famasi melalui program Praktek Kerja Profesi Apoteker yang dilaksanakan dari tanggal 5 Agustus – 29 agustus 2008.
1.2 Metode Penelitian.
Metodologi kerja praktek profesi apoteker yang dilakukan di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat adalah :
1.2.1 Interaksi langsung mahasiswa dengan pihak-pihak terkait. Melakukan
kunjungan langsung keinstalasi-instalasi di lingkungan Lafi Ditkesad 1.2.2
Diskusi dengan para pembimbing dan antar mahasiswa. 1.2.3
Belajar mandiri melalui data perpustakaan Lafi Ditkesad, website farmasi, data-data primer dan sekunder lainnya.
1.2.4 Pemberian materi oleh kepala masing-masing instalasi di Lafi Ditkesad.
1.3 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker.
1.3.1 Memahami dan melihat secara langsung gambaran umum tentang
kegiatan suatu industri farmasi 1.3.2
Mengetahui dan memahami bagaimana pengelolaan industri farmasi secara professional serta melihat tentang penerapan aspek CPOB di
industri farmasi 1.3.3
Mengetahui dan memahami tentang pendelegasian tugas dan tanggung jawab serta wewenang apoteker, sehingga dapat dijadikan bekal guna
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja sesungguhnya.
Maisyarah : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Bandung, 2009
USU Repository © 2008
1.3.4 Mengetahui perencanaan dan pelaksanaan produksi di industri farmasi
khususnya di Lafi Ditkesad yang merupakan perusahaan non profit oriented.
1.3.5 Mengetahui dan memahami secara luas proses produksi obat.
BAB II
Maisyarah : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri Di Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Bandung, 2009
USU Repository © 2008
TINJAUAN UMUM
2.1 Industri
Farmasi
Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245MenkesSKV1990 adalah industri obat jadi dan industri
bahan baku obat. Industri obat jadi adalah industri yang menghasilkan suatu produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan, dimana obat jadi
tersebut dapat berupa sediaan atau bahan-bahan yang sering digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi. Industri bahan baku adalah industri yang memproduksi
bahan baku dimana bahan baku tersebut adalah seluruh bahan, baik berkhasiat ataupun tidak berkhasiat yang digunakan dalam proses pengolahan obat.
2.2 Persyaratan