dan bersihan oleh
metabolisme. Kejadian infeksi langsung intravaskular yang tidak disengaja selama tindakan anestesi blok saraf perifer atau anestesi epidural merupakan
mekanisme yang paling umum untuk menyebabkan kelebihan konsentrasi obat anestesi lokal dalam plasma. Jarang, kelebihan konsentrasi dihasilkan dari
absorbsi dari tempat injeksinya. Besarnya absorbsi sistemik ini tergantung pada:
1. Dosis yang diberikan ke dalam jaringan,
2. Vaskularisasi tempat suntikan,
3. Penambahan epinefrin dalam larutan,
4. Sifat fisikokimia obat.
Toksisitas sistemik lidokain melibatkan sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskular.
Sistem saraf pusat
12,13
Konsentrasi obat yang rendah dalam plasma mungkin menyebabkan mati rasa baal pada lidah dan bibir, mungkin menggambarkan penghantaran obat ke
Universitas Sumatera Utara
daerah vaskular yang tinggi ini. Sebagai kelanjutan dari konsentrasi plasma yang meningkat, obat dengan mudah melintasi sawar darah otak dan
menyebabkan pola perubahan sistem saraf pusat yang dapat diramalkan. Kegelisahan, vertigo, tinitus, dan kesulitan dalam memfokus terjadi lebih
awal. Peningkatan selanjutnya dari konsentrasi obat dalam sistem saraf pusat menyebabkan ucapan seperti tertelan dan kejang otot rangka, dan sering
terjadi pertama kali pada wajah dan ekstremitas. Efek-efek di atas dapat dianggap sebagai gejala-gejala toksik yang dapat
diketahui secara dini. Bila gejala-gejala diatas dijumpai sewaktu injeksi, suntikan harus segera dihentikan. Reaksi toksik yang berat kemudian dapat
dicegah. Bila suntikan diteruskan dapat mengakibatkan serangan kejang tonik klonik. Serangan bersifat klasik diikuti dengan dpresi sistem saraf pusat yang
dapat juga disertai dengan hipotensi dan apnoe.
12,13,17,18,19
Konsentrasi plasma lidokain yang menyebabkan gejala toksisitas sistem saraf pusat adalah 5-10 mcgml. Selanjutnya, metabolit aktif lidokain seperti
monoetilglisin xilidid dapat memberikan efek aditif dalam menyebabkan toksisitas sistemik setelah pemberian lidokain epidural.
12,13,20
Sistem kardiovaskular
12,17,21,22
Injeksi intravena yang sangat cepat dapat menimbulkan konsentrasi yang tinggi pada pembuluh-pembuluh koroner yang mengakibatkan depresi
langsung pada miokard, mungkin diikuti oleh henti jantung. Efek pada sirkulasi dapat timbul sebagai gejala satu-satunya, bahkan sebelum timbul
efek pada susunan saraf pusat yakni relaksasi otot polos vaskuler arteriol.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai hasil terjadi hipotensi berat yang menggambarkan penurunan tahanan vaskuler sistemik dan laju jantung. Perlu untuk dicatat bahwa blok saraf pusat
dapat menimbulkan blok simpatis dengan hipotensi dan mungkin bradikardi.
Sebagian toksisitas jantung yang diakibatkan oleh tingginya konsentrasi plasma lidokain dapat terjadi karena obat ini juga menghambat saluran Na
jantung. Pada konsentrasi rendah, efek pada saluran Na ini mungkin memperbesar sifat antidisritmi jantung, tetapi jika konsentrasi plasma
berlebihan, saluran Na jantung cukup dihambat sehingga konduksi dan automatisitas didepresi dan merugikan. Kelebihan konsentrasi plasma lidokain
dapat memperlambat konduksi impuls jantung yang ditunjukkan dengan pemanjangan interval P-R dan kompleks QRS pada elektrokardiogram. Efek
pada saluran ion kalsium dan kalium juga dapat memperbesar toksisitas jantung.
12,13
Cara mengatasi reaksi toksik
12
Reaksi serius harus segera diobati dengan gejala yang predominan meliputi ventilasi paru dengan oksigen, sebab hipoksemia arterial dan asidosis
metabolik terjadi dalam hitungan detik. Kejang umum diatasi dengan oksigen dan pernafasan buatan. Hiperventilasi paru secara aktif mengurangi efek
toksik yang mana dapat menurunkan penghantaran obat anestesi lokal ke otak, dan secara teoritis tindakan ini dapat membersihkan secara lambat obat
anestesi lokal dari otak. Barbiturat kerja singkat atau diazepam sebaiknya
Universitas Sumatera Utara
diberikan intravena dalam dosis kecil dan bila perlu dapat diulang. Pilihan lain adalah pelemas otot dan pernafasan buatan.
Depresi pada sirkulasi dapat diatasi dengan oksigenasi, merendahkan posisi kepala, vasokonstriktor dan plasma ekspander. Henti jantung diatasi dengan
pijat jantung.
12,13,17
Pencegahan
13
1. Pilihlah konsentrasi dan dosis efektif yang terkecil
13
2. Berhati-hatilah dengan konsentrasi untuk setiap teknik anestesi, dan untuk
adrenalin, 3.
Menyuntik perlahan-lahan dengan aspirasi berulang kali.
Reaksi alergi
Reaksi alergi terhadap lidokain adalah sangat jarang, meskipun obat ini sering digunakan. Diperkirakan bahwa kurang dari 1 semua reaksi merugikan
disebabkan oleh karena mekanisme alergi. Malahan sangat besar respon merugikan yang sering dihubungkan dengan reaksi alergi ternyata manifestasi
kelebihan konsentrasi lidokain dalam plasma.
2. 1. 2. CUFF PIPA ENDOTRAKEA