Kecepatan Penuangan Waktu Penuangan Penyelesaian Hasil Cetakan

T. Abdul Rahman : Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai Track Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir, 2009. USU Repository © 2009

4.8 Kecepatan Penuangan

Untuk mendapat hasil pengecoran yang baik perlu diperhatikan waktu penuangan dan kecepatan penuangan. Kecepatan penuangan juga dapat diatur sedemikian rupa untuk mencegah perubahan suhu yang drastis karena akan mengakibatkan cacat coran seperti retak-retak dan keropos. Untuk menghitung kecepatan penuangan dapat digunakan rumus sebagai berikut: gh C V 2 = ............................................................ Lit. 1, hal. 71 Dimana : C = koefisien aliran, untuk saluran rumit 0,5-0,6 dan untuk saluran sederhana 0,9-1,0.Diambil sebesar 0,9 g = percepatan gravitasi, 9,81 ms 2 h = tinggi saluran turun 0,150 m Maka dengan menggunakan rumus diatas kecepatan penuangan adalah V = 150 , . 81 , 9 . 2 . 9 , V = 1,6 mdetik

4.9 Waktu Penuangan

Logam cair dari ladel di tuang kedalam cawan tuang pada temperatur 1600 C dengan waktu tuang tertentu. Waktu tuang dari coran sproket ditentukan dari grafik berikut. Dari grafik tersebut diperoleh bahwa waktu tuang adalah 15 detik. T. Abdul Rahman : Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai Track Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.11 Hubungan antara waktu dan berat tuang untuk baja cor t ; tebal coran

4.10 Penyelesaian Hasil Cetakan

Setelah proses penuangan dilakukan maka cetakan dibiarkan selama 12 jam untuk membiarkan logam cair membeku. Setalah itu cetakan dibongkar, kemudian hasil coran didinginkan didalam ruang terbuka. Setelah pembongkaran maka selanjutnya adalah pekerjaan proses permesinan pada hasil coran. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan ukuran yang actual sesuai dengan gambar teknik. Pekerjaan yang dilakukan pada proses permesinan terdiri pada dua pekerjaan yaitu penggerindaan dan pembubutan. Penggerindaan dilakukan untuk membersihkan coran dari bagian-bagian yang tidak terpakai lagi, yang tidak dapat dibersihkan secara manual. Pembubutan dilakukan untuk mendapatkan dimensi actual sesuai dengan gambar teknik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN