Oksigen Terlarut DO Biochemical Oxygen Demand BOD

Dahlia Rosmelina Simamora : Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi, 2009. Suriawiria 1996, hlm : 5 mengatakan bahwa warna air akan berubah tergantung pada buangan yang memasuki badan air tersebut. Kekeruhan air terjadi disebabkan oleh adanya zat-zat koloid, yaitu zat yang terapung serta zat yang terurai secara halus sekali, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat-zat koloid yang dapat dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan Suriawiria, 1996, hlm : 6. Menurut Koesbiono 1979, hlm : 25 pengaruh utama dari kekeruhan adalah penurunan penetrasi cahaya secara mencolok drastis, sehingga menurunkan aktivitas fotosintesis fitoplankton dan alga yang akan mengakibatkan menurunnya produktivitas perairan. Kekeruhan air terjadi disebabkan oleh adanya zat-zat koloid, yaitu zat yang terapung serta zat yang terurai secara halus sekali, jasad-jasad renik, lumpur, tanah liat dan zat-zat koloid yang tidak mengendap dengan segera Mahadi, 1993, hlm : 35-37.

c.Oksigen Terlarut DO

Disolved Oxygen DO merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut merupakan faktor yang sangat penting di dalam ekosistem perairan, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme- organisme air. Kelarutan oksigen di dalam air sangat dipengaruhi terutama oleh faktor temperatur. Kelarutan maksimum oksigen di dalam air terdapat pada temperatur 0 C, yaitu sebesar 14,16 m\l O 2 . Dengan terjadinya peningkatan temperatur akan menyebabkan konsentrasi oksigen akan menurun dan sebaliknya suhu yang semakin rendah akan meningkat konsentrasi oksigen terlarut. Oksigen terlarut di dalam air bersumber terutama dari adanya kontak antara permukaan air dengan udara dan dari proses fotosintesis. Selanjutnya air kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui aktivitas respirasi dari organisme akuatik. Kisaran Dahlia Rosmelina Simamora : Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi, 2009. toleransi makrozoobenthos terhadap oksigen terlarut berbeda-beda Barus, 2004, hlm : 57. Menurut Sastrawijaya 1991, hlm 86, kehidupan air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut minimum sebanyak 5 mgl serta selebihnya tergantung pada ketahanan organisme, derajat keaktifan, kehadiran pencemaran, temperatur dan sebaliknya.

d. Biochemical Oxygen Demand BOD

Nilai BOD Boichemical Oxygen Demand menyatakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerobik dalam proses penguraian senyawa organik yang diukur pada temperatur 20 C Forstner, 1990 dalm barus, 2004. Dari hasil penelitian misalnya diketahui bahwa untuk menguraikan senyawa organik yang terdapat didalam limbah rumah tangga secara sempurna, mikroorganisme membutuhkan waktu sekitar 20 hari lamanya. Mengingat bahwa waktu selama 20 hari dianggap terlalu lama dalam proses pengukur an ini, sementara dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah pengukuran dilakukan selama 5 hari jumlah senyawa organik yang diuraikan sudah mencapai kurang lebih 70 , maka pengukuran yang umum dilakukan adalah pengukuran selama 5 hari BOD 5 . Semakin tinggi nilai BOD menunjukkan semakin banyak jumlah oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik yang mengindikasikan banyaknya limbah atau senyawa organik yang terdapat pada badan air. BOD yang tinggi akan menurunkan kandungan kandungan oksigen terlarut dalam badan perairan, karena akan dipakai oleh mikroorganisme aerobik dalam proses penguraian senyawa organik. Hal ini akan mengakibatkan kehidupan makrozoobenthos di dasar perairan akan terganggu, karena oksigen terlarut yang harus digunakan oleh makrozoobenthos terpakai untuk proses penguraian. Nilai konsentrasi BOD menunjukkan suatu kualitas perairan yang masih tergolong baik dimana apabila konsumsi O 2 selama periode 5 hari berkisar sampai 5 ml l O 2 maka perairan tersebut tersebut tergolong baik apabila konsumsi O 2 berkisar Dahlia Rosmelina Simamora : Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Aliran Sungai Padang Kota Tebing Tinggi, 2009. 10 mll – 20 mgl O 2 akan menunjukkan tingkat pencemaran oleh materi organik yang tinggi dan untuk air limbah nilai BOD umumnya lebih dari 100 mgl Brower et.al, 1990, hlm : 52.

e. pH Derajat Keasaman