Bahan Pola Macam Pola Penentuan Tambahan Penyusutan

T. Abdul Rahman : Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai Track Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir, 2009. USU Repository © 2009 karbon, tergantung pula pada bentuk karbon tersebut. Morfologi grafit tergantung pada laju pendinginan dan kadar silikon. Unsur karbon juga dapat menurunkan keliatan dan mempunyai sifat penghantar yang baik disamping mampu tempa dan mampu las yang baik.

4.1.4 Bahan Pembuang Terak

Bahan pembuang terak digunakan untuk membersihkan cairan logam dari kotoran-kotoran yang berasal dari bahan baku seperti sekrap, potongan-potongan logam bekas pakai yang terikut ke dalam dapur peleburan. Bahan pembuang terak ini berupa butiran putih yang ditabur ke dalam dapur pada saat pemasakan dengan rentang waktu tertentu. Dengan penaburan butiran ini menyebabkan kotoran akan menggumpal dan naik ke atas permukaan sehingga mudah dibuang. Bahan pembuang terak yang dipakai dinamakan slag coagulant seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

4.2 Pembuatan Pola

4.2.1 Bahan Pola

Pola adalah perlu dalam pembuatan coran dimana pola dipergunakan untuk pembuatan cetakan benda coran. Pola yang digunakan pada pembuatan sproket dipilih pola kayu. Pola kayu relatif lebih murah biayanya, cepat dibuatnya, dan mudah diolah dibandingkan dengan pola logam sehingga umum digunakan untuk cetakan pasir. Adapun kayu yang digunakan sebagai bahan pola adalah kayu jeluntung, yang mudah diperoleh dan murah dipasaran serta mudah dibentuk. T. Abdul Rahman : Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai Track Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir, 2009. USU Repository © 2009

4.2.2 Macam Pola

Pola yang dipilih pada pembuatan sproket yaitu pola pejal. Pola pejal adalah pola yang biasa dipakai yang bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran. Macam pola pejal yang digunakan adalah pola belahan. Yang dimaksud dengan pola belahan, yaitu pola yang bagian tengahnya dibelah untuk memudahkan pembuatan cetakan, dan untuk pembuatan sproket ini permukaan pisahnya dibuat hanya satu bidang saja, agar lebih mudah dalam pembuatan polanya dan menghindari terjadinya pergeseran yang akan menyebabkan salah ukuran.

4.2.3 Penentuan Tambahan Penyusutan

Karena coran menyusut pada saat pembekuan dan pendinginan maka perlu dipersiapkan penambahan untuk penyusutan. Besarnya penyusutan sering tidak isotropis, sesuai dengan bahan coran, bentuk, tempat, tebal atau ukuran coran, dan kekuatan inti. Tabel berikut memberikan harga – harga angka penambahan penyusutan. Tabel 4.2 Tambahan penyusutan yang disarankan Tambahan penyusutan Bahan 8 1000 Besi cor, baja cor tipis 9 1000 Besi cor, baja cor tipis yang banyak menyusut 10 1000 Sama dengan atas aluminium 12 1000 Paduan aluminium, Brons, baja cor tebal 5-7 mm 14 1000 Kuningan kekuatan tinggi, baja cor 16 1000 Baja cor tebal lebih dari 10 mm T. Abdul Rahman : Perancangan Dan Pembuatan Sproket Untuk Penggerak Rantai Track Pada Bulldozer Dengan Daya 105 Hp Dan Putaran 150 Rpm Dengan Proses Pengecoran Menggunakan Cetakan Pasir, 2009. USU Repository © 2009 20 1000 Coran baja yang besar 25 1000 Coran baja besar dan tebal Sumber : Prof. Ir. Tata Surdia, M.S. Met. E, Prof. Dr. Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta 2006, hal.52 Tambahan penyusutan pada perancangan pola sproket ini berdasarkan pada tabel 4.2 di atas dengan bahan coran baja yang besar dan tebal yaitu 161000.

4.2.4 Penentuan Penambahan Penyelesaian Mesin